24 || Edelwish

189 162 41
                                    

Happy reading.......

******

edelwish, simbol cinta yang abadi.

Di pertengahan jalan Nana melihat toko bunga yang baru buka, dia terlihat tertarik dengan berbagai bunga bunga yang indah. Nana melangahkan kakinya ke toko bunga tersebut dan matanya berbinar melihat bunga bunga yang cantik.

"Mau beli mbak?" Tanya ibu penjual.

"Iya buk" Nana menjawab pertanyaan ibu penjualnya seraya tersenyum.

Lalu dia melihat lihat lagi, antesinya tertarik dengan bunga edelwish yang sudah kering. Dia berfikir lalu tersenyum dia berniat untuk membeli bunga itu dan memberikannya pada Gibran. Sebenarnya dia tidak tau Gibran menyukai bunga jenis apa tapi Nana tidak memperdulikan itu dia membeli edelwish karna ada arti yang sangat dalam di bunga itu.

Nana melihat lihat lagi bunganya dan dia mengambil satu tangkai bunga mawar warna merah dia menciup dalam bunga itu dan tersenyum, bunga itu sangat harum.

"Buk, tolong bungkusin ini yaa" Ucap Nana.

"Iya mbak sebentar" Jawab sang penjual.

Setelah itu Nana memberikan beberapa lembar uang dan tidak lupa mengucapkan terimakasih.

Pagi hari ini gadis cantik itu sangat ceria dan sepanjang jalan selalu menampakkan senyumnya, dia ke sekolah berjalan kaki jarak rumah dia ke sekolah tidak terlalu jauh jadi dia ingin ke sekolah berjalan kaki.

Sesampai di sekolah dia langsung menuju ke kelasnya saat dia berjalan di koridor ada suara yang laki laki yang memanggil namanya. Tentu Nana sudah tau suara yang memanggilnya sudah jelas dia adalah Gibran.

Nana membalikkan badannya dan meihat Gibran yang sedang berjalan ke arahnya, gadis cantik itu lalu tersenyum dan mengucapkan selamat pagi pada kekasihnya.

"Pagi Iban" Ucap Nana dengan ceria.

"Pagi juga" Jawab Gibran dengan senyuman manisnya.

"Iban uda sarapan?" Tanya Nana.

"Udah na, kamu?"

"Uda juga dong" Jawab Nana.

Mereka berbicara sambil berjalan beriringan di sepanjang koridor. Setelah sampai di pertigaan karena Gibran dan Nana berbeda arah jadi mereka berpisah disitu.

"Semangat belajarnya" Ucap Nana menyemangati Gibran.

"Syapp na" Jawab Gibran.

Lalu Gibran mengambil pulpen dan sesobekan kertas di dalam tasnya, dan dia menuliskan sesuatu untuk Nana sesudah selesai dia memberikan kertas itu pada Nana.

Lalu Gibran mengambil pulpen dan sesobekan kertas di dalam tasnya, dan dia menuliskan sesuatu untuk Nana sesudah selesai dia memberikan kertas itu pada Nana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GIBRAN [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang