36 || Bunga Aster

117 99 31
                                    

Happy reading......

*******

Cinta adalah bunga kamu harus membiarkannya tumbuh.

..................

Ponsel nana berdering hal itu sukses membuat Nana yang sedang tiduran di kamarnya terganggu dan langsung mengambil ponsel dari atas nakas.

Nana mendengus kesal karena tidurnya terganggu tetapi saat melihat siapa orang yang menelponnya kekesalan di wajahnya menjadi senyuman yang manis di wajahnya di ponselnya tertulis ada nama Gibran.

Nana akhirnya menggeser layar ke samping dan mendekatkannya ke telinga.

"Lo dimana Na?"

"Sibuk enggak?"

"Kalo enggak sibuk ayo keluar jalan jalan"

Belum sempat Nana mengatakan 'halo' Gibran sudah terlebih dulu memotongnya.

"

Nana di rumah kok" Jawab Nana.

"Sibuk enggak?"

"Engga"

"Siap siap bentar lagi gue nyampe"

Nana mengangguk sambungan mereka selesai Gibran yang memutuskan teleponnya, buru-buru Nana ganti baju dan memoleskan beberapa riasan di wajahnya dan bercermin melihat dirinya di pantulan cermin lalu Lana tersenyum.

"Udah cantik" Ujarnya.

Lalu ada notif masuk Gibran menyuruhnya keluar karena dia sudah ada di depan rumahnya Nana langsung keluar kamarnya tanpa membalas chatnya dari Gibran.

Nana harus berlari kecil agar cepat sampai bertemu dengan Gibran.

"Eh mau ke mana itu" Tanya Diana mama Nana.

"Keluar!" Teriak Nana, mamanya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Sudah di depan pintunya Nana melihat Gibran yang sedang menunggunya di depan mobil Nana berhenti mengatur nafasnya agar normal kembali.

"Enggak usah lari-lari juga kali" Ucap Gibran memperingati Nana, Nana tertawa pelan.

Di dalam rumah Diana sedang mengintip anaknya yang sedang berpacaran itu, "Dasar anak muda" Mamanya melihatnya lalu terkekeh dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ayo cepet" Ucap Gibran dan membukakan pintu mobil untuk Nana, Nana tersenyum lalu memasuki mobil.

Gibran memasuki mobilnya lalu memakai sealt belt nya.

"Dipake Na" Ucap Gibran.

"Hah apanya?" Tanya Nana yang masih belum mengerti.

Gibran hanya berdecak dia memaklumi cewek di depannya ini yang sangat super lemot. Gibran mencondongkan badannya ke arah Nana wajah mereka sangat dekat saat ini hanya berjarak beberapa senti saja.

Nana kaget dengan Gibran dia menutup matanya rapat-rapat Gibran langsung mengambil sealt belt nya lalu memasangkannya, Gibran menatap Nana yang sedang menutup matanya.

CTAK!

Gibran menjitak jidat Nana "Ngapain lo nutup mata gitu berharap gue-" Ujar Gibran belum menyelesaikan ucapannya langsung dipotong oleh Nana.

"Apaan sih nggak" Ucap Nana gugup.

Gibran hanya terkekeh melihat kelakuan Nana yang baginya sangat lucu dan menggemaskan.

GIBRAN [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang