Lembayung Senja - 6. It's a still about you

3.6K 287 5
                                    

Malam ini sudah pukul dua dini hari, dingin yang semakin menguat, pun gelap yang semakin gelap nan pekat disertai sunyi senyap. Setelah meninggalkan Jean dan memutuskan untuk kembali ke tempat persinggahannya, Gama merasakan sebuah rongga kehampaan besar dalam dadanya.
Rasanya seperti mengawang, tidak menapak pun tidak terbang tinggi, perasaan yang membingungkan jika seseorang bertanya pun Gama tidak akan bisa menjelaskannya.

Pertanyaan Jean kini kembali memenuhi pikirannya. Apa yang akan dia lakukan jika bertemu dengan seseorang yang ia cintai di masa lalu? Dan sebelum Gama bisa memikirkan jawabannya, orang tersebut sudah lebih dulu muncul sehingga membuat segalanya remang begitu saja. Lubang kosong dalam hati yang sebelumnya terasa penuh, nyatanya hanya sebuah pengalihan, karena pada kenyataannya tempat itu masih sama kosongnya seperti enam tahun yang lalu -tepat setelah dirinua ditinggalkan begitu saja tanpa sebuah kejelasan.

Sebelum semuanya sebaik sekarang, Gama pernah berada diposisi terbawah. Hidup tanpa sebuah penyemangat ketika seseorang yang begitu ia percaya sepenuh hati, justru meruntuhkan kepercayaan tersebut dengan memberikan kehilangan tanpa kata. Sebelum Jean datang dan mengisi kekosongan harinya, Gama pernah merasa begitu lemah dan menjadi pria paling pengecut didunia karena cinta telah membuatnya terpengaruh. Disaat orang lain menggunakan logika, Gama justru melakukannya dengan seluruh perasaan sampai akhirnya dia dikecewakan oleh kenyataan.

Lalu, disaat semuanya membaik, Gama hidup dengan bahagia, mengapa orang itu harus kembali datang? Muncul tanpa rasa bersalah didepan matanya, dan yang membuat Gama merasa bingung kenapa dia merasakan senang dan marah diwaktu yang bersamaan?

Helaan napas yang Gama hembuskan menguap diudara, bahkan ketika matanya memerah perih akibat udara dingin. Memejamkan matanya untuk beberapa saat, berusaha untuk menyadarkan diri bahwa sekarang tidak ada waktu untuk mengingat masa lalu. Harusnya Gama tidak bereaksi seperti itu bukan? Perasaan itu telah lama menghilang dan dia hanya fokus kepada Jean. Jadi, kehadiran orang itu harusnya tak mengalihkan perhatian Gama.

Sayangnya, terkadang keinginan tak selalu didukung oleh rencana Tuhan. Sebuah getaran yang berasal dari ponsel milik Gama membuat pria itu tertoleh ke arah meja dan mendapati sebuah nomor asing yang masuk ke sana. Perlahan tangannya terulur untuk mengambil benda tersebut sebelum akhirnya menyentuh ikon hijau.

Untum sesaat keheningan menyapa pendengaran Gama, keningnya berkerut saat orang tak dikenal itu hanya diam sampai akhirnya suara yang sangat Gama kenali mengalun dengan lembut.

"Halo, Gama?" Untuk kedua kalinya hati Gama mencelos. Pertanyaannya, kenapa?

Berusaha untuk membuang sisi pengecut dalam dirinya, Gama menghembuskan napas untuk yang kesekian kali. "Iya?"

"Apa kabar?"

"Siapa?" Sorot mata Gama masih lurus ke depan, memandangi gemerlap cahaya lampu yang berasal dari gedung-gedung pencakar langit.

"Ini aku ... Dea. Maaf karena ganggu kamu jam segini, tapi ... aku gak bisa tidur setelah ketemu kamu. Aku rasa, banyak hal yang harus kita selesaikan."

Sebelah sudut bibir Gama tertarik, membentuk seringaian tipis. "Semuanya udah selesai dari dulu." Seseorang diujung sana kembali diam, namun Gama bisa mendengar hembusan napasnya yang terkesan berat.

"Bagi aku belum. Kasih aku kesempatan, Gama."

"Buat apa?"

"Buat jelasin apa alasan kepergianku dulu. Setelah itu, semuanya benar-benar selesai." Kini, giliran Gama yang membungkam mulutnya. Terus mengulang rekaman suara Dea dalam ingatannya sehingga membuat kepalanya berdenyut nyeri.

Haruskah?

Taman mini yang terdapat di sebuah rumah sakit cukup untuk menjadi tempat melarikan diri dan menghirup udara segar di tempat tersebut. Di salah satu bangku taman, terlihat sepasang orang dewasa tengah duduk berdampingan seraya memerhatikan para pasien yang tengah menikmati pemandangan serta udara serupa dengan mereka. Keduanya nampak terlihat sibuk dengan pikiran masing-masing membiarkan keheningan tercipta diantara mereka.

Lembayung Senja (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang