CHAP XXIV.

9 3 0
                                    


—✧—𝐒𝐄𝐋𝐀𝐌𝐀𝐓 𝐃𝐀𝐓𝐀𝐍𝐆—✧—

Mohon bijak dalam membaca.
Cerita ini hanya berdasarkan imajinasi penulis.


𝙷𝙰𝙿𝙿𝚈 𝚁𝙴𝙰𝙳𝙸𝙽𝙶

•・•✧✧•・•


   DISINILAH Bielsa. Duduk sendirian di pinggir trotoar dengan dua tusuk sate digenggamnya.

Malam yang berhiaskan bintang, meramaikan langit gelap. Kendaraan berlalu lalang dihadapannya.

Gadis berkumis tipis itu melahap daging dengan ganas. Sambil menyumpah serapahi pemuda yang semenjak dua hari lalu menjadi pelatihnya dalam pencak silat.

"Bangsat Rehan gelo" Umpat gadis itu.

"Masa gua mau jajan kaga boleh, latihan mulu di otaknya" Gerutu gadis itu.

Tadi beberapa menit yang lalu, saat ia meminta izin untuk membeli jajan tetapi pemuda jangkung itu tidak mengizinkannya. Karna tak kehabisan ide, ia langsung menendang badan atletis Rehan. Rehan yang belum siap pun jatuh, saat itu pula Bielsa berlari sekencang mungkin untuk keluar dari kediaman itu.

"Bodoamat ah, kalo dia ngamuk ama gua tinggal gua aduin ke emaknya" Gumamnya.

"Sendiri?" Tanya seseorang yang sedang berjalan menghampiri dimana Bielsa duduk.

Lantas Bielsa mendongak guna melihat paras milik suara tersebut, "engga, kan udah ada lo" Balasnya.

Pemuda itu terkekeh mendengarnya, "Gua liatin dari tadi lu nyerocos mulu, kenapa?" Tanya pemuda itu lagi.

"Dari tadi?" Tanya balik Bielsa.

"Iya, tadi gua lagi beli ketoprak diseberang sono, nihh" Jawabnya sambil mengangkat tangan sebelah kanan yang menggenggam plastik.

Bielsa pun menganggukkan kepalanya mengerti, "ohhh, tadi gua cuman kesel aja ama si Rehan"

"Lu mau beli sate Res?" Tanya Bielsa.

"Ngga doyan sate ayam" Jawab Ares.

"Yaudah gua ngga jadi nawarin kalo gitu" Ucap Bielsa sembari melahap 2 tusuk sate.

Setelah menelan daging ayam tersebut Bielsa bertanya bingung, "Terus lo ngapain dimari?"

"Kenapa? Ngga boleh?" Tanya balik Ares sambil menaikan sebelah alisnya.

Lantas Bielsa menggeleng cepat, "ngga gitu, gua kan cuman nanya" Balasnya sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Gua nungguin lo, kita pulang bareng aja" Jawab pemuda itu yang diangguki Bielsa.

"Lah terus ketoprak lo?"

"Biarin"

Bielsa pun mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti, saat Bielsa akan bertanya kembali tiba-tiba Ares berceletuk, "Abisin dulu semua sate nya" Yang dibalas dengan anggukan dari gadis  itu.

Mereka berdua pun sibuk dengan urusannya masing-masing. Dengan Ares yang sedang bermain ponsel  dan Bielsa yang sedang menghabiskan sate nya.

Setelah sate tersebut habis Bielsa pun meminum air mineral yang tadi gadis itu beli di mini market. Lalu ia melanjutkan bertanya pada pemuda dihadapannya yang sedang sibuk dengan ponsel digenggamnya.

"Soal tentang tanding basket gimana Res?"

"Kata pak Handi semua murid bakal dimintain iyuran lima puluh, cuman buat anak basket lebih dari segitu. Nanti duit iyuran itu buat beli makanan ama minuman" Jawab Ares.

𝐁𝐢𝐚𝐧𝐚𝐜𝐚𝐥𝐚 [𝐬𝐚𝐧𝐠 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐝𝐞𝐬𝐚]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang