—✧—𝐒𝐄𝐋𝐀𝐌𝐀𝐓 𝐃𝐀𝐓𝐀𝐍𝐆—✧—Mohon bijak dalam membaca.
Cerita ini hanya berdasarkan imajinasi penulis.
𝙷𝙰𝙿𝙿𝚈 𝚁𝙴𝙰𝙳𝙸𝙽𝙶•・•✧✧•・•
BIELSA tumbuh menjadi gadis yang cantik, ceria, serta kumis tipis yang membuat gadis itu terlihat semakin manis. Dan minus gadis itu terletak pada akhlak dan tutur katanya.
Sudah tiga tahun Bielsa tinggal bersama Irawan dan Dina, dan selama tiga tahun ini pula ia tak pernah berkomunikasi dengan Irna dan Damar secara langsung maupun lewat telpon. Selama tiga tahun juga Bielsa last contacts dengan teman dan sahabatnya yang berada di desa.
Hari itu ponsel nya ia berikan pada ibunya untuk memudah kan ia dan ibunya berkomunikasi. Lalu ia dibelikan ponsel baru dengan Irawan sekaligus nomor baru, nomor lama Bielsa entah dikemanakan oleh Irna. Tetapi Irna tidak pernah menghubunginya, karna nomor Irna yang baru, jadi Bielsa tak bisa menghubunginya duluan. Sedangkan nomor Damar selalu tidak aktif jika dihubungi.
Bielsa menoleh kearah orang yang menepuknya, ternyata sahabat sekaligus tetangganya dirumah yang ia tinggali sekarang, Jakarta.
"Ngapa lo? Gua perhatiin, lu hari ini banyak ngelamun" Tanya sahabat Bielsa yang bernama Kiran. Sambil mendudukkan bokongnya dibangku samping Bielsa.
Bielsa memandang lurus, ke arah depan, "Engga, gua cuman keinget kenangan dulu doang"
"Cailah gaya lu keinget kenangan" Balas Kiran sambil terkekeh.
"Bacot, emang lo gak punya kenangan" Sarkas Bielsa memandang sinis kearah Kiran.
"Asu lo, asalkan lu tau kenangan gua mah banyak" Balas dengusnya.
"Apasi, malah adu kenangan"
Celetuk Bielsa."Lah elu duluan, jaenab" Sahut Kiran. Kiran yang baru menyadari sudah waktu istirahat dari beberapa menit yang lalu pun bertanya, "kita gak ke kantin?"
"Entar, nunggu Ca-" Ucapan Bielsa terpotong dengan suara teriakan seseorang yang baru masuk kedalam kelasnya.
"HAI ANAK-ANAK KU, IBU DATANG" Teriak orang tersebut yang tak lain adalah Caca. Untungnya yang berada didalam kelas hanya dirinya dan Kiran, coba saja jika ada teman kelasnya yang lain. Dipastikan Caca akan dimarahi oleh teman-temannya.
Bielsa dan Kiran yang mendengar teriakan menggelegar Caca pun memutar bola matanya malas. Caca menghampiri kedua sahabatnya yang masih duduk antang di bangku, "Ayo ke kantin, keburu masuk" Ajak Caca sambil menarik pergelangan tangan kedua sahabat nya.
"Bentar anjir Ca" Sela Kiran. Lantas Caca melepaskan cekalannya. Bielsa pun menempeleng kepala Caca, "Tolol lu teriak teriak, mau diomelin ama temen kelas gua hah?" Ucap garang Bielsa. Bielsa memang tidak sekelas dengan Caca, karna Caca berada dikelas XI MIPA 3, sedangkan Kiran dan Bielsa berada pada kelas XI MIPA 2.
Caca hanya menyengir kuda. "Nyengir lagi lo, berasa gak bersalah banget padahal udah narik narik" Sahut Kiran sambil mendelik kearah Caca.
"Udah ayo ke kantin, lama lo pada" Bielsa melangkah duluan meninggalkan kedua sahabatnya yang masih cekcok.
"WEH! ASU LO NINGGALIN" Teriak Caca. Kiran yang mendengar hanya meringis, lalu ia mendorong Caca agar berjalan.
![](https://img.wattpad.com/cover/337215703-288-k131983.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐢𝐚𝐧𝐚𝐜𝐚𝐥𝐚 [𝐬𝐚𝐧𝐠 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐝𝐞𝐬𝐚]
Teen Fiction❗MURNI HASIL PEMIKIRAN OTAK SENDIRI. MOHON DIMAAFKAN APABILA ADA UNSUR YANG SAMA, SAYA PASTIKAN KARNA TIDAK KESENGAJAAN, TERIMAKASIH🙏. ] Kisah ini menceritakan tentang seorang gadis desa dari keluarga sederhana, namun memiliki paras yang ayu. d...