Lama ya penuh komennya, ini pun komen penuh karena komen yang agak Oot, yah yaudalah yah.
Kayanya cuma bisa dua kali up aja untuk hari ini, soalnya lama penuhnya.
JANGAN SIDER. Minimal vote kalau gak bisa komen.
Vote diawal atau diakhir chapter.
Ada cerita baru, Dameswara lagi, judulnya My Softie Ex Boyfriend. Baca gih.
200 vote dan 55 komen ayo dipenuhin🏃
Juya belong to Ramel
Medelin tampak bahagia sekali malam ini, karena dia sudah berhasil mencuri uang Robert yang dia ambil dari kamar pria itu.
Lumayan, ada sekitar 750 juta an, Medelin akan berikan uang ini untuk menebus Rakel, lalu dia dan Rakel akan pergi dari kota ini.
Lalu hidup bahagia berdua selamanya.
Medelin melangkah masuk ke dalam kamar Rakel, senyum cerah wanita 39 tahun itu berikan.
"Rakeeeeel!" pekiknya bahagia, dia berlari pelan kearah Rakel yang tadinya tengah merajut di kursi riasnya.
Rakel sempat menghela napas saat tau wanita itu datang, Juya sudah mengatakan pada Rakel, bahwa malam ini Juya akan mengeksekusi Medelin.
Jadi Rakel harus bisa mendapat informasi penting dari Medelin.
"Rakel aku punya kabar baik buat kamu~"
"Um? Kabar apa?"
"Aku bentar lagi bakal nebus kamu! Kita bisa pergi dari sini setelah semuanya aku urus, kita bisa jauh-jauh dari perkotaan lalu menikah di desa!"
Rakel tersenyum, dia mengelus tangan wanita itu lalu merubah raut wajahnya menjadi agak gelisah.
"Tapi kak..Rakel boleh tanya sesuatu?"
"Boleh dong sayang."
"Kemarin ada yang datang kemari, dia ngaku nyari perempuan yang bernama Medelin, kakak kenal sama perempuan itu?"
Virana meneguk ludahnya pelan, matanya tampak pucat, gurat gelisah terlihat jelas diwajah Virana, dia menunduk lalu tersenyum gugup.
"Karena kita bentar lagi mau pisah, aku mau ngasih rahasia aku ke kamu, tapi janji, jangan beritahu orang lain."
Rakel mengangguk mengiyakan, yang Virana tau Rakel buta karena warna matanya abu-abu keperakan, seperti mata orang yang tak mampu melihat.
Padahal nyatanya Rakel tidak buta, matanya memang faktor genetik makanya bisa seperti ini.
"Jadi, tahun lalu ada orang yang nawarin aku kerjaan, gajinya besar, tapi syaratnya aku harus operasi wajah gitu, nah terus wajah yang dipakai contoh untuk operasi itu wajah perempuan bernama Medelin, dia mati, diculik, dimutilasi lalu badannya dikubur di sebuah rumah kosong dekat sungai,"
Rakel meneguk ludahnya pelan, dia harus tenang, ekspresi wajahnya harus kosong seperti biasanya.
"Lalu..siapa yang ngasih kakak kerjaan?"
"Dia seorang pria, kalau gak salah namanya Nelio, dia masih muda saat itu tapi dia punya banyak uang, katanya dia bunuh dan nyulik Medelin karena dia dendam, Medelin adalah pelaku yang udah nabrak orang tua Nelio dulu, jadi Nelio dendam,"
"Dia teman anak mereka yang namanya Juya, Nelio temenan sama Juya dari kecil, kebencian Nelio muncul saat orang tuanya mati saat kelulusan SMA, maka dari itu Nelio pergi menjauh dari Juya dan merencanakan pembalasan dendam,"
Rakel mengangguk, pasti Juya sudah mendengar semuanya, karena ada alat sadap suara di kamarnya yang tadi siang Juya pasang.
"Berarti kakak ditugasin sama Nelio buat ngehancurin keluarga Juya?"
"Iya bener, dan tentang Leoz dan Jiya itu semua rencana dari Nelio, Nelio sering bertemu dengan Leoz lalu menghasut Leoz untuk berselingkuh dengan Jiya."
Rakel berdehem pelan, dia mengulas senyum tipis "Ya udah kak, udah cukup, makasih karena udah mau jawab pertanyaan aku."
Virana mengangguk pelan, dia bersandar dibahu Rakel dan memejamkan matanya.
Dendam orang berduit memang berbahaya.
Krek.
Virana membuka matanya, tubuhnya kaku saat sesuatu yang dingin menyentuh pelipisnya.
Dia melirik dengan takut.
"Juya, aku apakan dia?"
Juya ada disana, dia muncul dari kamar mandi kamar Rakel, dengan raut wajah dingin tak beremosi.
"Bawa dia pergi Nedra, bawa dia ke ruangan yang sudah aku siapkan, Leoz sudah menunggu disana, dan lagi, berikan aku nomor telepon tunangan Nelio, aku akan membalas perbuatannya melalui tunangannya itu."
Nedra mengangguk cepat, dia menyerahkan Virana pada Nafar lalu dia berjalan keluar, harus ambil ponselnya dulu di meja bar.
Virana meronta tak terima.
"SIALAN! KALIAN MENJEBAKKU!"
Juya merangkul bahu Rakel, lalu merematnya "Kamu berbohong perihal matamu ya, Rakel." bisik Juya dingin.
Rakel menunduk pelan "Maafkan aku.."
"Kamu mau aku buang?"
"Jangan! Aku gak mau..jangan buang aku.." Rakel menggeleng ribut, dia memeluk Juya dan menyembunyikan wajahnya ditubuh Juya.
Juya hanya diam, menatap Virana yang terus menjerit seperti orang gila.
Ternyata, dalang yang dia cari tau sejak lama adalah temannya sendiri.
"Sial.."
Tapi tak apa, Juya legah karena salah satu balas dendamnya selesai, setelah ini Virana akan disiksa Leoz disebuah ruangan.
Sebelum nya, Juya harus pergi ke rumah dekat sungai yang Virana katakan tadi, dia harus mencari tulang belulang milik mami nya berada.
"Kamu akan tinggal di rumah yang sudah aku sediakan, kamu paham?"
Rakel mengangguk, Rakel adalah milik Juya karena Rakel sudah Juya beli, jadi terserah Juya mau apakan Rakel.
Sekarang tugas Juya hanya 1, yaitu menghukum Leoz dan menikahkannya dengan Jiya.
⏳Bersambung⏳
KAMU SEDANG MEMBACA
Punish Crazy Ex Boyfriend [End]
RomansaIlauna Juya Denbora, adalah gadis yang berprofesi sebagai seorang Psikolog, gadis cantik yang mati karena pengkhianatan kekasihnya sendiri. Juya rela membunuh Ramel, seorang pria manis yang lemah lembut atas suruhan Leoz, padahal Ramel adalah saudar...