⏳JuRa-32⏳

13.1K 2.2K 59
                                    

Yeayyy penuuhh, jangan sider dungs, ntar kalau jimplang, end nya terancam nich.

Btw, kalian tim mana, Juya Ramel, Juya Rakel atau Juya Nedra?

JANGAN SIDER DONG! Part sebelah jimplang banget, gak mau lagi lah aku up pagi-pagi, sidernya kek setan.

Jadi anak baik dulu napa, mana tau hari ini bisa up sampai 4 kali kan, siapa yang tau.

Vote diawal atau diakhir chapter.

200 vote dan 55 komen ayopo🏃

Juya belong to Ramel

Jam 5 sore, Juya datang ke rumah Ramel dengan niat bermain dan belajar seperti biasa, namun yang didapati adalah Ramel yang tengah sakit.

Juya meletakan barang bawaannya ke lantai lalu mendekati Zilvia yang lagi mengompres dahi Ramel.

"Ramel sakit Tante?" tanya Juya pelan.

Zilvia mengangguk "Iya, Ramel berantem sama Leoz tadi, terus dia demam." tutur Zilvia pelan.

Juya murung, dia tak suka melihat Ramel sakit.

"Kamu jagain Ramel bentar yah, Tante mau ke dapur."

"Iya Tante."

Setelah Zilvia pergi, Juya duduk ditepi kasur milik Ramel, mengelus rambut Ramel yang basah karena keringat, padahal Ac di kamar ini sudah dingin.

"Padahal aku mau ajak kamu main ke taman.." gumam Juya sedih.

Ramel terbangun saat mendengar suara Juya, matanya sayu, bawah matanya merah "Juyaaa..."

"Iya ini Juya, kamu butuh sesuatu?"

Ramel menggeleng pelan "Juya..jauhin Leoz..dia jahat.." lirih Ramel.

"Kenapa tiba-tiba kamu bilang gitu?" tanya Juya seraya mengelus rambut Ramel pelan.

"Dia..bukan saudara Ramel..kata Mamah..kembaran Ramel diculik..Leoz itu ditemuin disebelah mayat perempuan..Leoz bilang dia gak bakal mau lepasin Juya..jadi Juya harus menghindar dari Leoz.."

Juya terdiam, shock dia.

"Tunggu, maksudnya Leoz bukan kembaran kamu?"

Gelengan Ramel berikan, dia menarik tangan Juya lalu mengeluskan punggung tangan Juya ke pipi Ramel.

"Jadi kembaran asli kamu perempuan atau laki-laki?"

"Enggak tau..tapi kata Mamah..laki-laki."

Juya menegakan tubuhnya, apa mungkin Rakel? Pasalnya saat Juya bertemu dengan Rakel pertama kali, dia merasa wajah Rakel itu mirip seseorang.

Sekarang Juya sadar, mata om Valdo adalah abu-abu perak, sementara mata tante Zilvia adalah coklat muda.

Ramel mendapat mata coklat muda milik tante Zilvia, sementara Rakel mata abu-abu perak milik Om Valdo.

Tapi katanya umur Rakel 24, berarti salah yah? Apa pemilik rumah bordil yang mengatakan pada Rakel kalau umurnya 24 padahal sebenarnya 21?

Yah itu pasti.

Dan lagi, saat Ramel mengamuk kala tau Juya membeli Rakel, dia bilang jangan bersama Rakel.

Intinya, Ramel di masa depan sudah tau kalau kembarannya yang asli adalah Rakel.

Dan saat Leoz mengamuk di kamarnya, dia berkata sesuatu.

"Aku tau, kamu pasti mundurin waktu pakai kalung dan jam pasir itu kan!? KAMU MAU NYIKSA AKU SAMPAI KAPAN JUYA! JANGAN SIKSA AKU TERUS! A-aku lakuin ini..bukan karena aku mau..hiks..i-ni semua karena Ra-"

Ra? Ramel atau Rakel?

Tapi kayanya lebih ke Rakel sih, soalnya baik Ramel dan Leoz sama-sama berulah saat tau Juya membeli Rakel.

Di masa depan, sepertinya Juya harus lebih mengamati Rakel dan mengawasinya, Rakel lebih berbahaya dari yang Juya tau.

"Juyaa..jangan dekat sama Leoz.."

"Iya Ramel, iyaaa."

Juya mengelus rambut Ramel pelan dan lembut, sampai Ramel kembali tertidur dengan tenang.

Rakel saat ini ada di rumah yang ada di daerah pinggiran kota, agak ke pedesaan tapi masih ada suasana kota.

Tidak terlalu sepi dan tidak terlalu ramai.

Rakel tinggal disana, sengaja Juya berikan rumah itu untuk Rakel tinggali.

Dan Nedra juga Juya berikan rumah, gak terlalu jauh dari rumah Rakel, Juya memberikan rumah itu sebagai hadiah atas kerja sama yang Nedra lakukan.

Nedra tentunya bahagia, karena akhirnya dia punya rumah yang damai dan tentram, apalagi yang ngasih rumahnya itu Juya.

Gadis pujaannya.

Ting!

Juya merogoh kantung celana saat bunyi pesan masuk terdengar, dia melihat siapa pengirim pesan itu.

Jiyanjing💅
Leoz mabuk, dia ngeracau manggilin lo terus.

Nanti Leoz gue jebak dan gue ajak tidur di kamar hotel, nanti lo datang dan pergoki kami, terus lo putusin Leoz, dia milik gue soalnya.

Lo kan udah janji bakal ngasih Leoz buat gue, tepati itu.

Juya tersenyum puas, bagus, berarti setelah ini Juya bisa putus dari Leoz, hahahahaha akhirnya dia bisa bebas juga.

Soalnya kan syarat mereka putus, kalau Leoz ketahuan ketemu sama Jiya, dan nanti malam Leoz bakalan kepergok tidur sama Jiya.

Berarti, Juya bisa putus dari Leoz, membuangnya, tinggal menunggu kapan Leoz jadi gila hahahaha.

⏳Bersambung⏳

Punish Crazy Ex Boyfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang