********
"Van, udah cukup, nih minum," Tegur Ivan datang membawa Botol minum yang udah pasti berisi air minum untuk Avan.Ivan sungguh khawatir pada kakaknya ini. Sudah beberapa jam sejak sepulang sekolah pria ini terus memukul samsak dengan membabi buta.
"Kan udah pernah gue bilang, Iren gak bakal bisa suka sama lo bro." Ucap Ivan malah tambah memanas manasi kakaknya ini.
"Brengsek lo." Umpat Avan.
"Brengsek brengsek gini gue orang paling baik didunia broo. Buktinya. Gue selkau senantiasa membantu akkao gue tercinta yang sedang putus cinta akibat cinta yang dmterlalu dalam mengenal cinta kalau keluar karena cinta karena dia sangat cinta pada orang yang ia cin___
" Goblok."
Brukh
Avan membuka bahunya yang basah akibat keringat laku melemoarnya pada Ivan.
"Bau banget badan kamu mas, aku gak suka. Kamu pasti jarang mandi kita gak usah nikah yah mas______
" Anjing lo ivan. Liat kakak lo sedih bukanya dihiburun malah diejek dasar gak ada adab." Umpat Avan menatap tajam si brengsek ini.
"Ohhh salah salah Van. Gue bukan gak ada adab," Pria itu nenjeda sedikit ucapanya. Ia kemudian berdiri dan menaruh telapak tangannya pada bagian kiri dadanya.
Dengan banggga tersenyum seraya berkata"gue mah Biadab."
"Bangsat lo!" Lagi lagi Avan mengumpat pada Ivan.
Ivan kembali duduk. "Van lo tau gak?"
"Gak"
"Ya iyalah orang gue belum kasih tau!"
"Udah dehhh lo diam aja. Bikin nambah emosi tau gak."Imbuh pria ini dengan wajah datar.
Ivan merebut botol air dari tangan Avan. " Hahhh segarnya." Pria itu meneguk air dan bersuara setelah menghilangkan kehausanya.
Botol kembali direbut Avan.
"Oh iya Van. Besok, Irene Ngajak gue ke kubur nyokapnya, mau ikut?" Tawar Ivan.
Brush
Membuat Avan menyipitkan air dari mulutnya langsung pada wajah Ivan.
"AVAN BRENGSEK!!!!!!!!!!!" teriak pri itu memekik dengan mata yang tertutup akibat kaget.
Tampa memedulikan teriakan Ivan, Avan ennatapnya sendu. "Bahkan dia cuma ngajakin lo dan gak ngajakin gue. Gue gak sepenting itu yah dihidup dia?"
"Udah tau make nanya lagi."
"BRENGSEK LO IVAN!!!"
*******
Bunyi hujan menggema di telinga ketiga manusia itu. Ketiganya memegang payung yang melindungi mereka dari hujan.
Berjalan perlahan menuju sebuah nisan diantara batu nisan dalam perkuburan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luchifer
Teen FictionBaca dulu, gimana ceritanya nanti baru dipikirin. Yang penting setidaknya baca dulu. Okey No giplak!!!!!!!! Gak ada kata lain lagi. Semoga suka, dan jangan bosen ya???? Jangan lupa ngasih saran Setiap hari. Terbit: Rabu 15 Maret. Tamat:??????