19 || Bianglala

196 170 35
                                    

Happy reading......

*******

aku menyukai banyak orang, tetapi aku hanya mencintai satu orang. Orang itu adalah Kamu

..…........

Kelas XI IPS 1 sedang tidak ada guru hingga membuat seluruh murid jadi bergelut dengan aktivitasnya sendiri sendiri. Aktivitas aktivitas seperti bermain game, menjahili teman, bergosip, sampai beradu argumen pun mengisi kelas ini. Sementara itu Gibran, Riski, dan Niko memilih duduk di depan kelas tepatnya di pilar pilar lorong yang sepi, mereka sedang bermain game Mobile Legend.

Bel sekolah baru saja berbunyi dengan nyaring hingga membuat kehebohan di tiap tiap kelas. Nana sedang mencari cari keberadaan Gibran. Cewek itu tidak kunjung menemukan Gibran di mana pun. Di kelasnya cuman ada teman temannya. Riski dan Niko bilang kalau Gibran ke kantin duluan.

Lalu Nana mencari cari cari Gibran di kantin tapi tetap saja dia tidak menemukan kekasihnya itu. Nana berniat ingin balik ke kelasnya. Tetapi saat di lorong dia melihat Gibran.

"Ibann!" Teriaknya.

Gibran baru saja datang dari lorong samping. Nana ingin bertanya tapi terhenti saat Gibran menghampirinya. Nana melihat wajah tampan Gibran yang sangat membuat dia ingin menatapnya lama lama.

"Kamu habis dari mana Na?" Tanya Gibran.

Nana memutar bola matanya malas
ia yang sedang mencarinya malah Gibran yang bertanya ke dirinya "Kamu yang habis dari mana di cari cari gak ketemu!" Kesal Nana.

Gibran cengengesan tidak jelas "Hehe habis dari kantin Na tadi aku laper banget jadi langsung ke kantin, kamu udah makan belum?" Tanya Gibran.

"Udah, Nana bawa bekel sendiri" Jawabnya.

"Jadi kan jalan jalannya?" Tanya Nana yang tidak sabaran, mereka berjalan beriringan sepanjang koridor.

"Jadi sayang"

Nana tersenyum sumringah.

"Hari ini aku bawa mobil Na" Ujar Gibran.

"Bawa mobil?!" Tanya Nana yang terkejut membuat Gibran menoleh ke arahnya.

"Iya Na, biasa aja ekspresinya" Kekehnya.

Nana menggaruk tengkuknya yang tak gatal "Hehe, ya gimana lagi habisnya Nana kaget, Iban bawa mobil? Kan Iban belum punya SIM, kita juga masih anak SMA, emang Iban gak takut kena tilang?" Celoteh Nana.

"Nanya tuh satu satu, nggak bakal di tilang udah ikut aja nurut sama aku" Jawab Gibran.

Lalu Gibran menggandeng tangan Nana dan menggenggamnya erat seakan Nana tidak boleh pergi darinya, Gibran mengeluarkan kunci mobilnya. Suara mobil berada di pojok kanan parkiran.

"Itu mobil kamu?" Tanya Nana yang kaget pasalnya mobil yang di bawa Gibran berbeda, tidak sama seperti yang dulu.

"Iya, ayo cepet masuk!" Ajaknya.

Gibran melepas tautan tangannya dan membukakan pintu mobil untuk Nana. "Silahkan masuk Tuan Putri" Ucap Gibran sambil membungkukan badannya menyambut Nana, Nana tersenyum dengan perlakuan lembut dari Gibran.

Terkadang Nana bingung dengan sikap Gibran yang berubah rubah seperti bunglon, kadang hari ini sangat sweet dan besoknya lagi cuek dia itu sangat sensitif!

Lalu Gibran menutupkan pintu untuk Nana dan dia masuk ke mobilnya. Sejujurna Nana lebih suka naik motor ketimbang naik mobil, karena naik motor ia bisa menghirup udara yang segar dan alami daripada menghirup  AC.

GIBRAN [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang