17

2K 252 8
                                    

Setelah tiga hari di rumah karena sakit, hari ini Jennie akan kembali bekerja. Sebenarnya dia tidak ingin meninggalkan istri cantiknya, Jennie ingin selalu bersama Lisa.

Lisa dengan telaten mengurus Jennie, mulai dari membangunkan tidur, menyiapkan baju kantornya bahkan sekarang Lisa sedang memasangkan dasinya Jennie.

" Keren banget sih sayangnya aku" Jennie mengulum bibirnya, menahan senyum mendengar pujian Lisa.

" Iya dong kan biar setara sama istri aku yang cantiknya kebangetan" Jennie juga ikut-ikutan menggoda Lisa.

" Udah jangan goda aku, sekarang kita kebawah, aku tadi bikin sarapan kesukaan Nini" Lisa

" Wah makasih baby" Jennie menggandeng tangan Lisa, mereka menuruni tangga menuju meja makan.

Setelah duduk, Lisa mengambil piring Jennie. Lalu menyiapkan sarapan untuk istrinya, setelahnya dia juga mengambil makanan untuknya.

" Baby gak ke kampus?" Jennie

" Gak Nini, kebetulan hari ini aku lagi free, kenapa?" Lisa

" Gimana kalau baby ikut Nini aja, temenin Nini kerja" Jennie

" Boleh aja, tapi abis dari kantor Nini temenin lili ke mall ya, udah lama lili gak shopping " Lisa

" Siap baby, Nini janji bakal selesain pekerjaan Nini secepatnya, biar Nini bisa nemenin lili nanti" Jennie

Jenlisa menikmati sarapan mereka dengan perbincangan ringannya, Jennie juga sudah mulai terbiasa dengan tingkah imut Lisa, begitu juga Lisa yang sudah terbiasa dengan sifat dominan Jennie.




Jennie turun terlebih dahulu, lalu memutari mobilnya dan membukakan pintu untuk Lisa. Sebelah tangannya terulur untuk melindungi kepala Lisa dari atap mobilnya sedangkan tangannya yang lain memegang pintu mobilnya.

" Ayo baby" Lisa tersenyum manis lalu melingkarkan tangannya pada tangan kanan Jennie.

" Wah kantor Nini besar banget " Lisa

" Iya dong kan Nini CEO terbaik" sombong Jennie, sesekali gak apa-apa kan di depan istri juga.

" Sombongnya istri lili xixixi " Lisa terkikik geli melihat wajah angkuh Jennie, padahal beberapa hari lalu wajah itu selalu merengek padanya.

Jenlisa berjalan dengan anggun, Lisa senantiasa menebar senyum manisnya berbeda dengan Jennie yang hanya menatap datar saja. Sampai akhirnya mereka sampai didepan lift khusus untuk CEO, setelah masuk Jennie menekan lantai paling atas yang terdapat ruangannya disana.

Setelah pintu lift terbuka, Jennie kembali menggandeng tangan Lisa menuju ruangannya. Jennie menghela nafas panjang ketika melihat tumpukan kertas diatas mejanya, kalau begini yang ada dia akan lembur. Tapi sebisa mungkin Jennie akan menyelesaikan pekerjaannya hari ini juga.

" Aduh banyak banget, kalau gini kapan selesainya" Jennie mendudukkan dirinya di kursi kebesarannya, menarik pinggang Lisa dan mendudukkan Lisa di pangkuannya.

" Nini aku duduk di sofa aja " Lisa hendak bangkit namu Jennie malah menahannya

" Duduk aja disini lili, Nini butuh lili" Jennie melingkarkan tangannya di pinggang Lisa

" Tapi nanti Nini susah kerjanya" Lisa mengelus lembut punggung tangan Jennie

" Gak akan lagian bentar aja, Nini masih pengen peluk lili" Jennie menumpukan dagunya di bahu Lisa

" Manja banget sih, masa CEO yang katanya dingin dan arogan malah manja" ledek Lisa

" Apa salahnya lagian Nini manja sama lili aja, kalau sama yang lain baru salah" Jennie

" Lagian kalau Nini berani manja sama yang lain, jangan salahin lili kalau nanti Nini cuma tinggal nama" enteng Lisa

" Astaga menakutkan sekali istriku ini" Jennie

" Udah ah Nini kerja aja, lili mau nonton" Lisa turun dari pangkuan Jennie, memilih duduk di sofa yang ada di ruangan Jennie sambil menonton film dari handphone Jennie.

" Ya udah Nini kerja dulu, kalau baby ngantuk bobo aja di kamar pribadi Nini" Lisa hanya mengangguk saja, dia sedang fokus menatap layar persegi yang sedang menampilkan film kesukaannya.

Jennie mencoba fokus dengan pekerjaannya, sesekali dia melirik Lisa yang sedang sibuk dengan filmnya ditemani berbagai cemilan yang dia ambil dari kulkas kecil yang ada di ruangan Jennie. Hingga tak lama kemudian Lisa tertidur dengan handphone Jennie yang masih menyala. Merasa tidak ada suara mengunyah, Jennie menoleh ke arah sofa, ternyata istri cantiknya sedang tidur.

" Tidur ternyata, mana pulas banget lagi jadi gak tega bangunin" perlahan Jennie mendekati Lisa, mencoba menggendong tubuh kurus istrinya. Meskipun tinggi Jennie kuat menggendong Lisa, karena Lisa kurus.

" Baby ringan banget, aku harus suruh baby makan banyak-banyak biar berat" Jennie merebahkan tubuh Lisa, merapikan sekitaran anak rambut yang menghalangi wajah cantik istrinya.

" Cantik banget sih baby nya aku, bobo yang banyak ya baby, nanti lili bangunin. I love you baby" Jennie mengecup lembut seluruh wajah Lisa, hingga terakhir mengecup lama bibir tebal Lisa.

Setelah menidurkan Lisa, Jennie kembali melanjutkan pekerjaannya, dia ingin cepat-cepat selesai agar bisa  jalan bareng Lisa, menghabiskan uangnya dengan sukarela. Sungguh menyenangkan bukan.










Udah dulu ya guys jangan lupa votmen jaga kesehatan dan jaga pola makan kalian see you next time bye bye

Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang