28 || Kebenaran

173 141 48
                                    

Happy reading.....

*****

Merah itu berani bukan berhenti!

.............

Di di teras depan rumahnya Gibran sedang menikmati hembusan rokok dan secangkir kopi, di saat-saat seperti ini dia hanya butuh ketenangan hanya itu yang dia butuhkan, bercerita kepada sahabatnya pun tidak mau karena dia sadar dia tidak mau merepotkan orang lain dan takut membuatnya risih. Bukankah sebenarnya itu pemikiran yang berlebihan? Tapi pada dasarnya setiap manusia berbeda beda.

Tetapi bukankah bercerita dengan seorang teman tidak masalah, malahan itu membuat hati kita lega tetapi tidak dengan Gibran dia sangat tertutup sekali enggan untuk bercerita dengan siapa siapa.

Tidak dengan Nana, saat inu dia masih menangis di dalam kamarnya. Apakah ini yang dinamakan patah hati? Bahkan ini lebih menyakitkan dan tidak mengenakan ketimbang ia sedang sakit demam. Memang sedikit lebay tapi ini faktanya!

Nana seumur umur baru merasakan rasa ini jadi saat ini dia sangat sesak dan terus menangis. Setelah beberapa menit tangisannya mulai mereda dan dia terdiam sejenak ia sedang berfikir keras, Gibran tidak akan mungkin seperti ini jika tidak ada masalah.

Baiklah sepertinya dirinya harus menanyakan hal ini besok pada Gibran masa bodo dengan gengsi pikirnya.

Nana menoleh ke arah jam dinding ternyata sekarang sudah larut malam dirinya telah berlarut larut dalam kesedihan dari kemarin. Walaubagaimana pun dia harus tidur untuk mengisi energinya untuk menjalani hari besok.

______________

Sekarang adalah hari libur Nana sangat bosan di rumah terlebih lagi dia sedang patah hati, selera makannya menurun dia hanya ingin tidur, tidur dan tidur.

Iya seperti yang dikatakan tadi cewek itu sedang rebahan di kamarnya menurutnya hari ini sangat hampa saat ia ingin memejamkan matanya tiba-tiba notifikasi dari hp-nya berbunyi.

Ting!

Nana membuka HPnya dengan malas ternyata itu cuma chat dari grupnya. Teman-temannya ingin mengajak Nana ke taman dekat rumahnya.

Human Pluto

Ditai💩: Woi nan, sini ke taman nih kita bertiga lagi disini. Taman deket rumah lo

Hasna: Iya sini, gc

Otw

Sebenarnya Nana malas untuk keluar rumah tapi tidak apa-apa jika teman-temannya mengajaknya. Nana mengganti pakaiannya terlebih dahulu dia menggunakan hoodie karena pagi ini cuacanya sangat dingin.

Nana keluar dari kamarnya dan melangkahkan kakinya menuju sofa karena mamanya sedang menonton TV. Dia ingin berpamitan tetapi dia dicegat oleh mamanya, dia disuruh makan terlebih dahulu padahal dirinya sedang tidak ingin makan.

Terpaksa Nana harus makan daripada ia tidak boleh keluar rumah jadi dia hanya menurutinya saja walaupun makan hanya beberapa suap saja. Setelah selesai acara memakannya Nana berpamitan dan menuju taman.

Nana berjalan santai menuju ke taman nyatanya hari ini sangat sejuk dan hawanya sangat dingin untung Nana memakai hoodie.

Setelah sampai di taman Nana celingak celinguk ke kanan dan ke kiri dia tidak menemui keberadaan teman-temannya. Apa iya mereka belum sampai tapi tadi chatnya mereka sudah ada di sini.

GIBRAN [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang