⏳JuRa-12⏳

28K 3.8K 121
                                    

Sebenarnya lagi gak mood buat up, karena sider mulai muncul lagi, udah mulai berulah lagi makanya aku rada malas buat update.

Ya, palingan ini cuma bisa sampai 3 kali up aja, tapi kalau sider mau kerja sama dan ngasih vote, ini bisa sampai 4 kali.

Minimal vote ya, vote diawal atau diakhir chapter.

200 vote dan 55 komen. Nanti kalau penuh aku up lagi.

Juya belong to Ramel

"Juyaaaaaa,"

"Iyaaa, kenapa Ramel?"

Ramel menunduk dengan sobekan gambar yang sudah dia tempelkan lagi menggunakan selotip, dia memberikan gambar itu pada Juya.

"Ini, semalam di robek sama Leoz, udah Ramel selotip tapi hasilnya jelek..maafin Ramel yang gak bisa jaga gambar ini..maaf yah.."

Juya menahan senyum gemasnya, dia menerima gambar itu dan menatapnya lama, kemudian tertawa pelan.

Elusan Juya berikan ke rambut agak ikal milik Ramel, lalu mencubit pipinya.

"Iya aku maafin, udah gak usah sedih. Ini udah jam 7 malam, aku pulang yah,"

"Um, satu jam lagi aja disini..gak bisa ya Juya? Temenin Ramel.."

"Maaf banget Ramel, aku harus pulang soalnya udah ditelepon sama Papi."

Ramel menunduk dan mengangguk, dia tak boleh nakal, jadi Ramel membiarkan Juya pulang.

"Lusa aku datang lagi."

"Besok kenapa gak datang?"

"Aku mau ketemu sama temen aku, ada kerjaan."

Alis Ramel sedikit luyu, enak yah, bisa keluar sama Juya, Ramel kan juga mau keluar jalan-jalan sama Juya.

Tapi Ramel masih takut bertemu banyak orang, dia takut.

"Jangan lupain Ramel kalau Juya lagi sama temen Juya, oke?"

Gemas, Juya mengusap gemas rambut Ramel "Iya Ramel."

Setelah kata-kata perpisahan diucapkan, Juya pamit pulang, dia dianter sama Leoz yang memang sudah menunggunya di mobil.

Begitu Juya masuk ke mobil, dia disambut ruat muka luyu Leoz yang terlihat sembab.

Juya tau kenapa, pasti karena Juya gak ngakuin Leoz didepan Ramel.

"Kenapa kamu?" tanya Juya santai sembari memakai seatbelt nya.

Leoz melirik sedih, dia memeluk Juya dan menangis diceruk leher gadis itu.

"Hiks..maafin Leoz..maafin Leoz yang selingkuh dibelakang Juya terus maafin Leoz karena gak ngakuin Juya sebagai pacar Leoz..hiks.."

Juya mendecih lirih, dia sangat tidak suka dipeluk sekarang, kecuali yang meluk dia Robert ataupun Ramel.

Pelan, Juya melepas pelukan Leoz lalu berakting menjadi kekasih yang baik, Juya menangkup wajah Leoz lalu menyeka air matanya.

Punish Crazy Ex Boyfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang