⏳JuRa-18⏳

22.8K 3.2K 87
                                    

YEAYYYY BISA 4 KALI UP MUAHAHAHAHHAHAHAH.

Okelah, JANGAN SIDER YA, jadilah anak baik. Vote diawal atau diakhir chapter mueheheheh.

200 vote dan 55 komen ayooo🏃

Juya belong to Ramel

Jam menunjukan pukul 3 malam, Nedra baru selesai kerja dan tengah berjalan sendirian menuju parkiran.

Nedra sibuk mengetikan pesan untuk Juya, walau Nedra tau Juya sudah tidur jam segini, tapi Nedra suka mengirim spam untuk Juya.

"Hehe, Juya cantik, besok bakal jalan-jalan sama Juya."

Mereka ada janji temu besok, mau ngurus sesuatu, jadi Nedra bahagia karena baginya ini kesempatan besar untuk dekat dengan Juya.

Krek.

Nedra berhenti melangkah, dia menoleh kebelakang, tak melihat apapun selain parkiran mobil, Nedra meneguk ludah kasar.

Tak menanti waktu lama, Nedra berlari menuju mobilnya dan langsung masuk, memasukan kunci mobil dan mengendarainya keluar dari parkiran.

Matanya bisa melihat sesosok pria berjaket hitam, menyeringai lebar melihat kepergian Nedra.

"Sial, itu siapa." Nedra takut, dia akan ceritakan ini pada Juya nanti siang, sial, mengerikan.

Dan lagi, ini kali pertama Nedra diikuti orang asing, karena semulanya dia tak pernah mencari masalah dengan orang lain.

Dihidupnya yang hanya sebatang kara ini, Nedra hanya fokus mencari uang, masalah pertamanya bersama Jiya sialan itu.

Dia perkosa, untung ada Juya yang mau tanggung jawab, em, enggak tanggung jawab juga sih, cuma Nedra tertarik dengan Juya.

Jadi dia mau deketin Juya.

Disisi lain, Jiya cemas karena Leoz gak ada di ruang inap, padahal ini sudah jam setengah 4 pagi.

Krek.

Jiya menoleh kearah pintu, dia langsung mendekati Leoz yang tampak muram dan kesal.

"Kamu darimana aja, Leoz?"

Leoz mendecih tak suka, dia mendorong Jiya dari jalannya lalu berjalan menuju kasur.

"Bukan urusan kamu."

"Leoz, tau gak sih? Mamah kamu bilang, setelah kamu umur 24 tahun kita bakal nikah loh."

Leoz yang tadinya sedang membuka jaket, langsung melotot dan menatap Jiya tak percaya.

Nikah? Sama cewek bekasan dan rusak kaya Jiya itu!?

Ogah! Mana mau Leoz.

"Ck, halu mu ketinggian."

"Ihh apaan sih Leoz, harusnya kamu seneng! Kamu kan gak suka sama Juya, putusin aja dia, kita nikah."

Leoz berang, mendengar kata putusin Juya membuat Leoz tak bisa berpikir jernih.

Dia berjalan kearah Jiya dan langsung melayangkan tamparan.

Plak!

"Jaga bicaramu! Aku sampai kapanpun gak akan pernah putusin Juya!"

Punish Crazy Ex Boyfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang