⏳JuRa-47⏳

7.7K 1.7K 86
                                    

Baru 2 kali up yaaa, kayanya bisa sampai 4 kali up kalau jam 6 sore nanti penuh, tapi gak berharap banyak sih, soalnya ini hari minggu hehehehe.

JANGAN SIDER! Sider tuh setan, jadi, jangan sider.

VOTE diawal atau diakhir chapter.

200 vote dan 55 komen ayoo.

Radev meet Leoz

Rakel dan Ramel ada dibelakang Juya yang sedang menggendong Radev, mereka berjalan di jalan setapak, memandangi hewan-hewan yang ada di kandang.

Dua pria manis itu bertugas untuk memegang barang dan tas Juya.

"Mereka lucu ya." celetuk Rakel.

"Hem, tentu saja." sahut Ramel tenang.

"Ramel,"

"Hm?"

Rakel melirik kearah Ramel kemudian berhenti melangkah, membuat Ramel ikutan berhenti lalu menatap kearah Rakel.

"Rakel minta maaf kalau selama ini Rakel jahat sama Ramel,"

Ramel menatap Rakel bingung, kenapa lagi sama kembarannya ini.

"Rakel jelek salah makan yah? Kaya orang mau mati aja."

Rakel terkekeh pelan, dia menepuk bahu Ramel lalu mengusapnya, menatap wajah Ramel dengan tatapan hangat namun sedikit berkaca-kaca.

"Ramel..kamu ingat kehidupan pertama kita bagaimana kan? Kamu ingat semuanya kan?" Ramel menegang, dia sempat mundur beberapa langkah.

"Hah? Maksudnya apa sih?"

"Rakel minta maaf..karena kesalahan Rakel yang implusif dan nyuruh Leoz untuk manfaatin Juya, kamu jadi harus menderita sampai 17 kali kehidupan, maafin Rakel yah..maaf.."

Ramel bisa melihat lelehan air mata Rakel jatuh perlahan, Ramel bingung mau bereaksi bagaimana.

Benar dia sudah mengingat semua pemutaran hidupnya, dia ingat, tapi mau diapakan lagi? Semuanya sudah terjadi.

"Udah yah Rakel jelek, kita tuh lagi liburan, jadi jangan melow-melow gini, Ramel udah maafin semuanya, diawal juga salah Ramel yang gak bilang ke Juya, kalau kalung itu pemberian Rakel. Ramel tau, Juya itu harusnya jadi milik Rakel, tapi bisa gak di kehidupan yang ini Juya jadi milik kita berdua?"

Rakel sudah tak bisa menahan air matanya, dia menunduk, mengeluarkan tangisannya tanpa perduli pada pengunjung sekitar.

"E-eh kok nangis? Cengeng ih."

Ramel menangkup wajah Rakel kemudian menyeka air mata dipipi Rakel, melihat jelas wajah sedih Rakel yang berurai air mata.

"Rakel, aku udah lupain masa lalu yang buruk itu, sekarang yang penting masa depan kita sama Juya." tutur Ramel lembut.

"Hiks..huhuuu..hiks..huaaaaaaaaaa!"

Ramel berdecak kesal, dia memeluk Rakel dan mengangkatnya ala koala, kemudian Ramel mengambil barang yang Rakel jatuhkan tadi.

"Hiks..huhuuu maafin Rakel..bang..maaf..hiks..maaf.."

"Iyaaa Rakel jelek."

Punish Crazy Ex Boyfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang