Jadi gini, kalau jimplang, kalau sider banyak, aku auto unpub tanpa perlu nunggu part selanjutnya. Ini cerita ke 100, jadi aku gak mau banyak sider disini, memuakan.
Vote diawal atau diakhir chapter, bantu vote kalau gak mampu bantu komen.
200 vote dan 100 komen untuk lanjut.
Juya belong to Ramel
Wanita 23 tahun yang senantiasa memberikan rasa aman pada Ramel, hari ini justru menjadi malaikat maut untuknya.
Tapi Ramel tak marah, dia berterima kasih atas apa yang wanita itu lakukan, setidaknya mati ditangan wanita itu adalah hal terindah dihidup Ramel.
Hanya wanita itu yang membuat Ramel sadar akan arti sebuah Rumah, walau Ramel tau, hati wanita bernama Juya itu sudah tertuju pada saudara kembarnya sendiri, Leoz.
Dada Ramel panas, setelah meminum susu yang Juya berikan, membuat Ramel terkapar tak berdaya.
"Ju..ya.." lirih Ramel pilu.
Juya berlutut didepan Ramel, menerima uluran tangan Ramel yang lemah.
Senyum sendu Ramel berikan untuk gadis pujaan sekaligus psikolog kesayangannya.
"J-jangan..se..dih.."
"Aku gak sedih."
Ramel tertawa tanpa suara, bagaimana Juya mengatakan tidak sedih namun air mata mengalir dari kedua matanya.
"J-jam..pa..sir..nya..di..simpan yah.."
"Aku buang."
"Ha..ha.."
Juya diam dengan air mata yang mengalir pelan, dia melihat Ramel sudah tidak bernapas lagi, perlahan, Juya menutup mata Ramel pelan.
"Maaf Ramel-"
Kriet.
"Orang gila itu udah mati kan?"
"Dia bukan orang gila, Leoz."
"Terserah, yang penting dia mati, terus kamu juga harus mati Ila."
Belum sempat Juya bereaksi, sebuah timah panas menembus jantungnya dan membuatnya tumbang tepat disebelah tubuh tak bernyawa Ramel.
Leoz tertawa kuat, menginjak dada Juya dan berbisik tajam.
"Siapa yang mau bersama dengan wanita jelek sepertimu, Juya, kau dan Ramel cocok."
Leoz meludah kearah kepala Ramel, lalu menginjak wajah Juya yang sudah sayu hampir tak sadarkan diri.
Juya melihat Leoz berjalan pergi disambut seorang wanita yang sangat Juya kenal, Jiya, saudara kembar Juya.
Perlahan, kedua mata Juya tertutup, dadanya penuh akan dendam dan kebencian yang besar pada Leoz, dan rasa bersalah pada Ramel.
Kalung berbandul jarum jam dileher Juya terlihat bersinar, waktu terhenti sejenak, sampai cahaya keemasan menyinari tubuh Juya dan Ramel.
Takdir baik untuk pemilik kunci waktu, Ilauna Juya Denbora yang memiliki arti Bisa memutar waktu, dengan Teev Ramelio yang memiliki arti Jam Pasir.
Keduanya memiliki keterikatan dan tujuan yang sama.
Semesta merestui mereka untuk kembali ke masa dimana pun yang mereka inginkan.
Kelebihan dan rahasia yang disembunyikan, perlahan akan muncul seiring dendam yang dibalaskan.
Mereka, akan kembali ke 2 tahun sebelum semuanya dimulai.
Seolah-olah ada suara jam yang terus berdenting, membuat kesadaran mereka perlahan pulih.
Keduanya bangun, ditempat yang berbeda dengan keadaan yang berbeda.
"Sayang, mau yah, jadi Psikolog buat Ramel, aku kasihan ngeliat dia..aku gak mau Ramel terpuruk.."
Juya seolah tersadar, dia mengerjab pelan melihat siapa yang ada didepannya.
Sosok Leoz yang sama dengan Leoz diusia 21 tahun, saat Leoz masih belum menjadi apa-apa tanpa bantuan Juya.
Mereka ada di sebuah Cafe, Cafe yang menjadi saksi permintaan Leoz pada Juya agar gadis itu mau menjadi psikolog Ramel.
Juya menunduk, mengambil ponselnya di meja dan melihat tanggal dan waktu.
Kamis, 25 Oktober 2012.
2012? Aku kembali ke 2 tahun silam?
Juya menormalkan ekspresinya, dia menatap Leoz lalu tersenyum lembut, mengulurkan tangannya ke pipi Leoz lalu menjawab lembut.
"Tentu sayang, aku akan turuti apapun kemauan kamu." senyum yang Juya berikan berartikan makna yang berbeda.
Dia tersenyum hangat, namun batinnya menyeringai, dia akan melakukan balas dendam secara perlahan namun mampu membuat Leoz menggila.
Ya, Juya akan melakukan pembalasan yang setimpal, secara perlahan, namun mampu membuat Leoz tergila-gila padanya dan tak mampu tanpa dirinya.
Dan setelah semuanya sesuai yang Juya rencanakan, boom!
Juya akan membuat Leoz sebagai salah satu pasien di RSJR, itu pasti.
⏳Bersambung?⏳
KAMU SEDANG MEMBACA
Punish Crazy Ex Boyfriend [End]
Lãng mạnIlauna Juya Denbora, adalah gadis yang berprofesi sebagai seorang Psikolog, gadis cantik yang mati karena pengkhianatan kekasihnya sendiri. Juya rela membunuh Ramel, seorang pria manis yang lemah lembut atas suruhan Leoz, padahal Ramel adalah saudar...