Lembayung Senja - 2. Kalau bukan kamu, aku gak mau!

7.2K 400 3
                                    

Sudah bukan menjadi rahasia lagi diantara Gama dan Jean jika wanita itu adalah salah satu dari jutaan manusia yang menjadi penggemar berat idol Korea. Pertama kali Gama mengetahui hal tersebut dia cukup kaget, karena Jean sama sekali tak menunjukan ciri-ciri bahwa dia adalah seorang fangirl artis negara Ginseng tersebut, tapi ketika Gama melihat Jean dengan begitu lihai berjoget ketika salah satu musik boygrup, mulut Gama langsung menganga seketika. Awalnya Gama merasa tidak nyaman akan kesukaan dan hobi Jean yang satu itu, terutama ketika Jean menyetel keras-keras musik K-pop di kamar terutama Gama bukan tipe orang yang familiar akan hal itu.

Gama suka musik tapi yang lokal, seperti band-band Indonesia ataupun yang luar dia lebih suka musik Coldplay, 5SOS, dan lain sebagainya. Untuk perk-popan Gama tidak terlalu paham. Yang sempat membuat Gama kesal, dia pernah diserang oleh fans satu grup hanya karena dirinya membuang sebuah foto yang Gama dapatkan dari sebuah bungkus makanan. Sialnya seseorang justru memotret kegiatan Gama tersebut dan disebar luaskan dengan caption yang katanya Gama tidak menghormati kesukaan seseorang, ya mana Gama tahu kalau foto tersebut adalah gift kolaborasi antara si grup dan produk yang Gama nikmati. Pokoknya Gama jadi trauma.

Tapi sekarang Gama justru selalu disuguhkan oleh tingkah pacarnya yang juga sering memuji-muji artis tersebut, katanya gantenglah, mau jadi istrinyalah, dan perkataan aneh lainnya yang jelas tidak akan mungkin terjadi.

"Gamaaaa!!" Suara teriakan kencang itu berhasil membuat Gama tersentak -yang tadinya begitu serius memerhatikan layar laptop.

Ditatapnya dengan bingung Jean yang sedang melotot serta mulut menganga, matanya terlihat tertuju pada layar ponsel sehingga Gama semakin dibuat tak mengerti dengan apa yang membuat Jean mendadak berteriak memanggil namanya sekencang itu. Hingga akhirnya Jean berlari menghampiri dan menunjukan apa yang sedari tadi dirinya perhatikan di layar ponsel.

"Mereka mau konser, Gamaa!!" Kedua alis Gama bertaut.

"Terus?" Tanyanya, benar-benar tidak mengerti dengan maksud Jean.

"Ayo, kita nonton. Tahun kemarin aku ajak kamu nonton konsernya tapi kamunya lagi sibuk banget, siapa tau tahun sekarang kamu gak sibuk-sibuk banget, mau 'kan temenin aku nonton konser?" Jean tersenyum dengan begitu lebar sembari mengedip-edipkan matanya ke arah Gama, berharap pria itu kali ini bisa mengabulkan permintaannya.

Namun reaksi Gama yang terlihat tak tertarik membuat perasaan Jean berubah tak enak, sampai akhirnya pria itu membuang napas lalu melepaskan kacamata yang sedari tadi bertengger manis di pangkal hidungnya.

"Jean sayang, gak bisa-"

"Kenapaaa?" Gama tersenyum tipis.

"Kamu tau kan kalo aku gak bisa tinggalin kerjaan apalagi konsernya bukan dihari libur. Lagian, aku gak begitu suka nonton konser artis k-pop, Je kamu tau, 'kan? Maaf, ya?" Jelasnya sembari menggenggam tangan Jean, wanita itu lantas menekuk kembali wajahnya bersamaan dengan lenyapnya binar di kedua bola matanya.

Menyadari bahwa jawabannya telah membuat Jean sedih Gama langsung dirundung perasaan bersalah. Ia tahu Jean sangat menginginkan momen tersebut, bisa menikmati pertemuan dan bersenang-senang bersama idolanya adalah dambaan setiap orang, tetapi Gama juga tidak bisa memaksakan dirinya sendiri.

"Ya udah, deh. Mau gimana lagi?" Tatapan Gama menyendu, pria itu menautkan kelima jemari mereka dan mengecupnya beberapa saat.

"Kalo kamu mau kamu bisa pergi ke sana, biar aku yang beliin tiketnya. Atau kamu ajak Mahes aja biar kamu ada temennya. Gimana? Kapan konsernya?" Ya, setidaknya Gama bisa melakukan itu untuk Jean. Itu lebih dari cukup, 'kan?

Jean tersenyum simpul lalu melepaskan genggaman tangan Gama begitu saja. "Aku bisa beli sendiri, kok. Disini bukan masalah budgetnya, tapi aku pengen ada momen dimana aku sama kamu seneng-seneng bareng, kayak seenggaknya kayak orang-orang yang ngonser ditemenin pacar. Supaya ada hal manis yang bisa dijadiin kenangan," jawabnya dengan sedikit lesu dan kembali menjauh dari Gama, membanting tubuhnya ke atas ranjang pria itu dan memainkan ponsel -sama seperti sebelumnya.

Lembayung Senja (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang