Lembayung Senja - 19. Mencari Kebahagiaan

4.5K 384 13
                                    

Jean menutup pintunya rapat-rapat dan tak lupa untuk menguncinya, setelah dengan begitu jahatnya dia meninggalkan Gama disaat pria itu terus memanggilnya. Jean tidak ingin menjadi lemah lagi, saat ini bukan waktunya untuk dia menghadapi kenyataan bahwa Gama masih mencintai Dea, tetapi masalah keluarga yang membuat Jean seperti dilemparkan ke dalam kobaran api menyala.

Kisahnya tidak jauh berbeda dengan drama menyebalkan yang selalu Mahes tonton. Mungkin ini karma karena Jean terlampau membenci sinetron alay tersebut sampai akhirnya masalahnya pun tak kalah alay dari skrip drama mingguan. Perempuan itu tergugu, dia baru saja mengambil sebuah keputusan besar dan melanggar prinsipnya sendiri. Meninggalkan Gama yang sebelumnya tidak pernah ada dalam rencananya.

Melihat sorot mata yang Gama berikan kepada Dea sudah cukup untuk menyadarkan Jean bahwa keduanya saling mencintai, ditambah jika Dea adalah saudaranya membuat Jean akan semakin hancur jika Gama meninggalkannya disaat Jean dalam kondisi jatuh cinta nantinya. Maka Jean memilih untuk melepaskannya hari ini.

Langkah wanita itu terhenti saat berpapasan dengan sosok wanita paruh baya yang terlihat berdiri diambang ruang tengah, kedua bahu Jean rasanya semakin lemas saat melihat wajah mamanya. Apakah selama ini mamanya tahu?

"Jean?" Bibir Jean bergetar menahan tangis, dia masih terdiam ditempat tanpa mengalihkan perhatiannya.

"Apa Mama tau kalau dulu Papa selingkuh?" Air mata Mama luruh begitu saja, paruh baya itu akhir-akhir banyak menangis karena putrinya. "Mama tau kalau papa punya anak selain aku? Mama tau semuanya?"

"Maafin Mama, Nak-"

"Mama tau semuanya tapi Mama gak pernah kasih tau aku?!" Mama memejamkan matanya saat Jean berteriak, wanita itu perlahan melangkah menghampiri Jean dan mengusap kedua pipi sang putri dengan lembut. Berusaha untuk menenangkannya.

"Sayang ... Mama bisa jelaskan ... Mama-"

"Puluhan tahun, Ma ... puluhan tahun aku dibohongi sama orang-orang yang aku sayang. Kalian memperlakukan aku seolah aku adalah manusia bodoh dan tertawa diatas kebohongan kalian ... papa ... ninggalin aku karena dia pilih anaknya yang lain? Itu bener?"

Kalimat Jean berhasil menohok hati Mama, ibu mana yang akan baik-baik saja ketika melihat putrinya seperti ini? Alasan mengapa dia menyembunyikannya selama puluhan tahun karena Mama sudah menduga hal ini akan terjadi.

"Jean, keluarga papamu gak pernah menyukai Mama dan meminta Mama untuk selalu pergi dari sisi dia. Ini salah Mama yang memohon untuk gak ditinggalkan dan pada akhirnya Mama rela dia menikah dengan pilihan orang tuanya. Waktu itu ... kamu ... kamu masih dikandungan Mama-"

"Dan dia menikah lagi disaat Mama lagi hamil? Disaat aku bahkan belum hirup oksigen didunia ini? Ma, dia udah berkhianat disaat aku belum tau seperti apa wajahnya dan akan lebih baik aku gak tau rupa dia seperti apa kalau akhirnya akan kayak gini!" Sentak Jean, tangisan perempuan itu kembali pecah hingga berhasil membuat dua laki-laki terbangun dari tidur mereka dan melihat apa yang terjadi.

"Dia papa kamu, kamu masih butuh dia, Jean. Kamu adalah alasan Mama bertahan meskipun tersiksa waktu itu! Mama berharap dengan hadirnya kamu, papa kamu bisa luluh dan kembali sepenuhnya pada kita ...."

"Tapi pada akhirnya kita tetap dibuang, Ma. Papa pergi, memilih istri kedua dan juga anaknya yang lain. Semuanya sia-sia, 'kan? Dan Mama tau apa yang lebih ngebuat aku sakit? Cowok yang aku sayang pun lebih mencintai perempuan lain dibanding aku, dia ... lebih menyayangi anak papa yang lain dari aku. Aku dan Mama itu sama, sama-sama jadi opsi kedua untuk menjadi pelarian!"

Tubuh Jean terjatuh ke dalam pelukan erat saat Ayah menariknya dan menenggelamkan wajahnya Jean ke dekapannya. Hal tersebut membuat Jean merasa lemas seketika dan pertahanannya sejak tadi pada akhirnya runtuh, perempuan itu jatuh terduduk seraya berpegangan pada lengan Ayahnya.

Lembayung Senja (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang