by sirhayani
part of zhkansas
...
28
Kuketuk pintu Mama sambil berteriak memanggil. Aku segera membuka pintu ketika Mama menyuruhku untuk masuk. Kuhempaskan tubuhku di samping sambil memeluknya dengan erat.
"Mama ngantuk banget, ya?" tanyaku sambil menyentuh bulu mata Mama yang lentik. Mama memang sedang mencukupi tidurnya karena baru pulang dari perjalanan pesawat luar negeri bersama Papa. "Mama sering banget pergi bareng Papa. Nggak ngajak-ngajak Tiara."
"Kamu kan sekolah, Sayang. Mama nemenin Papa kamu buat kerja."
"Mama jadi sibuk banget sama Papa. Ke mana-mana pergi bareng Papa. Nggak kayak biasanya."
"Tahu, tuh. Papa kamu tiba-tiba bilang nggak apa-apa ninggalin kamu sama Kaisar soalnya kalian udah gede. Ada Bibi dan Mbak juga yang jagain kalian di rumah," kata Mama sambil memejamkan mata. "Mama tiba-tiba disuruh jadi asisten pribadi Papa kamu, yang ngurusin segala perlengkapan Papa."
"Asisten pribadi?" tanyaku heran. "Maksud Mama jadi istri yang baik?"
Mama membuka kelopak matanya. "Hah?"
Mama yang masih linglung karena kurang tidur atau aku yang memang bodoh?
"Tahu, ah. Nggak ngerti urusan Mama sama Papa," balasku tak mau memperpanjang permbahasan yang tak penting. "Maaa, aku mau izin pergi bareng temen."
"Dena Ivy?"
Aku menggeleng. "Kak Sarkara."
"Bukannya kalian udah nggak kontakan lagi?"
"Kontakan lagi, kok. Kak Sarkara ngehubungin aku duluan beberapa hari lalu. Aku baru cerita sekarang karena sebelumnya Mama sibuk."
Mama menyusuri wajahku dengan tatapannya. "Mau pergi sekarang apa gimana?"
"Iya, Ma. Mau pergi sekarang."
Mama melirik jam dinding, lalu menatapku. "Boleh, asal kan kamu pulangnya jangan terlalu malam. Jam 9 harus udah sampai rumah. Nyalain lokasi dan aktifin aplikasi pelacak lokasi, oke?"
Mama pasti takut aku dibawa ke tempat yang aneh-aneh. Aku mengangguk, lalu bangun. Kutundukkan wajah dan aku mencium pipi lama hingga terdengar bunyi cup yang keras.
"Hati-hati!" seru Mama.
Aku segera berlari dan menutup pintu kamar Mama. Kuambil helm yang ada di garasi sambil berlari.
Sejujurnya, Kak Sarkara sudah ada di depan rumah. Rencana kami untuk keluar memang mendadak. Kami sepakat untuk pergi bersama karena aku juga sedang bosan di rumah. Aku baru selesai mempersiapkan diri ketika Kak Sarkara sudah ada di depan rumah, tetapi aku belum izin pada Mama sebelumnya sehingga Kak Sarkara menunggu sedikit lebih lama. Seharusnya aku memanggil Kak Sarkara masuk, tetapi kami harus buru-buru pergi. Aku khawatir Kaisar tiba-tiba pulang. Entah kenapa, aku tidak mau Kaisar dan Kak Sarkara bertemu.
Ketika aku baru saja menutup pintu rumah, aku melihat pemandangan yang paling tidak ingin aku lihat.
Yap, Kaisar dan Kak Sarkara sedang berhadap-hadapan sekarang di luar sana.
Ah, apa yang perlu aku takutkan, sih? Memangnya apa yang akan terjadi jika mereka bertemu? Toh, Kaisar sudah tidak membenciku lagi.... Kepalaku terasa berdenyut-denyut hanya karena memikirkan hal yang tidak jelas. Aku menuruni anak tangga teras, lalu berlari untuk membuka pagar yang masih tertutup. Kaisar dan Kak Sarkara memandangku bersamaan. Aku hanya melirik Kaisar sekilas yang memperlihatkan dengan jelas ekspresi marah di wajahnya, lalu kupandangi Kak Sarkara yang berdiri di dekat motornya.
![](https://img.wattpad.com/cover/209387089-288-k350349.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Paradox
Novela JuvenilSELESAI ✔️ Aku memejamkan mata. Ingatan samar kembali muncul. Kegelapan dan sesuatu seperti petir muncul di mana-mana. Hawa panas, rasa takut, tangisan pilu yang terus memanggil-manggil papa. Rasa terbakar di kaki yang bekasnya sampai sekarang. Inga...