Yehehehhe baru 3 kali up yaaa, kayanya cuma bisa sampai 4 atau 5 kali up doang deh.
JANGAN SIDEEEEER, sider tuh setan, jadi jangan sider. Btw end di chapter 55 atau 60 an keknya.
VOTE diawal atau diakhir chapter.
200 vote dan 55 komen ayooo🏃
Juya not belong to anyone
Atas apa yang Leoz lakukan pada bayinya, Juya bertengkar dengan Leoz, Juya gak tau apa isi otak Leoz sampai tega menelantarkan anaknya di lantai kamar.
"Kamu tuh gak waras Leoz!"
Leoz tertawa kuat, dia menggapai pipi Juya lalu mengelusnya "Kenapa sih? Aku gak ngapa-ngapain loh sayang," ujarnya mendayu mesra.
"Bacot! Jijik tau gak, gausah pegang-pegang!"
"Ihh jahat, Leoz kangen sama Juya, pengen balikan sama kamu lagii."
"Kita kembar anjing, gila, pake otak!"
Leoz terkilik pelan, dia membiarkan Juya marah-marah sesukanya, karena Juya terlihat sangat cantik kalau lagi marah kaya gini, Leoz kan jadi makin cinta.
"JANGAN KAYA GITU LAGI! KALAU MEMANG KAMU GAK BISA URUS ANAK ITU, BIAR AKU AJA YANG URUS!"
"Kenapaa~gak sekalian aja kita nikah terus jadi orang tua anak itu hm?"
Juya geram, Leoz benar-benae stress.
"Pake otak mu Leoz, kita saudara kandung, jangan sembarangan!"
"Gak perduli~"
"Pergi kamu ke RSJR sana! Biar otakmu lurus lagi!"
"Okeyyy aku mau, tapi kalau aku keluar dari RSJR, kamu harus mau nikah sama aku, oke?"
Plak!
Juya menampar wajah Leoz kuat, dia benar-benar muak sama Leoz, bikin emosi, udah sakit jiwa banget Leoz.
"Hihi, aku jadi tegang nih.."
Juya menegang, dia menunduk melihat jelas celana tidur yang Leoz pakai terlihat menggembung, Juya bergidik ngeri.
Dia hendak pergi keluar kamar, namun Leoz menahanya dan membanting tubuh Juya ke lantai kamar.
Brugh!
"SAKIT LEOZ!"
"HAHAHAHAHA! AKU MAKIN TERANGSANG HAHAHAHA!"
Yang ada di lantai bawah, Ramel, Rakel dan Bik Imah sampai panik, Ramel memberikan bayi digendongannya pada Bik Imah lalu berlari ke lantai 2.
"Rakel jelek! Jaga dibawah sini aja, Ramel mau keatas!"
Rakel mengangguk cepat, dia akan disini, dia yakin Ramel bisa menghadapi Leoz diatas sana.
Sesampainya di lantai atas, Ramel menendang pintu kamar Juya dan melihat keadaan buruk disana, dimana Leoz menimpa tubuh Juya yang meronta hebat.
Ramel berang, dia berlari kearah Leoz lalu menendang tubuh Leoz kuat.
"MEMANG GAK WARAS!" maki Ramel emosi.
Ramel menarik tubuh Juya lalu memeluknya erat, menatap Leoz yang justru tertawa terpingkal di lantai kamar.
"Gila!"
Ramel segera menarik Juya keluar kamar, namun naasnya, dia kurang cepat.
DOR!
"RAMEL!"
"HAHAHAHAHA MATIIII HAHAHAHAHA!"
Ramel jatuh terduduk, Leoz menembakan peluru ke betis Ramel, sampai pria manis itu mengerang kesakitan.
Terlalu bingung, Juya menarik kursi belajar yang ada di sebelah meja belajarnya, dan tanpa menunggu lama dia mengangkat kursi itu dan melemparnya kearah Leoz yang tampak menerima lemparan itu.
BUGH!
Leoz jatuh tak sadarkan diri, keadaan rumah sangat kacau malam ini.
.....
Leoz dimasukan ke RSJR, dia benar-benar tak tertolong lagi, sementara Ramel dirawat di rumah sakit setelah peluru di betisnya diangkat.
Rakel tidur di ruang inap Ramel, ini sudah jam 8 pagi, Juya sendiri tak tidur karena nungguin Ramel sadar, bayi Leoz dijaga sama Bik Imah untuk sementara waktu.
"Rakel bangun, kamu ada kelas kan hari ini?"
Juya menepuk pelan bahu Rakel, tapi Rakel menepisnya pelan dan melanjutkan tidurnya lagi, Rakel lelah karena dia harus bolak balik ke rumah sakit untuk mengurus pakaian Ramel.
"Rakel,"
Elusan Juya berikan dikepala Rakel, tapi pria manis itu tetap melanjutkan tidurnya.
Juya menarik napas pelan, dia juga lelah tapi setelah ini Juya harus ke kantor lagi, belum nanti malam harus kuliah lagi.
"Ya udah, kamu jagain Ramel yah, aku mau ke kantor sebentar lagi."
"Umm..."
"Oke, bobok lagi yahh."
Juya mengelus pipi Rakel pelan, lalu dia berjalan menuju kasur yang Ramel tempati, kayanya Juya harus minta tolong sama Zilvia untuk jaga Ramel di rumah sakit.
Soalnya Juya sibuk banget, dia harus pulang untuk menemui bayi laki-laki itu, karena bulan depan bayi itu akan diberikan nama untuk pertama kalinya.
Juya juga harus mengurus tabungan untuk anak itu, karena Leoz pasti tak akan mampu menjaga anaknya, Leoz sudah di RSJR.
Gak masalah, Juya bisa mengurus keponakannya itu agar dia tumbuh menjadi laki-laki baik, tidak seperti Ayahnya yang gila itu.
Juya sebenarnya hanya tinggal melanjutkan hidup dan pendidikannya, dia sudah balas dendam, dan dia hampir bisa membahagiakan Ramel.
Sedikit lagi, Juya bisa lega setelah Ramel berhasil mendapar gelar Sarjana dan mendapat pekerjaannya, barulah Juya bisa melepas Ramel.
Sebentar lagi, itu tak akan lama.
⏳Bersambung⏳
Habis ini time skip beberapa tahun yauw.
KAMU SEDANG MEMBACA
Punish Crazy Ex Boyfriend [End]
RomansaIlauna Juya Denbora, adalah gadis yang berprofesi sebagai seorang Psikolog, gadis cantik yang mati karena pengkhianatan kekasihnya sendiri. Juya rela membunuh Ramel, seorang pria manis yang lemah lembut atas suruhan Leoz, padahal Ramel adalah saudar...