45

1.2K 149 3
                                    

Jennie menatap datar Chanyeol yang terikat di kursi kayu. Ruangan berdebu yang bahkan entah ada dimana hanya Jennie yang tahu.

Chanyeol hanya bisa pasrah dengan keadaan tapi dalam hatinya dia yakin akan ada yang menolongnya. Padahal belum tentu juga itu terjadi.

" Siapa yang menyuruhmu?" Jennie berjongkok dihadapan Chanyeol

" Saya tidak akan memberitahu anda Mrs Kim" Chanyeol berusaha menghindari tatapan Jennie yang seolah-olah akan membunuhnya.

" Kau mau bermain denganku ya?" Jennie berdiri mengelilingi Chanyeol, mencengkeram bahu tegapnya. Jennie membungkuk dan membisikan sesuatu yang membuat Chanyeol menegang.

" Apa yang aku ucapkan barusan benar?" Jennie kembali berucap

" Tidak Mrs Kim tidak sama sekali" ucapnya namun Jennie dapat merasakan bahwa Chanyeol sedang gugup.

" Tapi aku tau kau berbohong tuan Park, maka dari itu kau akan mendapatkan hadiah spesial dariku " Jennie tersenyum dan memberikan segelas kecil air yang entah itu air apa. Chanyeol berusaha menghindar agar tidak meminumnya namun sayang karena tangannya terikat Jennie dengan mudah membuatnya meminum air aneh itu.

" Bagus dengan itu organ dalam mu akan rusak perlahan dan kau akan mati dengan perlahan pula"

Chanyeol membulatkan matanya, ingin protes pun rasanya percuma karena Jennie memanglah sangat kejam. Rasanya Chanyeol ingin kembali memutar waktu dan menolak kerjasama tersebut.

" Jika sudah tak kuat kabari aku, dengan senang hati aku akan mempercepat prosesnya " Jennie tersenyum kecil lalu pergi begitu saja meninggalkan Chanyeol yang merasa tenggorokannya seperti terbakar.






Lisa tersenyum manis melihat mobil Jennie yang sudah sampai. Dia tidak sendiri ada seulgi yang menemaninya.

" Sorry baby apa Nini kelamaan?" Jennie mengelus lembut rambut Lisa

" Tidak Nini, aku juga baru keluar kok, oh iya ini Seulgi temanku " Seulgi tersenyum ramah dan dibalas dengan baik oleh Jennie

" Hai aku Jennie Kim, kau pasti sudah tau aku kan?" Jennie mengulurkan tangannya yang langsung disambut oleh Seulgi

" Iya Mrs Kim siapapun tau siapa anda dan aku juga tau tentang hubungan kalian" ucap Seulgi

" Baguslah, terimakasih sudah menemani istriku dan baby bukannya temanmu ada tiga, dua lagi kemana?" Jennie kembali beralih menatap Lisa

" Mereka sudah pulang lebih dulu Nini, sepertinya mereka sedang terburu-buru " jelas Lisa

" Oh begitu ya, ya sudah ayo pulang. Seulgi sekali lagi terimakasih sudah menemani istriku " Jennie

" Tidak masalah Mrs Kim Lisa temanku, kalian hati-hatilah " Seulgi melambaikan tangannya kearah jenlisa

" Kau pun hati-hati Seulgi " ucap Jennie sembari ikut melambaikan tangannya.

Mobil Jennie pun melaju meninggalkan area kampus, melihat itu seulgi pun ikut meninggalkan area kampus untuk segera pulang ke rumahnya.

Sesampainya di mansion, jenlisa bergegas menuju kamar mereka untuk segera bersih-bersih.

" Sayang mandi bersama saja biar cepat" ucap Jennie dengan binar matanya

" Gak ah Nini duluan aja aku masih ingin duduk sebentar lagi" Lisa menatap malas wajah mesum Jennie, sungguh tidak tahu kondisi pikirnya.

" Aaaahhh gak mau, maunya berdua" Jennie mendekati Lisa dan menduselkan wajahnya di ceruk leher Lisa, membuat sang empu kegelian.

" Ih apaan sih, gak mau ah Nini, nanti mandinya bakal lama" Lisa

Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang