Hectic

2.5K 106 4
                                    



Adakah disini yang mulai ngerasa hidup ini membingungkan, membosankan dan kadang-kadang terasa menjadi beban di setiap harinya?

Teruntuk manusia yang matang baik secara mental dan financial—pasti mulai bertanya kan, hidup mau gimana? Mau sama siapa, dan harus dibawa kemana arusnya.

Yaya, Irene rasain perasaan ini semenjak birthday party 30 tahunnya waktu itu. Gak ada yang special, dia cuma dapat ciuman bolak-balik dari sohibnya. Seohyun ya siapa lagi :)

Juga doa yang lumayan baik walaupun agak bikin kesel.

“Ho, sekarang kamu sudah 33 tahun. Gak mungkin sekali aku doain kamu supaya dapat jodoh terus kan?”

“Jangan bosan dong, terus doain aja sampai ultah berikutnya.”

“Males, sendirinya gak ada usaha buat cari jodoh.”

Irene terkekeh kecil, suhu disini dingin, dan mereka berdua di temani dengan satu kantong jenazah yang masih terbungkus diatas bangsal.

Seohyun mulai jalan mendekat kearah kantong jenazah, dibuka sedikit niat mengintip dari balik resleting yang berbunyi lumayan nyaring.

Lalu helaan nafasnya keluar agak berat.

“Bundir nih kayaknya.”

Perkataan Seohyun cuma dibalas anggukan kepala Irene.

Mereka saling tatap, hari mulai petang lalu Seohyun senyum kecil dan tepuk bahu Irene dari samping.

“Jenazah nya perempuan, itu kado buatmu. Happy birthday Bae JooHyun.”

Irene balas senyuman sohibnya.

Mereka berdua ahli forensik, selalu saling menguatkan biar gak ketakutan menghadapi kasus yang sama. Seiring berjalannya waktu jadi semakin terbiasa. Termasuk terbiasa dengan aroma amis jikapun itu mayatnya mengeluarkan darah.

Dan semakin dewasa mereka benar-benar welcome dengan tanggung jawab profesi.

Gak ada lagi tangan gemetar waktu buka resleting kantong jenazah.

Bahkan mereka gak akan teriak kalau harus membedah badan manusia yang sudah kaku demi laporan.

Yeah,

Hari ini harusnya mereka bisa pulang lebih awal, lalu rayain birthday party Irene di tempat karaoke atau semacamnya.

33 tahun Irene yang sering di keluhkan depan Seohyun.

Tentang kemauannya, permintaannya.

Seohyun dengerin kok, maunya manusia itu apa dan siapa. Seohyun paham sekali.

Seolah solusi yang Seohyun kasih itu cuma dijadikan template hidup setiap menjelang hari ulang tahun tiba.

Habits (Wenrene) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang