Happy reading.......******
Kita berdua memiliki persamaan banyak tetapi, ada satu perbedaan yang membuat kita tidak bisa bersama.
........................
Gibran pagi ini sudah di tempat beribadah nya yaitu di gereja dia melaksanakan ibadah nya dengan baik.
Setelah itu Gibran membaca Al-kitab, Gibran terlebih dulu membuka buka nya dan berhenti di halaman tengah dia tidak sengaja membaca ayat yang sangat bagus bagi nya, Gibran tersenyum dia akan memberitahu hal ini pada Nana.
Waktu ibadah saat ini sudah selesai pukul 09.00 WIB dan Gibran di lanjut kan untuk sekolah mingguan bukan dia yang sekolah tetapi dia akan menggitari dan membawakan lagu pada anak anak.
Sudah menjadi rutinitas setiap minggu jika Gibran seperti itu, setelah selesai semua nya Gibran bergegas pulang dia merindukan kasur kesayangannya karena hari ini dia sangat lelah.
Gibran pulang sendirian dengan membawa mobil jeep-nya dia malas jika menggunakan motor karena cuaca hari ini sangat panas jadi lah dia menggunakan mobil walaupun perjalanan terkadang macet.
Setelah sampai di rumah nya dia langsung menuju kamar nya dan menjatuhkan badan nya ke kasur tidak butuh waktu lama dia sudah terlelap tidur dan menuju alam bawah sadar nya.
"Yang ini aja Na" Ujar Gibran memilih sayur.
"Yang ini aja itu uda layu, pilih tuh sayur yang masih fres yang baru di petik" Ujar Nana.
"Emang apa beda nya?" Tanya Gibran.
"Ya pokok nya beda!" Kesal Nana tinggal nurut aja susah.
"Terus apa lagi ya yang belum ke beli?" Ujar Nana.
"Ya nggak tau" Gibran.
"Coba buka daftar list nya tadi" Ujar Nana, Gibran membuka kertas yang ada di saku nya.
"Sayur udah ikan udah rempah rempah juga udah cabai udah tinggal kecap aja Na" Celetuk Gibran, Nana mengangguk dan mereka menuju rak yang berisi kecap.
Nana langsung mengambil kecap nya dia mengambil dua botol kecap, kecap asin dan kecap manis, kemudia dua sejoli ini langsung ke kasir untuk membayar belanjaannya.
Ketika sudah keluar dari mall Nana melihat penjual permen kapas mata Nana langsung berbinar melihat nya.
"Iban mau itu" Tunjuk Nana pada permen kapas.
"Gak boleh makan permen nanti gigi lo ompong mau?" Ujar Gibran.
"Iban mah, ayo dong beliin" Ucap Nana sambil mengerjap kan mata nya.
Gibran mengehela nafas nya pelan "Yaudah cepet beli satu aja tapi ya" Ujar Gibran.
"Siap bos" Jawab Nana sambil bersikap hormat, Gibran hanya terkekeh melihat kelakuan Nana.
Setelah membeli permen kapas mereka sudah di rumah Nana langsung memakan permen kapas nya hingga habis, Nana sudah menawarkan Gibran tetapi dia tidak mau.
"Na, sini bantuin bunda masak" Ucap ibunda Gibran.
"Eh iya bunda sebentar" Jawab Nana.
"Mana belanjaan nya, sayur sama ikan taruh di kulkas ya bumbu bumbu taruh di sini" Perintah bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIBRAN [SUDAH TERBIT]
RomanceKatanya jika ada seseorang yang berhasil membuat seniman jatuh hati maka pelakunya di nyatakan abadi di dalam karyanya. Itu memang benar adanya, Seniman dapat menghasilkan karya dan selesai menjadi karya.Seniman bukan lah Tuhan yang dapat mencipta...