⏳JuRa-02⏳

36.8K 5.5K 237
                                    

Kayanya 70 komen kebanyakan, yaudah aku kurangin aja, karena vote penuhnya cepet banget, mana tau bisa double up kan.

Jadi anak baik dulu ya, jangan sider yah, kalau vote jimplang, gak nunggu lama langsung aku karantina.

200 vote dan 55 komen aja yuk, votenya penuhin dengan cara vote diawal atau diakhir chapter.

Juya belong to Ramel

"Kakak kok baru pulang? Gak boleh loh perempuan pulang malam gini, ntar dicap gak baik."

Juya merotasi kedua matanya malas, dia melewati sosok kembarannya yang tampak mengenakan baju tidur bergambar teddy bear pink.

Tak memperdulikan rengekam Jiya, Juya berjalan kearah Papi nya yang tengah duduk bersama sang mami.

Senyum Juya berikan pada pria berambut pirang itu, mengabaikan wanita berambut hitam disebelahnya.

Juya memang mewarisi rambut pirang sang Papi, sementara Jiya rambut hitam sang mami.

"Papi,"

Robert, papi dari Juya dan Jiya, terlihat tersenyum mendengar suara putri kesayangannya.

Juya membantu sang Papi berdiri, karena Papi nya buta, di masa sebelumnya Juya tidak tau apa yang menyebabkan Papi nya buta, tapi diakhir-akhir hidupnya dia tau.

Papinya buta karena ulah istrinya sendiri, Medelin, Mami Juya dan Jiya.

Wanita jahat itu melakukan hal buruk pada makanan sang Papi, makanan yang membuat penglihatan sang Papi semakin buruk.

Karena Juya sudah tau, itu membuatnya kian membenci ibu kandungnya sendiri.

"Anak Papi udah pulang, gimana hari nya?"

Juya membantu Robert yang ingin menyentuh wajah Juya, dia menggapai tangan sang Papi lalu meletakannya dipipi Juya.

"Baik, hari ini Juya ketemu sama kembaran Leoz, namanya Ramel, besok Juya bakal nanganin Ramel."

Senyum cerah Robert terlihat, pria 45 tahun itu sangat bangga pada putrinya yang ini, saat Robert didiagnosa tidak bisa melihat lagi, Juya lah yang selalu merawatnya.

Istrinya masih mau merawat, hanya saja Robert merasa Medelin terpaksa melakukanya.

Sementara Jiya, lebih senang berbelanja, tidak kuliah, hanya tau menghamburkan uang saja.

Robert sendiri punya Perusahaan pupuk, walau dia buta, dia tetap memegang kendali atas perusahaan itu.

"Keren banget anak papi ini."

Juya terkekeh pelan, saat Juya mati, siapa yang akan menjaga Papi nya ini, untunglah sekarang Juya bisa kembali ke masa lalu.

Juya melupakan keberadaan Leoz, ya lagipun, Leoz tengah asik berciuman dengan Jiya, jadi tak masalah kalau Juya mengabaikannya.

....

Juya membawakan sesuatu yang mungkin bisa membuat Ramel senang, dia kembali datang ke rumah Leoz.

Papa Leoz ada di luar negeri, sementara Mamah Leoz sibuk dengan arisan serta butiknya.

"Aku mau pergi ketemu sama klien, kamu temui Ramel sendiri ya?"

Punish Crazy Ex Boyfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang