—✧—𝐒𝐄𝐋𝐀𝐌𝐀𝐓 𝐃𝐀𝐓𝐀𝐍𝐆—✧—Mohon bijak dalam membaca.
Cerita ini hanya berdasarkan imajinasi penulis.
𝙷𝙰𝙿𝙿𝚈 𝚁𝙴𝙰𝙳𝙸𝙽𝙶•・•✧✧•・•
BIELSA baru sampai di dalam kelasnya, ia menghampiri Kiran serta Caca yang sedang duduk di kursinya. Lalu Bielsa duduk didepan Caca.
"Hari ini ada razia, sebelum istirahat pertama. Razia kuku sama tas, ati ati lo pada" Kiran dan Caca yang mendengar penuturan Bielsa pun melotot, "ANJIR LU KO GAK NGOMONG" Seru Caca.
"Lah itu gua kasih tau" Bielsa mencari barang dalam tas nya, setelah ketemu ia taruh dihadapan Caca dan Kiran, "Nih, kurang baik apa lagi gua. Gua bawain potongan kuku ama nail polish remover"
"Ya tapi sunscreen, lipbalm, ama parfum punya gua. Gua taro mana Saa??" Frustasi Caca.
"Ya beli lagi lah, elu kan kaya" Sahut Kiran.
"Yaudah lu yang beliin" Pungkas Caca.
"Idih ogah banget" Tolaknya mentah-mentah. "Btw iya ini taro mana? Parfum gua gucci ini" Lanjutnya.
"Ihh berisik lo pada, gampang-gampang tinggal titip di mpok Idah" Saran Bielsa yang diangguki keduanya dengan diiringi senyum lebar.
"Gua rawat, gua nunggu nya ampe lumutan, setia itu gua nungguin kuku gua biar panjang. Eh malah ada razia kuku, kan babi bangett" Gerutu Kiran yang sedang memotongi kuku. Karna ini baru pertama kali ada razia saat mereka dikelas XI.
"Kenapa gak pake kuku palsu, kaya gua? Ga usah ribet ribet dipanjangin, terus kalo ada razia kek gini tinggal copot. Mudah bukan" Sahut Bielsa. Lagi promosi neng?
"Iya tuh, bego banget emang Kiran" Ucap Caca yang sedang menghapus kutek yang melekat pada kukunya.
Bielsa menempeleng kepala Caca, "lu juga sama aja" Kiran menganggukkan kepala nya setuju atas ucapan Bielsa.
"Udah sini mana barang-barang lo? biar gua taro di mpok Idah, nunggu lo berdua keburu masuk" Ujar Bielsa. Lantas Kiran menyerahkan parfum dan lipbalm kepada Bielsa.
"Bentar" Caca berlari menuju kelas nya.
Tak lama gadis itu sudah sampai dikelas Bielsa, "Ini" Ia menyerahkan tas nya yang dibalas dengan tatapan bingung. "Kenapa pake tas segala?" Tanya bingungnya.
"Ya terus lu mau nenteng-nenteng gitu, ampe kantin? Kalo anggota OSIS ada yang liat gimana?" Ucap Caca. Bielsa pun mengangguk-anggukkan kepala nya.
"Tumben pinter lu" Ujar Bielsa sembari memasuki barang Kiran kedalam tas Caca. "Idih gua mah emang bocah pinter, lu nya aja yang baru tau" Bangga Caca.
Kiran yang mendengar penuturan Caca pun menempeleng nya, "aishh" Ucap sebal sang empu. Kedua sahabat nya ini hobi sekali menempeleng kepala.
"Semerdeka lo" Pungkas Bielsa sembari berjalan keluar dengan tas Caca yang sudah di gendongan nya.
~>>||<<~
BUKANNYA langsung menuju warung mpok Idah, Bielsa malah mampir ke-salah satu meja kantin yang berisikan sepupunya dan teman sepupunya. Sesampainya dia disana, langsung saja mendudukkan tubuh nya disamping Jenan.
Lalu Bielsa mencomot mendoan yang berada diatas meja tanpa izin. Orang yang berada dimeja itu pun langsung mengalihkan pandangannya kepada Bielsa. "Heh! dateng-dateng main comot" Seru Mahen. "Ya maap, dari pada dianggurin mending gua comot atu" Cengir Bielsa.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐢𝐚𝐧𝐚𝐜𝐚𝐥𝐚 [𝐬𝐚𝐧𝐠 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐝𝐞𝐬𝐚]
Подростковая литература❗MURNI HASIL PEMIKIRAN OTAK SENDIRI. MOHON DIMAAFKAN APABILA ADA UNSUR YANG SAMA, SAYA PASTIKAN KARNA TIDAK KESENGAJAAN, TERIMAKASIH🙏. ] Kisah ini menceritakan tentang seorang gadis desa dari keluarga sederhana, namun memiliki paras yang ayu. d...