PAGIIIIIIII, Anyway, part sebelumnya aku lihat agak turun vote nya tapi aku maklumi karena itu part akhir di update an semalam, cumaaaaaan, kalau yang ini votenya turun, gak menutup kemungkinan bakal dikarantina.
Jadi, tolong vote nya yaa, kalau belum mau baca, minimal di vote dulu aja gapapa.
Vote diawal atau diakhir chapter, jangan lupa.
200 vote dan 55 komen, ntar aku up kalau dah penuh.
Juya belong to Ramel
Pagi-pagi sekali pintu kamar Juya diketuk secara brutal, membuat Juya terusik dari tidur cantiknya, raut muka Juya terlihat kesal.
"Setan sialan mana yang ganggu orang pagi-pagi." umpat Juya kesal.
Dia menyugar rambutnya kebelakang, lalu berjalan menuju pintu kamar dan membuka nya.
Plak!
Masih pagi, Juya udah kena tampar sama mak lampir, Juya merasakan panas dipipi kanannya, dia melirik singkat kearah Medelin dan Jiya.
Jiya tampak awut-awutan, mata sembab, tampaknya dia nangis terus.
"Pasti ini ulah kamu kan Juya! Edit video gila biar Jiya dihujat, mami gak nyangka kamu sejahat itu!"
Juya berdecak kesal, dia mengangkat tangannya kemudian membalas tamparan Medelin.
Plak!
Plak!
Sebanyak 2 kali, karena bagi Juya, balasan untuk orang yang ngusik dia harus 2 kali lipat dari perbuatannya.
Medelin shock, dia menatap Juya tak percaya.
"LO JAHAT BANGET ANJING! LO TAMPAR MAMI KITA!" maki Jiya emosi, dia hampir menjambak Juya tapi sebelum itu Juya sudah menendang perut Jiya sampai wanita stress itu terjerembab.
Brugh!
"Aw, sakit goblok!"
Juya menulikan telinganya, lalu bersidekap dada "Ini dua anak beranak haram jaddah, pagi-pagi udah ganggu orang aja. Stress, cabut gih, gak waras." ujar Juya santai namun menusuk.
Dia kembali masuk ke kamar lalu mengunci pintu, kemudian kembali ke kasur dan melanjutkan tidurnya.
Meninggalkan Medelin dan Jiya yang terdiam membatu, agaknya tidak percaya kalau Juya bisa melawani mereka, dulu anak itu hanya bisa diam dan menerima saja.
"Aku harus singkirin anak itu, Robert pasti kelemahannya, biar aku hasut Robert untuk usir Juya dari rumah."
Ya, Medelin harus menyingkirkan ancaman terbesar di rumah ini, agar dia bisa menguasai semua harta kekayaan milik Robert.
.....
"Juyaaaaaa, jam pasir Ramel diambil sama Leoz semalam, Juya marahin dia."
Siang ini Juya disambut aduan manja dari Ramel yang ternyata sudah menunggunya di pintu masuk rumah, Ramel langsung mengadu dan merengek.
Leoz yang kebetulan ada di ruang santai sontak mendelik, dia segera bangkit dan berjalan kearah mereka.
Dengan sengaja Leoz memeluk lengan Juya dan bersandar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Punish Crazy Ex Boyfriend [End]
RomanceIlauna Juya Denbora, adalah gadis yang berprofesi sebagai seorang Psikolog, gadis cantik yang mati karena pengkhianatan kekasihnya sendiri. Juya rela membunuh Ramel, seorang pria manis yang lemah lembut atas suruhan Leoz, padahal Ramel adalah saudar...