22

1.6K 215 8
                                    

Lisa menatap Jennie yang masih dengan kegiatannya, padahal Lisa tahu kalau Jennie udah bangun dari tadi.

" Nini udah ya, Nini kan harus ke kantor" Lisa mengusap lembut pucuk kepala Jennie

" Nawntwi liwli" Jennie

" Hon bicara yang bener aku gak ngerti" Lisa

" Nanti aja lili, aku masih nyaman peluk kamu" Jennie melepaskan kulumannya tanpa melepaskan pelukannya

" Keburu siang Nini, kasian sekertaris nini kalau harus ngerjain kerjaan Nini" Lisa

" Kok kamu malah belain jisoo sih" Jennie mengerucutkan bibirnya

" Gak gitu, lili cuma kasian aja" Lisa

" Oh iya baby, temen-temen Nini mau ketemu sama baby" Jennie

" Kapan Nini?" Lisa

" Sebisa lili aja, gimana kalau pas makan siang nanti?" Jennie

" Boleh aja, kalau gitu lili mau mandi dulu Nini" Lisa mulai melepaskan diri dari pelukan Jennie

" Bareng aja lili" tanpa ba-bi-bu lagi Jennie menggendong Lisa menuju ke kamar mandi

" Yak Nini"









Selesai mandi, jenlisa langsung sarapan. Untung saja Jennie tidak aneh-aneh, jadi Lisa aman untuk pagi ini.

" Sayang nanti aku jemput ya?" Jennie

Mereka sedang berjalan keluar masion.

" Harus dong Nini, nanti lili tunggu jangan lama" Lisa

" Iya, cuma satu makul kan?" Jennie

" Heem jadi pas makan siang aku udah pulang" Lisa

" Si bihun ganggu kamu gak?"

Jennie membukakan pintu mobilnya untuk Lisa, tak lupa satu tangannya melindungi kepala Lisa agar tidak terbentur atap mobilnya.

" Bihun siapa Nini, aku gak punya temen namanya bihun" Lisa

" Itu loh cowok yang bilang Nini kakak kamu" Lisa menganggukkan kepalanya, ternyata Sehun batinnya.

Jennie duduk di kursi kemudinya, lalu mulai menjalankan mobilnya menuju kampus Lisa, istrinya. Jennie menggenggam sebelah tangan Lisa sesekali menciuminya, sedangkan Lisa hanya tersenyum tipis melihat perlakuan Jennie padanya.

" Aku sayang banget sama kamu, by" Jennie

" Lili juga sayang Nini" Lisa

Kurang lebih 25 menit, mobil Jennie sampai juga di depan kampus Lisa.

" Sampai baby" Jennie

" Makasih Nini, aku keluar dulu nee?" Lisa

" Ok, tapi cium dulu" Lisa mengerucutkan bibirnya meminta ciuman dari Jennie

" Manja banget baby besarnya lili, sini Nini" Lisa menangkup kedua pipi gembil Jennie, lalu mengecup bibir Jennie berkali-kali.

" Udah kan? Lili keluar dulu Nini" Lisa tersenyum manis melihat pipi mandu Jennie yang bersemu, lagian salah siapa minta cium.

" Bye baby, hati-hati sayang" Jennie melambaikan tangannya begitu juga Lisa.

" Harusnya aku yang bilang gitu" Lisa

Lisa berjalan menyusuri koridor kampus, yang memang masih ramai karena mahasiswa/i yang belum masuk, sama seperti dirinya.

" Lisa tunggu" Lisa menghentikan langkahnya saat mendengar suara seseorang memanggilnya.

" Hah capek juga huh huh" Lisa menatap heran laki-laki yang tak lain adalah Sehun

" Kenapa pake lari-lari, ada hal penting?" Lisa kembali melanjutkan langkahnya diikuti Sehun disampingnya.

" Gak juga sih, cuma pengen jalan bareng aja" Sehun

" Kamu tahu kan aku udah nikah" Lisa

" Tahu, aku juga cuma pengen jadi temen kamu aja kok gak lebih, sumpah" Sehun

" Ok deh" Lisa

Lisa dan Sehun terus mengobrol, lebih tepatnya Sehun yang terus mengajak Lisa berbicara.




Sedangkan Jennie sedang pusing dengan pekerjaannya, ditambah lagi dengan kedatangan dua curut yang sudah dipastikan akan mengganggunya.

" Jen sini duduk bareng kita, lagian udah kayak juga masih aja kerja" ucap Joy salah satu sahabatnya yang baru kelihatan, karena baru pulang dari masa berliburnya.

" Jangan berisik, kalau tidak mau aku usir. Lagian janjiannya juga nanti siang ngapain kalian datangnya sekarang?" Jennie menatap tajam kedua sahabatnya

" Kan biar gak telat" Irene ikut menyahut

" Hah terserahlah, jangan ganggu" Jennie kembali fokus pada pekerjaannya

" Siap ratu koceng" Joy

Jennie tidak menghiraukan ucapan Joy, sekarang dia lebih fokus mengerjakan tugasnya agar cepat selesai dan segera jemput lisanya.

Pintu ruangan Jennie terbuka dan kalian pasti sudah tahu siapa pelakunya, tentu saja si manusia ayam.

" Lah udah standby aja " jisoo menatap Irene dan Joy yang sedang asik ngemil, lalu menuju meja Jennie untuk memberikan berkas yang perlu jennie tandatangani.

" Tahu tuh, pagi-pagi udah disini kayak pengangguran aja" Jennie

" Diam kalian berdua, ganggu orang aja" Joy

" Iri ya? Makanya jangan kerja Mulu" Irene

" Dasar manusia yang halal untuk dibunuh" jisoo

" Bener Chu" Jennie

Setelah berkasnya ditandatangani, jisoo kembali ke ruangannya.

Tak terasa jam makan siang sudah datang, Jennie membereskan pekerjaannya. Menggelengkan kepalanya ketika melihat Irene dan Joy yang malah tidur.

" Astaga anak ini, malah tidur tadi aja semangat banget" Jennie

" Woy bangun, mau ditinggal?" Jennie melemparkan bantal sofa kearah Irene dan Joy

" Aduh sakit tahu" Joy meringis merasa pusing juga akibat lemparan Jennie

" Gak bisa kalem apa? Bar-bar banget" Irene

Jennie hanya memutar bola matanya melihat Irene dan Joy yang menurutnya sangat berlebihan.

" Dasar perawan tua lebay " Jennie keluar meninggalkan Joy dan Irene yang menganga

" Yak awas kau kucing" Irene

" Sekali lagi ngomong gitu, tak rebut istrimu " Joy

Irene dan Joy bergegas  mengejar Jennie, bisa-bisa mereka ditinggalkan lagi.











Udah dulu ya guys jangan lupa votmen jaga kesehatan dan jaga pola makan kalian see you next time bye bye bye

Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang