37

1.2K 156 4
                                    

Selesai mandi Lisa segera memakai piyamanya. Jennie yang melihat istrinya sudah berpakaian lantas memeluknya dengan hangat.

" Gimana hari ini by?"

" Seru Nini, kita ngobrol-ngobrol di rumahnya rose"

" I Miss you"

" Miss you too Nini, baru aja kita pisah beberapa jam"

" Tetep aja kangen, mau kebawah sekarang?"

" Boleh deh, aku juga udah lapar" keluh Lisa sembari membalikkan tubuhnya menghadap Jennie

" Uuhh baby nya aku lapar ya?" Jennie merapikan rambut Lisa

" Heem tapi yang baby itu Nini bukan aku, kan yang uyyu juga Nini" Lisa mengerucutkan bibirnya membuat Jennie gemas dan mengecup bibir itu

" Walaupun begitu tetap aja kamu baby nya Nini" Jennie memeluk Lisa dengan erat sambil menggoyangkan nya ke kiri dan kanan.

" Nini udah katanya mau kebawah "

" Eh iya, ya udah yuk sayang kita makan malam abis itu tidur"

" Iya Nini"

Jenlisa keluar kamar dengan Jennie yang memeluk Lisa dari belakang, Jennie memang se bucin itu dengan istri kecilnya.

Ternyata di meja makan sudah tersedia berbagai jenis makanan dan juga beberapa maid yang sudah siap melayani keduanya.

" Silahkan baby" Jennie menarik kursi untuk Lisa duduk

" Terimakasih Nini" Jennie tersenyum menanggapi ucapan Lisa dan ikut duduk di kursi utama.

" Baby mau yang mana?" Jennie hendak mengambilkan Lisa nasi namun Lisa lebih dulu mengambil piring dari tangan Jennie

" Biar aku aja Nini, Nini mau apa?" Lisa mulai mengambil nasi dan lauk pauk yang Jennie inginkan

" Cukup?"

" Cukup baby, kamu juga ambillah "

" Iya Nini" keduanya sama-sama duduk dengan tenang, mulai menyantap makan malam setelah Jennie memimpin doa. Tak ada percakapan apapun entah kenapa makan dengan suasana hening terasa lebih enak.









Sedangkan disisi lain seorang pria sedang tersenyum smirk sambil memegang sebuah map berisi informasi seseorang. Raut wajahnya yang tidak dapat dibaca membuatnya sangat misterius, dia terlihat kacau namun juga terlihat seperti orang yang sedang bahagia, aneh memang.

" Aku tidak menyangka bahwa kau sangat menjijikan, tapi aku masih penasaran denganmu apalagi gadis kecilmu, hahahaha" suara tawanya menggema memenuhi seluruh ruangan temaram yang dindingnya penuh dengan foto seorang CEO muda, Jennie Kim.

Ya laki-laki itu adalah laki-laki yang tadi makan siang bersama Jennie dan jisoo. Sekertaris nya berhasil mendapatkan informasi tentang Jennie dan pasangannya yang ternyata seorang perempuan bahkan mereka terlihat lebih dari sekedar temenan.

" Pantas saja kau selalu menolak ku, tapi Jennie jika aku tidak bisa mendapatkan mu maka aku akan mengambil milikmu atau aku nikahi saja kalian berdua hahahaha" lagi-lagi tawa itu menggema, tangannya meraih gelas wine meminumnya secara perlahan seakan menikmati cairan itu membasahi kerongkongannya.

" Huh selamat datang didalam permainan ku sayang" seketika lampu temaram itu mati namun masih terdengar tawa yang begitu menggema dari sana.







Selesai makan malam bersama kini jenlisa sedang berpelukan dibawah selimut tebal yang membungkus tubuh keduanya.

" Nini dingin banget ya, perasaan AC gak nyala" Lisa mengeratkan pelukannya pada Jennie

" Mungkin karena mau musim dingin baby jadi dinginnya udah kerasa dari sekarang " Jennie membalas pelukan Lisa tak kalah erat

" Eh iya aku mau cerita"

" Cerita apa ni?"

" Jadikan tadi aku makan siang bareng jisoo sama salah satu rekan bisnis aku, karena dia juga yang ngajak"

" Terus habis itu?"

" Kamu tahu gak by, dia orangnya nyebelin banget masa terus paksa aku buat suka balik sama dia"

" Cowok apa cewek Nini?"

" Cowok sekretarisnya juga cowok"

" Oh gitu"

" Jangan cemburu baby lagian dia asik sendiri tadi pas kita bertiga lagi serius ngobrol "

" Gak cemburu kok cuma lagi kesel aja"

" Terus obat keselnya apa?"

" Mau Nini sekarang bisa gak?" Tantang Lisa dan yang ditantang ternyata malah tersenyum kegirangan

" Beneran sayang?" Tuh sampai gak percaya gitu karena yang sering minta itu Jennie sedangkan lisa kebalikan dari Jennie.

" Iya serius Nini, mau gak?"

" Der lah siapa takut sampai subuh juga Nini jabanin" Jennie

Lisa menaiki tubuh Jennie, tatapan sensualnya membuat gairah Jennie tak karuan, tangan panjangnya segera membuka satu persatu kancing yang terdapat di piyama Jennie.

" Daddyyyhhh..." Jennie hampir saja kehilangan kesadaran karena mendengar suara Lisa yang sangat seksi

" Jangan main-main baby" tangan nakal Jennie mencengkeram pinggang Lisa

" Kalau akunya mau main-main dulu gimana?"

" Jangan lama baby, udah di ujung"

Lisa membuka atasan Jennie hingga tak ada sehelai benang pun di tubuh mulus Jennie. Lisa mulai meremas payudara Jennie lalu mengemut nya sama ketika Jennie menyusu padanya.

" Babbyyyhhh..."

Suara desahan mulai terdengar bersahutan dengan decakan yang Lisa hasilkan, piyama yang Lisa pakai masih melekat pada tubuhnya, hanya Jennie saja yang hampir naked.

Merasa tidak adil Jennie membalikkan keadaan, sekarang dia yang memimpin, Jennie membuka piyama yang lisa pakai. Mulai mencium bibir, leher dan terus turun hingga sampai didepan godaan terbesarnya.

Mereka terus saling memuaskan hingga berjam-jam, Jennie sangat kuat dan terus meminta Lisa untuk ronde selanjutnya hingga akhirnya Lisa pingsan karena sudah tidak kuat lagi. Lagian ada aja gitu kelakuan si jen, buat Lisa sampai kelelahan gitu.

Jennie tertawa kecil melihat wajah damai Lisa yang sepertinya sudah menuju alam mimpinya.

" Lucu banget sih sayang, semoga kita ketemu lagi di mimpi kamu ya. Lagian yang ngajak siapa yang tumbang siapa"

" Good night my love, aku sangat mencintaimu" Jennie mengecup kening dan bibir Lisa, ikut menyusul sang pujaan hati ke alam mimpi.











Udah dulu ya guys jangan lupa votmen jaga kesehatan kalian see you next time bye bye bye bye bye

Sorry kalau berantakan matanya lagi gak bisa diajak kerjasama hehehe

Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang