21 || Hancur

205 166 39
                                    

Happy reading......

********

Sehancur apapun dirimu, ingat ada aku disini yang selalu menanti kabarmu

.............

Seorang laki-laki yang sedang termenung sendiri di dalam kamarnya. Dia sedang hancur keluarganya berantakan bunda dan papanya akan bercerai dia tidak tau kedepannya akan seperti apa jika tidak ada keluarga yang utuh. Ya dia Gibran Christian anak pertama dari bunda dan papanya.

Apakah mereka tidak peduli dengan dirinya, apakah mereka akan memilih untuk bercerai, papa jahat dia selingkuh dari bundanya pikir anak laki laki itu.

Dia tidak bisa seperti ini terus, walau bagaimanapun dia juga manusia biasa yang butuh tempat sandaran untuk bercerita, dia ingin bertemu dengan Nana dan bercerita dengannya.

Gibran mengajak Nana untuk bertemu di taman dekat rumahnya. Nana sudah ada di taman menunggu Gibran. Tidak butuh waktu lama untuk menunggunya sampai.

Setelah Gibran sampai di taman dia langsung menghampiri Nana dan memeluknya dengan erat. Gibran meletakan kepalanya di bahu Nana. Lalu dia terisak menangis.

Nana yang langsung di peluk begitu saja pun langsung kaget. Dia merasa bahunya basah oleh air mata Gibran dan dia mendengar isak tangis laki laki yang memeluknya ini, dia tau Gibran sedang menangis.

Nana sempat heran karena kali ini dia baru pertama kali melihat kekasihnya sedih. Lalu Nana tersenyum mengusap usap punggungnya supaya lebih tenang.

 Lalu Nana tersenyum mengusap usap punggungnya supaya lebih tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iban udah nangisnya? Kenapa nangis hum?" tanya Nana pelan.

Gibran masih terisak dan menggelengkan kepalanya di bahu Nana. Nana mengerti mungkin dia butuh waktu dulu, dia membiarkan Gibran menangis sepuasnya.

"Naa" Lirih Gibran.

"Iyaa"

"Bunda sama papa mau cerai"

"Papa selingkuh padahal bunda lagi hamil Na, papa jahat gak punya hati gak pernah mikirin bunda sama anaknya bakal gimana nantinya" Ucap Gibran dengan suara yang parau.

Nana kaget dengan ucapan Gibran kenapa orang tuanya bisa setega itu untuk berpisah. Apalagi Gibran anak pertama pasti seharusnya di sayang tapi kenapa orang tuanya memilih untuk bercerai pikir Nana.

Nana menatap wajah Gibran dan mendengarkannya. Dia tidak tau harus berkata apa, dia hanya bisa menenangkannya. Lalu dia menarik Gibran ke dalam pelukannya lagi dan menenangkannya.

"Nana tau kok apa yang kamu rasain, pasti berat banget kan orang tua bakalan pisah" Celetuk Nana.

Gibran hanya menangis sesenggukan dia memeluk Nana dengan erat.

"Na aku cengeng ya, nangis kayak gini" Tanya Gibran.

"Enggak Iban, nangis itu buat kita lega nangis aja gakpapa Nana tau kamu kuat tapi dalem hati kamu pasti hancur banget kan" Ucap Nana mengelus elus punggung Gibran.

GIBRAN [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang