—✧—𝐒𝐄𝐋𝐀𝐌𝐀𝐓 𝐃𝐀𝐓𝐀𝐍𝐆—✧—Mohon bijak dalam membaca.
Cerita ini hanya berdasarkan imajinasi penulis.
𝙷𝙰𝙿𝙿𝚈 𝚁𝙴𝙰𝙳𝙸𝙽𝙶•・•✧✧•・•
BABAK kedua sudah dimulai sedari tadi, kini sekor mereka sama yaitu 2-2. Menit-menit terakhir bola basket itu telah dipegang oleh Riyan, pemuda itu lempar menuju Ali. Tetapi pemuda itu kalah gesit dengan Davin.
Davin men-dribel bola basket itu dan mengopernya pada Rehan, Rehan membawa nya lebih dekat kearah ring, tetapi ia dihadang oleh Yuda. Akhirnya pemuda itu lempar menuju Jenan, lalu Jenan kembali lempar menuju Mahen yang memang dekat dengan ring.
Mahen mengangkat tinggi bolanya lalu ia ikut melompat tinggi, bunyi muncul ketika bola memasuki ring. Saat itu pola waktu habis. Pemuda itu berlari kearah teman-temannya dengan tangan yang direntangkan.
Sorakan terdengar lebih seru kali ini, turnamen yang diadakan satu kali dua tahun ini dimenangkan oleh SMA SANDHAYA JAKARTA.
Beberapa murid SANDHAYA turun kelapangan, termasuk Bielsa yang ditarik oleh Kiran dan Caca. Saat sudah di lapangan, tanpa sadar cekalan Kiran dan Caca lepas oleh Bielsa. Mereka berdua berlari kearah tengah lapangan, Caca menghampiri sang kakak sedangkan Kiran menghampiri sang kekasih.
"BIELSA!! SINI BEGO!! NGAPAIN BERENTI DISONO??!!!" Teriak Mahen di tengah lapangan, karna memang suara Mahen yang kencang sampai murid yang masih duduk di tribun ikut menoleh.
Bielsa berlari kearah tengah lapangan, saat sudah dekat ia melompat kepelukan Rehan. Beberapa detik ia lepas pelukan tersebut dan berjalan menuju Mahen untuk ber-tos, "anjai keren bener lo!!" Pujinya.
"Emang sekeren itu gua." Jawabnya sambil tekekeh, lalu ia tos pada semua tim Davin. Bielsa berjalan canggung kearah Davin, "selamat" Ucapnya sambil tos dengan Davin. Pemuda itu hanya mengangguk.
Tak lama Ares, Januar, dan Geo berjalan menuju mereka. Ketiga pemuda itu tos dan mengucapkan selamat atas kemenangannya.
Ares berdiri sebelah Bielsa, "bangsa nya Yuda ngeliatin lo mulu" Bisiknya.
Gadis itu lantas menoleh kearah tim Satya, netra mereka bertubrukan beberapa detik sebelum Bielsa mengalihkan pandangannya menuju Julita, Mutia, dan Hira.
"Pacar lo ngeliatin mulu tau Hen, ngga lo samperin?" Tanya Bielsa pada Mahen.
"Mana? Gua ngga liat" Balasnya.
"Itu di tribun" Jawabnya sambil menunduk.
"Salaman dulu, abis itu baru bebas mau kemana" Celetuk Davin.
Akhirnya mereka berjalan menuju tim basket Satya. Kini menyisakan Kiran, Bielsa, Caca, Januar, Geo, dan Ares di tengah lapangan.
Ares memandang Julita, Mutia, dan Hira yang berjalan menuju tim basket Satya. Lalu beralih menuju Bielsa, "Gau mau nyamperin Yuda" Pamitnya yang diangguki semuanya.
"Yuda itu yang di tim basket musuh kan?" Tanya Caca.
"Iya" Jawab Bielsa.
"Mendingan kita nyusul Ares aja" Celetuk Kiran.
"Ngapain?!" Pekik Bielsa.
"Kenalan, Sa. Noh yang telapak tangannya dibalut, ganteng Sa!!"
"Ayo!" Kiran menarik pergelangan tangan Bielsa, sementara Caca berjalan dibelakang bersama Januar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐢𝐚𝐧𝐚𝐜𝐚𝐥𝐚 [𝐬𝐚𝐧𝐠 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐝𝐞𝐬𝐚]
Genç Kurgu❗MURNI HASIL PEMIKIRAN OTAK SENDIRI. MOHON DIMAAFKAN APABILA ADA UNSUR YANG SAMA, SAYA PASTIKAN KARNA TIDAK KESENGAJAAN, TERIMAKASIH🙏. ] Kisah ini menceritakan tentang seorang gadis desa dari keluarga sederhana, namun memiliki paras yang ayu. d...