05

51 13 27
                                    


*********

"Lucifer?"

Seorang gadis kecil berusia sekitaran 12 tahun tengah terduduk menatap indahnya sunset sore itu. Ia lalu berbalik saat mendengar langkah kaki pria yang ia kenali. Dan benar saja, yang datang adalah seseorang yang memang ia tunggu tunggu.

"Kenapa baru datang?" Tanya gadis itu lagi pada pria yang seumuran denganya itu.

"Nyimpen sesuatu." Ucap sang pria ikut duduk tepat disamping sang gadis.

Dahi gadis itu berkerut. "Menyimpan apa?"

" Sesuatu, untukmu. Kau akan tau saat
menemukanya." Senyum tipis terbit dari wajah Lucifer. Membuat sang gadis hanya mengangguk angguk paham.

"Coba katakan kau menyimpanya dimana?" Gadis ini sangat penasaran menatap semangat Lucifer.

" Di tempat teraman dan hanya kau yang bisa menemukanya."

Dengusan terdengar dari bibir gadis itu. "Aishhh tidak seru. Kau kan baia langusng bilang saja dimana tempatnya,"

"Kan kalau sepeti itu kau bisa langsung tau Iren," Datar sang pria ikut menatap gadis bernama Irene yang sudah menatapnya sedari tadi.

"Gini aja dehh, kasih aku diskon aja gimana 1 clue aja dehh" Jari telunjuk diangkat Irene menunjukan angka satu.

Namun, tak dipedulikan sang pria. "Hahh Lucifer?!" Rengek Irene kesal.

"Didalam benda yang akan selalu kau gunakan."

Mendengar jawaban Lucifer Irene membuang pandangannya. "Dasar menyebalkan. Tinggal mengatakan nama bendanya saja susah sekali mebuat orang kesal saja."

"Itu tidak seru baby,"

"Hahhhhhhh" Irene terbangun dari tidurnya.

Gadis itu menarik napas perlahan mencari kesadaran yang yang belum sepenuhnya kembali.

Jika biasanya ia selalu tidur dengan Alaram, hari ini tidak sudah jelas karena hari ini adalah hari minggu. Dan sekolahnya libur. Sehingga dia tidak punya alasan harus bangun pagi.

Jari jari kecil Irene mulai membuka ponselnya. Melihat jam yang tertera di layar ponselnya.

"08.03 ya, huft siapa sih Lucifer?!" Monolog gadis itu setelah menarik napasnya halus.

0817xxx
Loved and hated

"Dasar gila tiba tiba aja nongol udah begitu aneh lagi. 'Loved and hated' bikin pusing." Geram gadis itu saat mengecek handohnya.

"Yang ditanya dia siapa, yang dijawab gitu dihh ngerti bahasa gak?" Ejeknya kepada Unkow.

Entahlah sepertinya gadis itu percaya dengan Unkow yang mengatakan selalu melihatnya. Atau mungkin, dia hanya terlalu polos. Biasa Irene si gila dari gua hantu.

0817xxx

Iya itu aku. Cinta dan benci.

Dasar orang aneh

Iya dari dulu kau selalu bilang begitu

LuchiferTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang