GIBRAN [SUDAH TERBIT]

12 || Sejarah 27 November 2022

Happy reading........

******

Kesetiaan berarti ketulusan untuk menyimpan satu hati di dalam hati, dan berjanji untuk tidak mengkhianati!

...............

Di taman dekat dengan rumah Nana. Disitu sudah ada dua sejoli yaitu Gibran dan Nana yang sedang duduk dengan jarak yang cukup dekat.

Mereka sedang bercerita cerita hal random yang sangat tidak masuk akal dan sekarang Gibran sedang berperan menjadi petugas pemadam kebakaran yang seperti di film kartun Upin Ipin.

"Bomba padamkan api je ke?" Tanya Nana yang suaranya menyamai dialog Ipin.

"Eits! Tugas bomba lebih daripada itu bomba ni penyelamat! Kucing masuk parit, kerbau masuk partai, kuda terlepas, ular dalam rumah semua kami selamatkan" Ucap Gibran.

"Bbhahahaha" Nana tertawa sampai sakit perut karena suara Gibran yang sangat mirip dengan perannya dan menertawai kata kata yang kerbau masuk partai.

"Kamu lucu banget sih Na" Ucap Gibran yang sedang melihat Nana dengan intens.

Nana seketika langsung berubah jadi diam dan tidak lagi tertawa.

"Engga kok biasa aja" Ucap Nana adahal di dalam hatinya dia sangat senang di puji seperti itu apalagi yang memuji laki laki yang di sukai olehnya.

"Kamu lucu banget, pacaran aja yok Na" Ujar Gibran.

"Eummm, kalo Nana gak mau gimana?" Tanya Nana.

"Gak peduli pokoknya harus mau!" Paksa Gibran.

Pada dasarnya mereka ini seperti orang pacaran mungkin bisa di sebut dengan istilah hts hubungan tanpa status, padahal mereka hanya lah teman biasa.

"Gak mau ah nanti kalo putus terus nanti kita jauhan Nana gak mau" Tolak Nana.

"Ck engga, gak jauhan gini aja mau ya" Mohon Gibran.

Sebenarnya jantung Nana saat ini sedang berdisko di dalam sana dan sebenarnya Nana ingin mengiyakan ucapan Gibran tetapi dia sedang berfikir fikir terlebih dahulu.

"Em gimana ya" Bingung Nana.

"Gak enak tau Na hts an gini" Ucap Gibran.

"Iban lagi nembak Nana?" Tanya Nana yang tidak tahu, karena jika Gibran sedang menembaknya kenapa tidak seromantis yang ada di film film drakor yang ia tonton.

"Iya lah" Balas Gibran dengan santai.

"Masa nembak kayak gitu doang gak romantis banget" Celetuk Nana.

"Bentar Na, Gibran bingung" Pikir Gibran.

Di pikiran Gibran saat ini tidak ada satu pun kata kata yang romantis di pikirannya lalu dia hanya berucap seadanya saja.

"Jadi pacar Gibran mau kan Na?" Tembak Gibran ke Nana.

Nana hanya bengong di tempat bukannya mengatakan sesuatu yang romantis tapi dia malah mengatakan dengan singkat padat dan jelas.

Bahkan waktu 5 menit untuk memikir ternyata yang di lontarkan Gibran hanya seperti itu saja.

Nana hanya mengiyakan saja karena Nana juga sangat mau berpacaran dengan Gibran "Iya mau" Jawab Nana dan mengangguk.

"Habis ini jawab gimana Na?" Tanya Gibran.

Sungguh diluar nalar, hanya seperti itu saja dia tidak bisa menjawabnya sangat membagongkan sampai Nana terherman herman.