⏳JuRa-29⏳

14.5K 2.2K 94
                                    

Baru ini aku up untuk hari ini kan, heuum, setidaknya bisa lah up sampe 3 kali hari ini, oke?

JANGAN SIDER YAAAA. Jadi anak baik yuk, jangan jadi sider duluuuu.

Vote diawal atau diakhir chapter, okey!?

200 vote dan 55 komen, kayanya jam 3 atau setengah 4 sore bisa penuh nih kalau kalian vote sebelum atau sesudah baca.

Juya belong to Ramel

Ada kemajuan besar yang terjadi pada Ramel, tentunya itu ada campur tangan dari Juya, dia setiap hari datang untuk bermain dengan Ramel.

Membawa banyak mainan dan juga buku pelajaran, karena Ramel berhenti sekolah di kelas 10 SMA, jadi Juya membawa buku SMA nya dulu.

Membantu Ramel belajar agar dia tidak tertinggal.

Ternyata Ramel pintar, dia sangat cerdas di pelajaran Bahasa dan Matematika.

Pagi ini Juya datang lagi, dia membawa buku pelajaran Seni Budaya dan Biologi.

Juya berpapasan dengan Leoz, pria itu tampak sangat sibuk, tapi baguslah, Leoz juga jarang menemui Jiya.

Juya tau itu, karena dia mengawasi gerak-gerik Leoz selama ini, berarti Leoz menepati ucapannya untuk menjauhi Jiya, tapi Juya tetap akan membuat Leoz menemui Jiya.

Karena itulah cara agar Juya bisa membuang Leoz.

"Nanti malam kita diner." Leoz mengecup dahi Juya lalu mengusap kepala Juya, dia memberikan senyum manis lalu pamit pergi.

"Iya, semangat kerja nya Leoz."

"Haha iya sayangku~"

Seperginya Leoz, Juya menyeka bekas ciuman Leoz didahinya, dia segera berjalan menuju kamar Ramel di lantai 2.

Dia menyapa Bik Imah yang tengah menyapu lorong lantai 2.

Baru setelahnya Juya masuk ke kamar Ramel.

Cklek.

"Ramel—Eh?"

Juya diam membeku saat melihat Ramel hanya mengenakan handuk dibagian pinggang kebawah, rambutnya basah, perut ratanya yang putih terlihat jelas.

"Juyaaaaaa!" Ramel hendak memeluk Juya tapi Juya langsung menahannya.

"Pake baju kamu, nanti handuknya melorot." tegur Juya.

"Eeh iya, bentar yaaa, Ramel pake baju dulu. Juya duduk aja di kursi belajar, tadi Ramel udah ngerjain pr yang Juya kasih loh."

"Bagus, biar aku periksa."

Ramel mengangguk riang, dia berjalan menuju ruang pakaian miliknya, sementara Juya berjalan menuju meja belajar Ramel.

Bulan depan Juya masuk kuliah lagi, lanjut S2, dia harus menyelesaikan semua masalahnya dengan Virana dan menikahkan Leoz dengan Jiya.

Barulah Juya bisa kembali kuliah, Juya bisa mengajak Ramel untuk kuliah bersamanya juga.

Ramel sudah jarang mengamuk, dia sudah jarang menyayat dirinya sendiri, Ramel perlahan-lahan mulai sembuh.

Punish Crazy Ex Boyfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang