44

1.2K 165 3
                                    

Semuanya kembali beraktivitas seperti biasa, Jennie yang mulai kembali bekerja begitupun dengan Lisa yang kembali pada perkuliahannya.

Pagi-pagi sekali mereka sudah berangkat, Jennie yang akan ada meeting penting dan Lisa yang kebetulan ada kelas pagi.

" Baby selesai jam berapa kelasnya?" Jennie menggenggam tangan Lisa sambil sesekali mengecupnya

" Sorean Nini hari ini kegiatan lili di kampus cukup padat" Lisa

" Oh ya udah nanti pulang bareng ya, Nini jemput" Jennie

" Kan biasanya juga emang gitu Nini" Lisa

" Ya siapa tahu baby mau main dulu sama temennya" Jennie

" Aku pasti ijin dulu kalau mau main Nini" Lisa

" Iya sayang aku tahu, nah kita sudah sampai baby" sebelum Lisa turun Jennie menariknya kedalam pelukan hangatnya, mengecup berkali-kali pucuk kepala istri kecilnya.

" Baik-baik ya sayang kalau ada yang godain kamu langsung bilang aku, aku hajar dia" Jennie melepaskan pelukannya dan mengecup singkat bibir Lisa.

" Nini tenang aja lili gak bakal kegoda lagian ada tiga temen lili yang selalu jagain lili dari laki-laki buaya " Lisa

" Bagus nanti Nini ingin bertemu dengan mereka dan berterimakasih karena sudah menjaga lili dengan baik" Jennie

" Nini ada-ada saja, mereka memang gitu apalagi setelah tau kalau aku udah nikah mereka akan menghindarkan laki-laki manapun yang berniat deketin aku. Ya udah aku keluar ya Nini, Nini juga akan meeting kan hari ini?" Lisa

" Iya sayang kamu juga belajar yang rajin nanti sore aku jemput " Jennie

" Ok nini" Lisa pun keluar dan Jennie kembali melajukan mobilnya meninggalkan kampus Lisa.





Di kantor Jennie, jisoo sang sekretaris sedang mondar mandir seperti orang yang sedang kebingungan. Bagaimana tidak, laptopnya tiba-tiba hilang padahal disana ada bahan meeting hari ini.

" Astaga tidak mungkin aku melupakannya dirumah, jelas tadi aku membawanya" jisoo kembali mencari laptopnya namun nihil dia tidak pernah menemukannya

" Kemana lagi harus ku cari, mana Jennie bentar lagi sampai bisa-bisa aku diomeli olehnya" jisoo pasrah dia duduk di kursinya dengan keadaan yang jauh dari kata baik, jika tidak ada hal penting jisoo akan amat sangat bodo amat dengan laptopnya. Tapi kali ini masalahnya beda, di laptop itu ada beberapa data penting tentang perusahaan dan rencana-rencana perusahaan untuk beberapa bulan kedepan.

Seketika jisoo bangkit dari duduknya, dia baru ingat kalau diruangan nya ada cctv tersembunyi yang memang sengaja dia pasang.

" Jisoo bodoh kenapa tidak dari tadi coba" jisoo mulai memeriksa ponselnya karena memang cctv itu terhubung pada ponselnya.

" Wah kurang ajar ternyata ada penghianat disini, kalau Jennie tau habis kau" dengan segera jisoo keluar dari ruangannya menuju ruangan orang yang mengambil laptopnya.

Namun diperjalanan dia berpapasan dengan Jennie yang nampaknya baru sampai.

" Mau kemana? Sepertinya kau sedang buru-buru" Jennie yang ingin ke ruangannya lebih memilih menghampiri jisoo

" Ada hal penting dan kau akan terkejut ketika mengetahuinya" jisoo berjalan cepat diikuti oleh Jennie yang penasaran dengan ucapan jisoo.

Dengan amarahnya jisoo menendang ruangan manager keuangan yang mana membuat semua karyawan terlebih Jennie terkejut akibat ulah jisoo.

" Sialan kau mengambil laptopku kan?" Chanyeol atau park Chanyeol terkejut mendengar ucapan jisoo, padahal setaunya dia sudah berhati-hati tadi.

" Apa yang anda maksud Mrs jisoo saya tidak mengerti?" Chanyeol berusaha untuk terlihat biasa saja agar Jennie maupun karyawan lain tidak curiga padannya terlebih pintu ruangannya terbuka lebar.

