⏳JuRa-45⏳

8.8K 1.8K 92
                                    

YEAYYY 5 KALI UP YUHUUUU, aku sangat senang walau sider masih tetap kaya setan, ckck.

Besok minggu, aku sengaja naikin target biar penuhnya agak siang, tapi kalau penuhnya tetap pagi, wahh, keren banget sih kalian.

JANGAN SIDER! Sider tuh setan soalnya.

VOTE diawal atau diakhir chapter okeyy.

350 vote dan 70 komen aja, nyehehe aku yakin besok jam 10 atau jam 11 siang baru penuh.

Dark side of that Child

Nafar dan Nedra datang ke klinik Juya pada jam makan siang, bersamaan dengan Rakel dan Ramel yang juga datang untuk makan siang.

Dua kembar itu gak mau kalah pastinya.

"Lihat nih, Radev dah 5 tahun aja, padahal dulu popoknya masih Ayah yang ganti." cetus Nedra sembari mengelus surai hitam Radev.

Panggilan Ayah itu memang Nedra yang mau, dia ikutan saat tau Rakel dan Ramel ada panggilan khusus untuk Radev.

Ayah untuk Nedra, Babah untuk Nafar.

Karena dua orang itu juga turut dalam mengasuh Radev dari bayi, karena kadang Juya nitipin Radev ke mereka berdua.

Nedra seorang Chef sekarang, kalau Nafar dia punya Cafe khusus pecinta kopi, jadi kadang Radev dititipin sama mereka.

Radev hanya tersenyum mendengar ucapan Nedra, padahal dalam hatinya dia ingin sekali mencekik Nedra karena berani deketin Bunda Juya.

"Bunda, Radev main di luar aja yah, Radev bosen disini." Radev memeluk kaki Juya dan memelas pada sang Bunda.

"Hati-hati tapi, jangan ke jalan raya."

"Hihi, okey Bunda, mau cium."

Juya tersenyum gemas, dia berjongkok pelan lalu membiarkan Radev mencium sudut bibir Juya, setelahnya Radev memeluk Juya erat.

Barulah Radev keluar untuk bermain, klinik milik Juya ada dipinggir jalan raya, dengam halaman luas untuk tempat parkiran.

Disamping parkiran ada taman bermain khusus untuk Radev, agar anak itu gak bosen.

Radev berjalan pelan keluar dari ruangan sang Bunda, dia menggeret boneka Larva merah yang menjadi hadiah pertama dari Bunda Juya.

"Loh Tsiriza, mau kemana?" Tsiriza adalah panggilan Radev untuk orang asing, karena panggilan Radev khusus untuk Bunda Juya.

Para laki-laki di dekat Bunda Juya juga boleh manggil Radev, karena mereka bantu ngurusin Radev.

Radev tak menjawab pertanyaan dari resepsionis itu, dia fokus kedepan dan berjalan keluar dari klinik, semua pekerja di klinik sudah tau seberapa cueknya Radev pada orang lain.

Radev hanya perduli pada Bunda Juya saja.

Alasan kenapa Radev keluar dari ruangan Bunda Juya, itu karena Radev melihat sosok buruk itu lagi.

Yah, entah keturunan dari siapa, tapi Radev bisa melihat makhluk tak kasat mata, tapi Radev selalu abaikan saja.

Kecuali 1 sosok burik yang selalu ngikutin Bunda Juya dan selalu berdiri di sudut kamar tidur Radev.

Punish Crazy Ex Boyfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang