Setelah sampai di bandara, Jennie langsung memerintahkan kepada supirnya untuk segera ke hotel, apalagi dia melihat istrinya yang nampak kelelahan.
Lisa nampak nyaman duduk menyamping dipangkuan Jennie, dengan lembut Jennie mengelus rambut panjangnya, membuat Lisa semakin pulas.
Karena perjalanan dari bandara menuju hotel cukup jauh, Jennie pun memutuskan ikut memejamkan matanya walaupun hanya sebentar.
Dengan sopan sang supir membangunkan majikannya. Antonio supir pribadi Jennie ketika sedang di Paris, mengingat bisnisnya yang berkembang dengan pesat, Jennie seringkali melakukan perjalanan bisnis yang mengharuskannya mempunyai pengawalan.
Dan Antonio sendiri adalah supir pribadi Jennie yang berada di Paris. Jadi jangan heran jika Jennie sudah ditunggu olehnya di bandara tadi.
" Nona sudah sampai" Antonio
" Ah terimakasih Antonio sudah mau menjemput ku dan istriku" Jennie
" Sudah menjadi tugas saya nona"
Antonio keluar terlebih dahulu, lalu membukakan pintu mobil untuk Jennie. Sedangkan Lisa masih tertidur pulas di gendongan Jennie.
" Apakah nona tidak kesulitan membawa nyonya muda?" Antonio
" Tidak, tolong bawakan koper saja, aku masih kuat menggendong istriku " Jennie
Jennie berjalan lebih dulu diikuti oleh Antonio dibelakangnya. Setelah check-in Jennie menerima kunci kamarnya.
Setelah sampai didepan pintu kamar Jennie langsung membukanya dan merebahkan tubuh Lisa disana. Bukannya terusik Lisa malah semakin pulas.
" Sepertinya dia sangat kelelahan " Jennie
" Nona mau sekalian saya bereskan?" Antonio
" Tidak usah, taruh saja disana kau boleh pergi sekarang, besok antarkan mobil untukku kemari" Jennie
" Baik nona" Antonio berlalu setelah menyelesaikan pekerjaannya.
Jennie lebih dulu membersihkan tubuhnya, tentu saja sebelum tidur dia ingin terbebas dari berbagai kuman.
35 menit selesai dengan kegiatannya, Jennie membawa gayung berisi air dan handuk kecil, dia juga ingin membersihkan tubuh Lisa. Lalu menghapus makeup tipis yang ada diwajah Lisa. Mengganti pakaiannya dengan yang lebih nyaman.
" Jaljayo baby"
Cup
Jennie menaruh kembali gayung dan handuk kecil yang dia gunakan, lalu ikut merebahkan tubuhnya disamping Lisa. Memeluknya dengan erat.
Lisa menatap wajah rupawan Jennie yang masih menutup matanya, menelusuri wajah itu dengan jari telunjuknya hingga membuat sang empu terganggu.
" Morning Nini" Lisa menyapanya dengan riang
" Morning by" ucap Jennie dengan suara seraknya khas bangun tidur. Tangannya terangkat memainkan telinga Lisa dan Lisa tahu apa artinya. Tanpa basa-basi Lisa membuka kancing piyamanya mengeluarkan benda favorit istrinya.
" Silahkan bayi besarnya lili" Lisa
" Xixixi lili tahu saja apa mau Nini" lantas Jennie melahap benda kenyal itu
" Apa sih yang gak lili tahu tentang Nini, apapun lili tahu" ucap Lisa dengan wajah sombongnya, membuat Jennie terkekeh walaupun mulutnya sedang aktif.
" Bayi besar ternyata kehausan ya?" Lisa
Jennie hanya mengangguk saja, tangannya masih memainkan telinga Lisa, sedangkan Lisa dengan penuh kelembutan mengusap keningnya.
" Habis ini kita jalan-jalan ya?" Lisa
" Iya lili kemanapun lili mau Nini bakal turutin" Jennie melepaskan kulumannya sebentar lalu melanjutkannya lagi.
" Baguslah, sekarang Nini nen yang banyak, biar nanti pas jalan-jalan gak minta lagi" Lisa
Jennie menghisap kiri kanan bergantian, takut besar sebelah katanya makanya menghisapnya bergantian.
Mengenai anak selain Lisa yang belum lulus kuliah, Jennie juga belum mau berbagi minuman kesukaannya. Aneh memang tapi itulah seorang Jennie Kim, si wanita yang tidak pernah mau berbagi apalagi mengenai miliknya.
Udah dulu ya guys jangan lupa votmen jaga kesehatan dan jaga pola makan kalian see you next time
KAMU SEDANG MEMBACA
Love
Ngẫu nhiênbagaimana ekspresi kalian ketika mengetahui bahwa kalian akan dinikahkan dengan orang yang bahkan kalian belum tahu, mulai dari wajah apalagi sikap. cerita tentang pernikahan mendadak yang dilaksanakan oleh dua keluarga terkenal di Korsel. akankah a...