14 || Sisi Lain Gibran

218 194 40
                                    

Hapyy reading.....

******

mulutmu adalah harimaumu, kata katamu adalah kualitas dirimu

...............

Gibran mulai berangkat sekolah seperti biasa dia memasuki ruang kelasnya lalu duduk di kursinya, Gibran merasa mejanya sangat aneh saat ini dan dia melihat laci yang sudah ada dua buah buku novel Gibran mengernyit bingung.

"Ini punya siapa dah, kenapa bisa disini?" Monolog Gibran.

Gibran hanya mengedikan bahunya acuh lalu dia tidur di kelas. Baru saja ia akan masuk ke alam bawah sadarnya tiba tiba guru masuk ke kelas.

"Selamat pagi anak anak!" Sapa Bu Guru ramah.

"Pagi juga Bu!" Jawab mereka serentak.

"Hari ini pelajaran Matematika, tapi karena saya ada urusan di luar sekolah jadi saya hanya meninggalkan tugas untuk kalian saja" Ucap Bu Guru tersebut.

"Yey!"

"Yuhu!"

"Asek jam kos"

"Piw piw" Sorak satu kelas.

Siswa XI IPS 1 sedang mengerjakan tugasnya, dan Citra menghampiri meja Gibran yang di situ ada Riski dan Niko.

"Gib tadi Nisa kesini ngasih novel ke lo yang ada di laci" Celetuk Citra memberitahu.

"Ohh" Cuek Gibran.

Lalu Citra hanya menyampaikan itu saja kepada Gibran dan dia kembali ke kursinya.

Toh amanah harus di sampaikan jika tidak dirinya yang akan mendapat dosa, Citra memang orang yang baik, jujur, dan amanah sampai sampai ia mempunyai banyak teman karena ia tidak munafik dan tidak bermuka dua.

Gibran meraba laci nya dan mengambil dua buah novel itu lalu dia menyodorkan novel itu ke Riski.

"Ki nih buat lo aja" Tawar Gibran.

"Gue gak suka baca novel" Tolak Riski.

Niko yang duduk di depan Gibran dan Riski otomatis mendengar penawaran Gibran.

"Mending buat gue aja Gib, gue kasih ke cewe gue aja!" Celetuk Niko.

"Ya udah nih" Ucap Gibran.

"Sip sip, rejeki anak soleh gak modal udah ada modal wkwk" Timpal Niko.

Riski hanya menggelengkan kepalanya saja.

Bel istirahat telah berbunyi dan tiga laki laki tersebut sedang menuju ke kantin, Gibran melihat Nana yang sedang berbincang dengan para sahabatnya dan dia menghampirinya. Dia duduk di dekat Nana, Riski dan Niko hanya mengikuti Gibran saja.

Para sahabat nana sudah tau jika Nana dan Gibran sudah pacaran begitupun dengan Riski dan Niko yang sudah mengetahuinya juga.

"Na tadi di meja ada buku tau" Adu Gibran.

"Buku apa? Dari siapa?" Tanya Nana.

"Novel, dari Nisa katanya" Jawab Gibran.

Niko yang mendengar percakapan Gibran dan Nana hanya melihat Gibran dengan aneh di dalam hatinya dia sudah merutuki Gibran "Bego lo Gib, masalah kayak gini lo cerita ke cewek lo" Batin Niko.

"Beban emang Nisa" Lanjut Gibran.

"Oh, terus kamu mau apain novel itu?" Tanya Nana yang sorot matanya sudah berubah.

"Aku kasih ke Niko" Ujar Gibran.

Nana hanya menatap Niko yang sedang cengengesan tidak jelas.

"Ya elah Nan, gue sih tingg terima aja lagian juga Gibran kan gak mau" Ucap Niko dan Nana hanya diam.

GIBRAN [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang