Warn! Ini menurut aku panjang banget karena aku ngetiknya sampe pegel parah bahkan beberapa kali jari aku sampe keram. Jadi, bacanya harus benar dalam keadaan santai ya:)
****
Setelah jasad papanya dikebumikan, Jean masih merasa bahwa itu semua adalah mimpi. Rasanya ini seperti tidak nyata dan angan-angannya terasa mengawang.
Mengenai kematian Daru sendiri tentunya mengejutkan banyak pihak, terutama bagi keluarganya. Daru yang selama setahun belakangan dikatakan mengalami tekanan darah tinggi tidak pernah menunjukan reaksi buruk, sampai sebulan lalu kondisi fisiknya yang menurun dan finalnya adalah ketika pendarahan di otak. Semuanya terjadi dengan sangat cepat sampai membuat Jean seperti disambar petir.Sesuai atas permintaan Dea, Daru dikebumikan tepat disamping pusara ibunya --sehingga kini berdampingan namun tetap berada didekat Dea. Suasana rumah yang sebelumnya ramai perlahan-lahan mulai lenggang karena para tamu pulang satu persatu. Alih-alih menjadi yang paling terakhir pergi dari pusara papanya, Jean memilih urung setelah peti mati Daru tertutup tanah dan menyendiri ditempat yang tak jauh dari sana.
Jika Dea terlihat begitu menyedihkan karena banyak menangis, maka Jean berprilaku sebaliknya. Kedua matanya nampak tidak sembab seperti banyak menangis pun penampilannya masih terjaga baik. Namun, sorot yang dipancarkan terlihat jelas bahwa Jean sedang dikelilingi oleh aura kelam. Pandangannya nampak kosong, langkahnya terseret dan juga lesu. Kehilangan sang ayah turut memengaruhi Jean.
"Papa ingin mewujudkan salah satu cita-cita anak Papa dan nanti kalau Papa meninggal, kamu bisa lakuin apapun dengan tempat ini."
"Karena kalau Papa masih hidup, Papa masih ingin menikmati tempat yang penuh dengan impian anak Papa. Kalau Papa kangen kamu, Papa bisa kesini dan liat foto-foto kamu. Papa juga bisa makan makanan kesukaan kamu."
Jean mendongakan kepalanya, memandangi langit yang terlihat biru dibingkai oleh awan cerah. Jadi, ini yang dia maksud hari itu?
Bahkan ini belum ada tiga bulan pembukaan restoran tetapi si pemilik justru pergi lebih dulu. Jean terkekeh sumbang. Lagi-lagi papanya berbohong kepadanya, bedanya kebohongan kali ini tidak membuat Jean merasa marah sama sekali karena hatinya telah ikut terbawa, dikubur bersama dengan jasad papanya.
Gama yang sudah duduk disamping wanita itu selama 30 menit lamanya masih setia menemani Jean meski hanya keheningan yang dirinya dapatkan. Sama sekali tidak memiliki niatan untuk membuka suara atau bersikap seolah menghibur, karena yang Jean butuhkan saat ini hanyalah seseorang yang setia disampingnya dan memberikan waktu untuk ia merenung. Jika Jean ingin bersedih, maka wanita itu bisa melakukannya.
Pakaian hitam yang sama-sama mereka kenakan, menunjukan seperti apa kondisi hati mereka saat ini. Hembusan angin yang cukup kencang berhasil menerbangkan surai depan Jean hingga menutup sedikit pandangan perempuan tersebut, membuat si pemilik memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembayung Senja (TAMAT)
RomanceAntara masa lalu dan masa depan. Siapakah yang akan menjadi pemenangnya? Highrank! #12 in segitiga 24/03/2023 #5 in segitiga 18/05/2023 #2 in realtionship 28/05/2023 #4 in segitiga 30/05/2023 #1 in relationship 17/06/2023 #1 in segitiga 09/07/2023