11 || Sakit

277 211 44
                                    

Happy reading....

*****

Cepet sembuh gantengnya Nana

...........

Pintu kamar terbuka lebar, seorang wanita paruh baya masuk ke dalam kamar yang bernuansa putih .

"Ya ampun Tian bangun udah siang" Teriak wanita paruh baya itu, Tian adalah panggilan Gibran di keluarganya. Gibran Christian di ambil dari nama paling belakangnya Tian.

Gibran yang merasa terganggu dalam tidurnya pun terbangun dan menggeliat.

"Apa sih bun, ganggu aja!" Balas Gibran dengan malas.

Kemudian Gibran tertidur lagi, Bunda nya hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat anak semata wayangnya yang sulit untuk dibangunkan, dan seketika wanita paruh baya itu tersadar melihat Tian yang pucat raut wajahnya langsung berubah khawatir dan memegang kening anaknya.

"Ya ampun, kamu sakit dek badan kamu panas banget" Cakap wanita paruh baya itu.

Gibran tidak menghiraukan ucapan bundanya dia hanya ingin melanjutkan tidurnya dan bermimpi indah. Wanita paruh baya itu keluar dari kamar Gibran dan menuju ke dapur untuk mengambil kain dan air hangat.

Lalu ibunda Gibran kembali ke kamar anaknya. Dia melihat anaknya yang sudah tertidur lagi, lalu ibunda Gibran mendekat ke arah gibran dan menaruh air hangatnya di nakas dia mulai memeras kain itu dan mulai mengompres gibran dengan penuh kasih sayang lalu dia meletakan kain itu di kening anaknya.

Wanita paruh baya itu mengusap rambut anak satu satunya itu dan berkata "Cepet sembuh anak kesayangan bunda'' Ucap bundanya lalu dia mengecup pipi anaknya dan tersenyum.

Nana sedang mengerjakan tugas di kelasnya dia merasa kepalanya ingin meledak karena 3 jam penuh di isi dengan pelajaran fisika mapel yang sangat ia benci!

Lalu bel istirahat pun berbunyi Nana langsung ke kantin untuk membeli makanan karena perutnya daritadi sudah sangat lapar dan cacing di perutnya meronta ronta untuk segera diisi oleh makanan yang lezat.

Di meja kantin sudah ada Dita, Hasna, dan Amel. Mereka sedang makan makanannya sendiri sendiri begitu juga dengan Nana. Nana melihat seisi kantin.

"Nyari siapa lo?" Tanya Amel.

"Kak gibran, kok tumben banget gak keliatan ya" Tanya balik Nana.

"Nyariin dia mulu, di kelas kali'' Celetuk Hasna.

Nana hanya diam dan melanjutkan makanannya. Nanti pulang sekolah ia mau menyari kak Gibran batinnya.

Setelah itu sekarang adalah mata pelajaran olahraga siswa dan siswi X IPS 2 sedang berganti baju dan setelah itu mereka kumpul di lapangan.

Prittttttttt......

Suara peluit terdengar nyaring yang di tiup oleh pak Bowo.

"Anak anak sekarang pemanasan terlebih dahulu, setelah itu kalian membuat kelompok maximal 5 anak!" Ucap bak Bowo guru olahraga.

"Siap pak" Jawab serempak.

"Silahkan yang memimpin pemanasannya ketua kelas!" Ucap pak Bowo.

Dan yang menjadi ketua kelas merasa terpanggil dan dia memulai pemanasannya.

Sesudah pemanasan, kelompok Nana kurang satu orang dan di lengkapi oleh Siti setelah semuanya sudah mempunyai kelompok masing masing. Pak Bowo menjelaskan bahwa sekarang akan latihan lari estafet jadi satu kelompok harus kompak dan bisa bekerjasama.

GIBRAN [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang