Lembayung Senja - 10. Fatal

4K 302 5
                                    

Jantung berdebar-debar dan keringat dingin keluar dari permukaan kulit, hal yang biasa terjadi ketika seseorang sedang merasa gugup. Itu juga yang saat ini dirasakan oleh Jean ketika dirinya tengah bersiap-siap pagi sekali untuk pergi menonton konser yang tiketnya sudah dibeli jauh-jauh hari. Namun, yang membuat konser kali ini semakin istimewa adalah dengan kehadiran Gama yang bersedia menemaninya disana. Jean tidak bohong bahwa dirinya memang sebahagia itu, karena tahun kemarin Gama masih sangat kaku padanya sehingga menolak dengan alasan sibuk saat Jean mengajaknya menonton konser.

Bisa bertemu dengan idola kesayangan itu sesuatu kebahagiaan lain bagi Jean, karena dimana biasanya hanya menonton dari layar kaca pada akhirnya Jean bisa mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan mereka. Selama ini, selain keluarga dan kekasih yang menjadi penyemangat serta sumber pemberi motivasi bagi Jean, kehadiran boygrup asal negara ginseng itu menjadi salah satunya. Dari mereka Jean belajar banyak hal dan karena mereka juga Jean dulu begitu berambisi untuk mengejar cita-citanya, jadi kali ini Jean akan mendapatkan momen berharga itu bersama dengan orang yang dirinya cintai.

Semakin beruntung karena lokasi konser berlangsung tak jauh dari tempat tinggal Jean, sehingga Jean hanya perlu menempuh perjalanan selama kurang lebih satu jam -ya, setidaknya tidak perlu sampai lintas kota dan harus menginap beberapa hari, 'kan?

Untuk kesekian kalinya Jean memperhatikan penampilannya didepan cermin, memastikan jika penampilannya kali ini tidak ada yang kurang karena Jean harus terlihat cantik tentu saja saat berada disana. Senyumannya kian melebar ketika ponselnya menyala dan menunjukan nama kontak Gama tertera memanggil, dengan cepat perempuan itu menyambarnya, menekan ikon hijau hingga menyapa sang kekasih dengan begitu ceria.

"Gimana? Jadi, 'kan? Aku udah siap tau!" Diujung sana Gama terdengar tertawa pelan -suara yang terasa begitu candu bagi Jean selaku pendengar.

"Iya. Tapi aku harus beresin kerjaan aku dikit lagi, kamu pergi duluan gakpapa? Nanti aku nyusul. Aku udah pesenin taksi online buat kamu dan bentar lagi nyampe."

"Oh, gitu, ya? Ya udah gakpapa, tapi kamu beneran mau nyusul, 'kan? Jangan lupa, lho."

"Gak akan lupa, kok. Tenang aja. Aku juga inget harus pake baju couplenya, 'kan?" Jean tertawa sembari mengangguk-anggukan kepalanya, seolah Gama dapat melihat itu semua. "Okay, aku tutup dulu dan mau beresin kerjaan aku supaya bisa cepat nyusul kamu. Tunggu aku, oke, Cantik?"

Jean mengulum bibirnya, merasa malu dengan panggilan yang baru saja Gama berikan untuknya. Setelah panggilan berakhir, Jean gegas turun dari kamar dan akan menunggu taksi pesanan Gama di bawah. Langkahnya sempat terhenti ketika pandangannya tertuju pada sebuah figura foto yang terpajang di atas dinding, dimana disana dirinya dan Gama sedang tersenyum lebar. Foto yang mereka ambil saat Jean menemani Gama menonton pertandingan bola kesukaannya. Dalam hati Jean berharap, semoga nanti dia bisa menempatkan foto serupa bersampingan dengan figura tersebut.

Dilainan tempat, setelah menyelesaikan pekerjaannya secepat yang ia bisa, Gama langsung mencuci muka dan berganti pakaiannya untuk bersiap pergi menyusul Jean ke konser. Dia tak membawa banyak barang selain tas berisi dompet dan ponsel, tiketnya sudah ada di tangan Jean, serta kunci mobil. Tak ingin membuat Jean harus menunggunya lama disana sebisa mungkin Gama melajukan kendaraannya lebih cepat dari biasa, menembus ramainya jalan raya yang untungnya tidak sepadat biasanya.

Layar ponselnya beberapakali tampak berkedip tetapi hanya Gama lirik dan mengulas senyuman kecil saat melihat nama Jean tertera disana. Dia bisa membayangkan seperti apa wajah perempuan itu sekarang disana, Jean sudah menunggunya hampir satu setengah jam dan sebentar lagi konser akan segera dimulai. Gama harus bisa sampai sebelum venue ditutup atau dia akan berakhir menjadi gelandangan didepan gedung konser selama dua jam lamanya.

Lembayung Senja (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang