Jennie mengemudi dengan tenang karena istri kecilnya ingin bercerita dan dengan senang hati dia mendengarnya.
" Nini tahu gak, Joy eonni jadi dosen baru di kampus lili" Lisa
" Oh ya? Kok aku gak tahu ya" ucap Jennie yang memang sahabatnya itu tak memberi tahunya.
" Aku pikir Nini udah tahu" Lisa
" Iya baby karena yang aku tahu Joy itu sangat menyukai dunia modelling" Jennie
" Bisa pindah haluan gitu ya?" Lisa
" Lagi gabut kali sayang, tapi Joy emang pinter sih dan kuliahnya juga malah di jurusan bisnis" Jennie
" Nah mungkin itu alasan Joy eonni jadi dosen" ucap Lisa asal
" Mungkin baby, nanti aku tanya langsung sama dia lah penasaran juga" Jennie
Tak ada lagi obrolan diantara keduanya, mobil Jennie juga sudah sampai didepan mansionnya. Setelah mematikan mesin mobilnya Jennie keluar lebih dulu dan seperti biasa dia membukakan pintu mobilnya untuk Lisa.
" Silahkan baby" Jennie mengulurkan tangannya dan disambut hangat oleh Lisa
" Terimakasih Nini"
Keduanya sama-sama bergandengan tangan memasuki mansionnya, namun saat sampai di ruang tengah keduanya terkejut apalagi Lisa yang langsung melepaskan genggaman tangannya.
" Huwaaaa mommy kenapa gak bilang mau kesini?" Lisa memeluk nyonya Manoban begitupun dengan Jennie yang memeluk nyonya Kim, ibu dan mertuanya sedang berkunjung tanpa memberitahunya.
Setelah acara pelukannya, nyonya Kim dan Manoban serta jenlisa kembali duduk dengan nyaman.
" Kenapa eomma tidak memberitahu Jennie mau kesini?" Jennie
" Biar kejutan sayang, kalian kenapa gak suka?" Nyonya Kim
" Bukan gitu eomma, mommy, kan kalau kami tahu kami pulang lebih awal" Jennie
" Gak apa-apa sayang kami juga baru sampai" nyonya Manoban
" Memang kalian habis darimana?" Ucap Lisa yang masih memeluk mommy nya karena jujur saja dia begitu merindukan sang mommy
" Kami habis dari mall, nah kami juga membelikan sesuatu untuk kalian" nyonya Manoban menyerahkan dua paper bag dengan brand kesukaan jenlisa.
" Wah terimakasih, eomma, mommy " Lisa
" Terimakasih, mommy, eomma" Jennie tersenyum melihat keantusiasan Lisa
" Sama-sama sayang" ucap nyonya Kim dan Manoban.
Mereka kembali melanjutkan obrolan apalagi Lisa yang sangat antusias menceritakan hari-harinya.
Setelah makan malam bersama, nyonya Kim dan Manoban pamit pulang, Lisa yang masih merindukan mommy nya hanya pasrah ketika nyonya Manoban pulang.
" Mommy dan eomma pasti kesini lagi kan?" Lisa
" Pasti sayang" nyonya Manoban
" Lagian sekali-kali kalian yang berkunjung kalau perlu menginap appa dan Daddy kalian pasti juga merindukan kalian" nyonya Kim
" Iya eomma, mommy, nanti kami akan berkunjung, maaf juga karena Jennie masih sibuk akhir-akhir ini " Jennie
" Ya sudah kami pulang nee, jangan lupa segera berkunjung sayang" jenlisa melambaikan tangannya ketika mobil yang menjemput nyonya Kim dan Manoban meninggalkan mansion mereka.
" Sudah baby Nini janji nanti kita berkunjung ke mansion Manoban dan Kim" Jennie mengusap lembut pucuk kepala Lisa karena kekasihnya itu masih murung.
" Janji ya Nini, kalau perlu kita harus nginep" Lisa
" Iya sayang, ya udah masuk yuk Nini mau nen" saat itu juga Lisa memutar bola matanya dan meninggalkan Jennie yang menatapnya tak percaya.
" Baby jangan tinggalkan aku, haist" Jennie menghentakkan kakinya mengejar Lisa yang nampak tak perduli dengannya.
Sesampainya di kamar Lisa segera merebahkan tubuhnya dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
Jennie masuk kamar dan mendapati Lisa yang sudah berbaring dengan selimut yang sudah menutupi seluruh tubuhnya. Dengan segera Jennie ikut masuk kedalam selimut.
" Baby masa udah tidur?" Jennie mencoba membangunkan Lisa.
" Baby tega banget masa Nini gak nen, baby mau Nini sakit?"
" Baby ayo dong masa Nini gak uyyu" setelah puas mendengar berbagai ucapan Jennie, Lisa membalikan tubuhnya menghadap Jennie.
" Emang gak bisa ya libur semalam aja" Jennie mengerucutkan bibirnya namun dia kembali senyum saat Lisa mulai membuka bajunya.
" Nih big baby"
" Terimakasih lili, sayang lili banyak-banyak " ucap Jennie dengan baby voice nya membuat Lisa gemas
" Sayang Nini juga" dengan segera Jennie melahap sumber energinya sambil memainkan sebelah telinga Lisa dan Lisa hanya pasrah saja dengan kebiasaan Jennie.
" Good night Nini"
" Night too baby "
Seperti biasa Jennie mengantarkan Lisa ke kampus dan setelahnya dia melanjutkan ke kantornya.
Jennie terduduk sambil memperhatikan suasana kota di pagi hari, sungguh sangat indah. Sebenarnya sebentar lagi dia akan meeting namun entah kenapa dia sedang tidak mood.
Pintu ruangannya terbuka tanpa diketuk dan Jennie jelas tahu siapa itu.
" Miss Kim sudah waktunya meeting" ucap jisoo yang menghampiri Jennie dan berdiri di belakangnya dengan segera Jennie membalikkan tubuhnya dan menatap datar wajah jisoo.
" Hah bisakah kau saja yang handle?" Ucap Jennie namun tak ayal dia langsung berjalan diikuti jisoo
" Tidak Miss Kim meeting ini harus anda sendiri yang memimpin" jisoo
" Semoga saja tidak membosankan" jensoo sampai didepan ruang meeting dan dengan segera mereka masuk, ternyata memang sudah banyak orang disana.
Jennie duduk dengan wajah datarnya disusul jisoo disebelahnya.
" Meeting dimulai" dengan itu Jennie memulai meeting nya.
Lisa cs sedang menikmati waktunya di kelas, kebetulan hari ini kelas mereka di mundurkan.
" Tau gini gak usah bangun pagi" rose
" Bener deh mana semalem abis bergadang" Seulgi
" Ngapain?" Rose
" Main game lah ngapain lagi" Seulgi
" Kebiasaan banget" rose
Lisa dan wendy malah sibuk makan, mereka tidak perduli dengan pembicaraan rose dan Seulgi.
" Kalian mending makan deh" Wendy
" Iya rose tumben-tumbenan gak ikut makan" Lisa
" Lagi gak nafsu" rose
" Beneran gak nafsu makan?" Heran wendy karena memang mustahil rose kehilangan nafsu makannya
" Iya, udah kalian makan aja jangan ganggu" rose
" Dih dasar tupai" wendy
Merasa tak ada yang bersuara lagi, Lisa mengalihkan pandangannya kearah Seulgi yang ternyata malah tidur dan rose yang sibuk dengan ponselnya biasanya wendy lah yang gak bisa lepas dari ponsel.
" Kayaknya kalian ketuker deh" Lisa menatap rose dan wendy bergantian.
Udah dulu ya guys jangan lupa votmen jaga kesehatan dan jaga pola makan kalian see you next time bye
KAMU SEDANG MEMBACA
Love
Randombagaimana ekspresi kalian ketika mengetahui bahwa kalian akan dinikahkan dengan orang yang bahkan kalian belum tahu, mulai dari wajah apalagi sikap. cerita tentang pernikahan mendadak yang dilaksanakan oleh dua keluarga terkenal di Korsel. akankah a...