by sirhayani
part of zhkansas
...
Alasan kenapa Kak Sarkara tiba-tiba menjauhiku? Hubunganku dengan Kaisar? Kenapa dia tahu tentang Kaisar? Apa dari Dena?
Segala pertanyaan muncul di benakku, membuatku tiba-tiba pening. Aku penasaran, tapi juga tidak mau tahu. Segera kubalas pesan dari Kak Sarkara dengan perasaan berkecamuk.
Kak Sarkara
lewat chat aja kak
apa lo gak ada waktu ketemu?
harus ketemu banget?
iya..
soalnya biar leluasa aja. di waktu luang lo aja
hari ini gue bisa sih
pulang sekolah?
gue jemput lo gimana?
bentar
"Pak, pulang sekolah nanti nggak usah jemput, ya? Soalnya saya mau ketemu temen," kataku pada Pak Azis yang fokus menyetir.
"Waduh..., gimana, ya, Non? Pak Rian ngasih amanah ke saya buat anterin Non ke mana-mana. Termasuk ketemu temen Non. Masa hari pertama udah nggak bisa jaga amanah...."
Inilah kenapa dari dulu aku tidak mau punya sopir pribadi dari Papa. Aku tidak bebas ke mana-mana. "Ya udah, Pak. Nggak apa-apa."
Segera kubalas pesan Kak Sarkara untuk menentukan lokasi pertemuan kami sepulang sekolah nanti.
***
Aku tak pernah berpapasan dengan Kaisar selama di sekolah. Dena juga menghilang saat istirahat berlangsung sehingga aku dan Ivy ke kantin tanpa Dena. Kami sudah menebak bahwa dia pergi ke kantin lain untuk menghampiri Kaisar. Ketika aku dan Ivy kembali ke kelas, Dena tak menceritakan apa pun mengenai ke mana saja dia saat istirahat padahal biasanya dia akan heboh menceritakan apa saja yang terjadi selama dia pergi.
Mobil ini berhenti di sebuah kafe yang sudah ditentukan oleh Kak Sarkara. Aku segera turun dan Pak Azis akan menungguku di tempat lain. Kak Sarkara melambaikan tangannya. Dia tidak banyak berubah sejak beberapa bulan lalu. Tak terasa waktu berjalan secepat ini. Rasanya baru kemarin kami bertemu.
"Halo."
"Hai."
Kak Sarkara dan aku menyapa bersamaan. Dia kemudian tertawa kecil, membuatku sedikit salah tingkah. Apa karena sudah lama kami tak bertemu makanya aku merasa agak asing dan canggung? Aku merasa aneh karena tak biasanya aku canggung begini pada seseorang.
Atau ... karena aku terlalu sering bergaul dengan Kaisar selama ini makanya aku merasa sulit berbincang pada orang baru?
"Jadi, lo langsung ke sini habis pulang sekolah?" tanya Kak Sarkara saat meuntunku menuju sebuah meja kosong.
Aku mengangguk. Kulihat seragam SMA Kak Sarkara dengan emblem sekolah lain di bagian lengannya. "Kak Sarkara juga, kan?"
"Iya, tapi sepertinya sekolah lo lebih lambat pulangnya."
"Bukan karena sekolah Kakak yang lebih dekat dari sini?"
"Nggak juga, sih," balas Kak Sarkara. "Lo mau pesen apa biar gue yang pesenin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Paradox
Ficção AdolescenteSELESAI ✔️ Aku memejamkan mata. Ingatan samar kembali muncul. Kegelapan dan sesuatu seperti petir muncul di mana-mana. Hawa panas, rasa takut, tangisan pilu yang terus memanggil-manggil papa. Rasa terbakar di kaki yang bekasnya sampai sekarang. Inga...