Ngokay, kita mulai lagi yauw, kayanya sekitar jam 2 atau jam 3 an ini baru penuh, biar bisa double up, terus nanti pas magrib baru penuh lagi biar up ke 3, dan di jam 9 atau jam 10 penuh buat up yang ke 4.
Ini jadwal biasa sih, kalau lama penuh kayanya bisa lewat dari jam biasanya.
Jadi, JANGAN SIDER YAAAA.
Vote diawal atau diakhir chapter yaa.
200 vote dan 55 komen ayoo.
Juya still belong to Ramel
Juya sudah mengamati sikap Ramel selama lebih 3 hari, dan benar dugaannya, dia bukan Ramel yang asli, Ramel yang ini sangat agresif dan gentlemen.
Berbeda dengan Ramel yang Juya kenal, dia begitu lemah lembut dan manja, sangat membuat Juya tidak nyaman.
Dan lagi Juya belum sempat bertemu dengan Leoz, karena kata Tante Zilvia, Leoz mengurung diri di kamar dan tak keluar sama sekali.
Jadi hari ini, setelah Juya meyakinkan diri bahwa Robert dan Rakel sudah masuk ke ruang operasi dengan selamat, Juya segera pergi ke rumah Ramel dan Leoz.
Karena kata Bik Imah, Ramel masih tidur di jam segini, padahal biasanya Ramel jam 9 pagi saja sudah bangun, ini sudah jam 3 sore.
"Aku titip Rakel oke? Kalau operasinya selesai, segera telepon."
Nafar mengangguk, dia diminta Juya untuk menjaga disini, bersama Nedra juga.
"Mbak mau kemana?" tanya Nedra sembari menahan tangan Juya.
"Mau nemuin Leoz, kalian disini aja."
"Hati-hati Mbak."
"Iya Nedra, tenang aja."
Juya harus cepat, entah kenapa dia teringat pada jam pasir milik Ramel, kata Bik Imah jam pasir itu dibanting Ramel di malam saat Juya masuk rumah sakit.
Berarti, Ramel berubah sikap setelah jam pasir itu hancur.
"Jam pasir, kalung berbandul jarum jam, sebenarnya apa ini semua."
Juya benar-benar bingung.
Dia kira semua bermula dari Leoz yang meminta Juya untuk meracuni Ramel, tapi ternyata tidak sesederhana itu.
Juya yakin, ada yang aneh disini.
Apalagi perkataan Ramel kemarin, yang benar-benar merasuk ke pikiran Juya.
"In every timeline, you can't run from me."
Timeline? Maksudnya ada ruang waktu yang lain? Atau ada Ramel yang lain di ruang waktu yang berbeda?
"Sial."
Tugas Juya benar-benar bertambah banyak.
Kalau Juya bisa kembali ke masa lalu, apa mungkin Juya bisa kembali ke masa depan sebelum dia mati dibunuh Leoz?
Entahlah, Juya belum berani mencoba nya.
....
Hal pertama yang Juya lihat saat sampai di depan kamar Leoz, adalah pintu yang terkunci rapat, dan suara isak tangis didalamnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Punish Crazy Ex Boyfriend [End]
RomanceIlauna Juya Denbora, adalah gadis yang berprofesi sebagai seorang Psikolog, gadis cantik yang mati karena pengkhianatan kekasihnya sendiri. Juya rela membunuh Ramel, seorang pria manis yang lemah lembut atas suruhan Leoz, padahal Ramel adalah saudar...