" Kau pikir aku bodoh menuduh tanpa bukti, begitu?" Jisoo melemparkan ponselnya dan tepat ditangkap Chanyeol, saat itu juga dia membeku melihat rekaman cctv yang menunjukkan bahwa dia sedang mengambil laptop jisoo.

" Ini tidak seperti yang anda maksud" Chanyeol berkata dengan sedikit gemetar karena merasakan aura mencekam dari Jennie

" Apa yang kau lakukan tuan Park" suara rendah Jennie mampu membuat keadaan menjadi hening bahkan jika nyamuk lewat pun suaranya pasti akan terdengar jelas.

" Dia mengambil laptop yang berisi data-data penting dan beberapa rencana perusahaan serta materi meeting hari ini" jelas jisoo

Para karyawan yang berkerumun terlihat shock dengan apa yang dilakukan Chanyeol, bisa-bisanya laki-laki itu hendak mengkhianati wanita kejam seperti Jennie.

" Kau berurusan langsung dengan ku tuan Park" setelah mengatakan itu Jennie lantas keluar diikuti jisoo dan para karyawan yang bubar dan kembali bekerja.

Baru saja Chanyeol akan duduk, dia sudah lebih dulu diseret beberapa laki-laki berbadan besar yang diyakini bodyguard Jennie. Chanyeol berusaha memberontak namu sayang kekuatannya kalah jauh.

Para karyawan yang lain menatap prihatin pada Chanyeol entah apa yang akan didapatkannya setelah ini, apakah Jennie akan mengampuninya atau malah memberikan sebuah hukuman, yang bisa mereka lakukan hanya berdoa semoga Chanyeol panjang umur walaupun nantinya akan tinggal dipenjara.





Jennie duduk dengan wajah penuh amarah, bisa-bisanya dia memperkerjakan seorang penghianat di kantornya, padahal masih banyak orang jujur dan setia diluaran sana.

Jisoo bahkan tak bisa berkata-kata lagi, pasalnya Chanyeol cukup dekat dengan keduanya, bahkan laki-laki itu tidak pernah macam-macam sebelumnya, dia bekerja dengan baik dan selalu kompeten namun entah setan apa yang merasukinya hingga dia nekat melakukan kesalahan yang cukup besar.

" Hah bagaimana bisa kita kecolongan?" Jennie dudu di kursi kebesarannya

" Mungkin dia memanfaatkan situasi yang memang akhir-akhir ini tidak berjalan dengan baik" jisoo duduk di kursi depan Jennie

" Pasti ada motifnya kan?" Jennie

" Pastilah paket nanya lagi, yakin sih dia gak sendiri" jisoo

" Lalu menurutmu langsung bunuh atau main-main dulu?" Jennie bertanya seolah ingin memainkan sebuah permainan.

" Kalau langsung bunuh gak seru bagaimana kalau siksa sampai dia yang memohon ingin mati" jisoo terkekeh dengan ucapannya sendiri dia merasa sedikit keren.

" Apa ada hubungannya dengan hubunganku dan Lisa?" Jennie

" Sepertinya tidak karena bagaimana mungkin Chanyeol mengenal Lisa" Jennie

" Eh bisa jadi kan kita gak tahu kebenarannya seperti apa?" Jisoo

" Makanya cari tahu sana" Jennie

" Ngomongnya aja gampang lakuin nya sudah minta ampun" jisoo

" Kan ada Mr. Jung yang akan membantumu" Jennie

" Matamu tetap saja itu tidak mudah" jisoo

" Jadi bagaimana dengan meeting nya?" Jennie

" Dibatalkan karena kondisi yang tidak memungkinkan " jisoo

" Dibawa ke tempat biasakan dia?" Jennie

" Tentu saja dia dibawa ke neraka dunia yang pastinya sangat menyenangkan " jisoo menyunggingkan senyum manisnya

" Menyenangkan matamu " ketus Jennie yang meninggalkan ruangannya

" Hai itu kata-kata ku tadi, kucing kau mau kemana?" Jisoo mengejar Jennie yang ternyata sudah jauh.

" Padahal kakinya pendek tapi jalannya bisa cepet gitu" emang s jisoo gak nyadar diri dia bahkan lebih pendek dari Jennie.













Udah dulu ya guys jangan lupa votmen jaga kesehatan dan jaga pola makan kalian see you next time bye bye

Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang