⏳JuRa-37⏳

10.8K 2.3K 117
                                    

Dah berapa kali aku up? 3 ya sama yang ini, NAH KAN KALAU KALIAN VOTE GINI CEPET PENUH, GIMANA SEEEH!

1 jam kan penuhnya, bener aku muahahahahha.

Oke lah, VOTE LAGI, AWAS AJA KALAU SIDER, KU CAPLOK NANTI.

Vote diawal atau diakhir chapter.

200 vote dan 55 komen, ayooo mana tau bisa 5 kali up kan muahahahah.

Btw ini end nya lusa, part 50 an.

Rakel vs Ramel

Jiya hamil, ya itu benar, kehamilannya sudah memasuki bulan ke 3, dia pisah kamar sama Leoz karena takut anaknya sampai kenapa-napa.

Leoz benar-benar gila, dia setiap malam mengetuk pintu kamar Juya dan memelas minta maaf, dia mau balikan sama Juya tapi mana mungkin.

Jiya senang melihat Leoz gila, sangat puas.

"Juya...aku minta maaf..mau balikan sama kamu Juya..hiks..maafin aku.."

Leoz gak tau kalau Juya nginep di rumah Ramel, karena Robert lagi ada pekerjaan di luar negeri, jadi Juya nginap supaya dia aman dari Leoz.

Leoz benar-benar stress, Juya agak tidak menyangka kalau efeknya akan segila ini.

"Hiks..Juyaaaa..maaf..maafin aku..kenapa hidup aku gak pernah adil..hiks..kenapaaa! Juyaaaa aku mau balikan..hiks.."

Jiya hanya menggeleng melihat tingkah Leoz saat ini, menyender dipintu kamar Juya dan menggedor pintunya berulang kali.

"Gila ayahmu nak," gumam Jiya seraya mengelus perutnya pelan.

"Nanti kalau udah lahir, kamu harus bisa balaskan dendam ibu ke tante mu ya, Tante Juya, kalau ibu gak selamat nantinya kamu harus bisa buat Tante Juya mati ditangan kamu."

Jiya membiarkan dia kalah sekarang, tapi nanti saat anaknya lahir, anaknya lah yang akan melanjutkan dendam Jiya pada Juya.

Juya akan mati ditangan anak Jiya, Juya sudah membuat malaikat mautnya sendiri dengan cara menikahkan Leoz bersama Jiya.

Juya memang pintar, tapi disatu sisi, Juya melupakan hal terkecil sekalipun, dia gak sadar kenapa dia bisa mati di masa depan nantinya.

.....

Juya kedatangan dua bocil kembar saat hendak tidur, siapa lagi kalau bukan Ramel dan Rakel, keduanya memakai piyama yang sama.

Piyama bergambar spongebob yang baru Valdo belikan tadi siang.

"Mau bobok sama Juyaaaaa." seru Ramel seraya berlari riang kearah kasur besar milik Juya, Rakel berjalan perlahan menuju kasur yang Juya tempati.

Ramel tidur di sebelah kanan, Juya ditengah, lalu Rakel di kiri.

"Udah pada sikat gigi?" tanya Juya.

"Udaaaah, Rakel jelek belum tuh."

"Udah kok, Rakel udah sikat gigi." nada suara Rakel itu lembut dan halus, dia terlalu ciut kalau udah berhadapan sama Ramel.

Kayanya yang duluan lahir Ramel deh baru Rakel.

"Bagus, sekarang bobok, biar aku bacain dongeng."

"Okey! Kiss pipi Ramel dong."

Juya mengecup pipi kanan Ramel, dia melihat tatapan penuh harap dari Rakel, dan melalukan hal yang sama, mengecup pipi kiri Rakel.

"Udah, bobok-bobok, biar aku mulai ceritanya."

Keduanya mengangguk, mereka mencari posisi nyaman, Ramel memeluk pinggang Juya, sementara Rakel memeluk lengan kiri Juya agak erat.

"Pada suatu hari, ada seorang gadis yang mampu memutar waktu sesuka yang dia mau, dia bisa memutar waktu ke masa lalu berulang kali, tapi dia tak mampu memutar waktu ke masa depan,"

"Suatu hari, ada seorang pria manis yang memberikan gadis itu sebuah kalung indah, sebagai balasan gadis itu memberikan sebuah jam pasir,"

"Ternyata kedua benda itu bisa menjadi kunci pemutaran waktu, gadis itu bisa memutar waktu jika sang pria yang memberikannya kalung dalam keadaan sekarat, lalu disaat sang gadis juga sekarat, waktu bisa berulang kembali."

Juya melirik kearah Ramel dan Rakel, keduanya sudah terlelap damai.

"Suatu hari, gadis itu sadar kalau sebenarnya yang memberikan kalung itu, bukanlah pria yang pertama, melainkan saudara kembar sang pria, namun pria pertama menambahkan bandulan di kalung tersebut, jadi, pria kembar itu lah yang menjadi asal mula kenapa gadis itu bisa memutar waktu,"

"Tapi saudara kembar pria pertama merasa kecewa karena sang gadis hanya memberikan jam pasir pada saudaranya, padahal dialah yang memberikan kalung itu, lalu, dengan tega nya sang saudara kembar itu menghasut temannya untuk memanfaatkan sang gadis,"

"Memanfaatkan gadis itu agar bisa membunuh sang kembaran, dan itu berhasil,"

"Gadis itu membunuh pria pertama, saat sang kembaran bahagia karena saingannya mati, kebahagiaannya sirna saat tau gadis pujaannya justru mati ditangan temannya sendiri,"

"Karena sakit hati, pria itu bunuh diri, dan waktu pun terulang kembali, disaat mereka bertiga mati di waktu yang sama, maka waktu akan kembali berputar."

Juya diam, dia menarik napas panjang kemudian melirih.

"Dan itu adalah pemutaran hidup mereka yang pertama, sementara ini adalah pemutaran hidup mereka yang ke 17.."

Juya memijit dahinya pelan, dia sudah ingat semuanya.

Dia ingat kehidupan pertamanya bagaimana, dia benar-benar sudah ingat.

⏳Bersambung⏳

Punish Crazy Ex Boyfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang