02

66 14 20
                                    


********

"Huaaaaaaaaaaaaaaa" Dalam kamar tidur yang gelap dan hanya diterangi lampu tidur itu, Irene berteriak tak karuan.

Ia masih tidak bisa membayangkan betapa bahagianya seharian ini bersama kekasihnya tercinta sang pemilik hatinya Ayang cogan Laurev L Leonal.

Behhhh, Irene bahkan sampai Melempar bantal kesana kesini, melompat lompat diatas kasur, berteriak tidak jelas sejak tadi.

Kini sepertinya gadis ini sudah lelah, sampai membaringkan tubuhnya dengan kepalanya yang ada di luar kasur.

Irene Menatap dinding kamarnya yang gelap sebelum

Tring

0817xxx
Kenapa kau terlihat sangat senang?

Irene mengerutkan dahinya. Entah dari mana unkow bisa tau dia sedang senang.

0817xxx

Dari mana kau bisa tahu itu?

Apa kau sudah lupa
Kejadian yang menimpa
Keluargamu karena seorang pria?

Kau siapa? Kenapa bisa
Tau tentang itu?

Kau akan tau besok,

Kau siapa?

Aku tidak pernah
Mengingkari janjiku,
Tunggukah besok


Raylin masih membisu. Ia yang awalnya begitu senang, kini dibuat terdiam begitu saja.

Handphonenya ia matikan dan ia letakan nakas samping kasurnya.

"Ayah............" Ucapnya sendu mengingat ayahnya.

"Huaaaaaa.......... Ayah gak kangen Iren yah? Kenapa gak pulang pulang? Yang dilakuin ngirim duit terus. Kenapa sih yah? Emang dulu Iren beneran pernah bikin masalah yah?" Gadis itu terlihat menarik napasnya kasar.

Suaranya kian memberat. " Iren kangen mama, Iren kangen ayah. Padahal mama udah gak nemenin Iren lagi, tapi kenapa Ayah gak ngasih perhatian biar Iren gaj ngerasa kehilangan mama?" Dia bertanya pada dirinya sendiri.

"Kenala ayah malah pergi dari Iren juga? Iren salah banget ya yah?" Suaranya kian memberat dan memilu.

Ada sebuah peristiwa, yang berhasil merenggut semua kebahagiaanya. Priatiwa yang membawa duka dalam hidupnya. Ia yang terbilang terbiasa hidup dengan cinta dan kasih sayang ayah dan ibunya, saat itu juga kehilangan hidupnya.

Pristiwa kematian ibunya yang selalu ditutupi ayahnya.


"Mama kenapa ninggalin Iren? Setelah mama pergi, papa gak sayang Iren lagi mah!" Bisik gadis itu sedikit tak terima.

Dalam gelapnya malam yang menyatu bersama muarm. Dalam isakan yang keluar bersama tangisan. Gadis ini hanya bisa menyembunyikan kesedihan, dibalik senyuman.

"Iren kangen tau yah, ma!" Lanjtnya sebelum benar benar menutup matanya.

********

LuchiferTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang