𝐁𝐢𝐚𝐧𝐚𝐜𝐚𝐥𝐚 [𝐬𝐚𝐧𝐠 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐝𝐞𝐬𝐚]

CHAP XXXV.

-✧-𝐒𝐄𝐋𝐀𝐌𝐀𝐓 𝐃𝐀𝐓𝐀𝐍𝐆-✧-

Mohon bijak dalam membaca.
Cerita ini hanya berdasarkan imajinasi penulis.

𝙷𝙰𝙿𝙿𝚈 𝚁𝙴𝙰𝙳𝙸𝙽𝙶

•･•✧✧•･•

        MATANYA menyipit kala ia sadar yang ditumpangi motor itu bukan Bielsa. Ia berbalik arah mengikuti perginya motor tersebut.

Melihat ada warung didepan dekat dengan pedagang sate ia pun menginjak gigi rem. Keningnya mengerut kala kecepatannya tidak berkurang. Belum sempat memperoses apa yang terjadi, netranya membola saat melihat Davin yang akan menyebrang.

Geo membanting stir kearah pohon besar dipinggir jalan. Bunyi tabrakan benda besi dengan batang pohon yang keras menyebabkan semua orang menoleh. Helm Geo terlepas dari kepalanya, tubuhnya mental beberapa meter, sedangkan motor Bielsa sudah hancur.

"GEO!" Teriak Kimberly.

Gadis itu berlari mendekati tubuh Geo yang lemah. Ia melirik motor yang sudah hancur berkeping-keping, itu bukan motor Geo.

Itu motor sepupu Jenan.

Davin mematung melihatnya. Hendak menghampiri Geo, sebelum tubuhnya melayang jauh tertabrak mobil sedan hitam yang sedang melaju kencang, dan mendarat ditengah jalan raya.

Kimberly menoleh keasal suara itu. Matanya memicing saat melihat mobil sedan hitam yang melaju kencang. Sekilas ia melirik plat mobil itu, tampak familiar dari body hingga huruf depan platnya.

Sebagian orang histeris melihatnya. Dua kecelakaan dalam satu tempat yang sama.

Merasa sudah agak jauh dari tempat itu, mobil sedan hitam itu berhenti. Ia menghela nafas cemas.

Dipukulnya stir mobil itu berkali-kali. "ARGHHH!!" Raungnya. "Anjing! Gara-gara Geo! Jadi ancur semuanya!"

Sungguh soal ia menabrak Davin itu tidak ada dalam rencananya. Saat melihat Geo yang menabrak pohon, ia kalut. Ia mencelakai orang yang salah. Matanya juga melihat ada Kimberly disana yang membuatnya bertambah cepat melajukan mesin mobilnya hingga ia tak melihat ada Davin yang sedang berdiri ditengah jalan.

Apalagi Davin adalah sepupunya, Davin tak ikut campur dengan permasalahan ini tetapi ia malah menabraknya.

Mikko yakin jika ibu nya tahu pasti ia akan dimasukan dalam jeruji besi. Satu-satunya cara agar masalah ini tidak dibongkar adalah menutup mulut Kimberly. Mikko sangat yakin, gadis itu pasti akan memberitahunya pada orang tuanya atau malah gadis itu sendiri yang melaporkannya.

Tapi sulit bertemu dengannya. Jika ia meminta bertemu dengan Kimberly bisa-bisa gadis itu datang dengan polisi.

"ANJING! ARGHH!!"

~>>||<<~

Mobil ambulans telah tiba. Melihat tubuh Geo dan Davin diangkat kedalam mobil tersebut, Kimberly berjalan menuju Bielsa yang berdiri mematung disana.

Ia melirik polisi yang sedang meminta rekaman CCTV di jalan setempat.

Tadi Bielsa ditelpon oleh Kimberly, entah dari mana gadis itu mempunyai nomor ponselnya. Mendapat kabar bahwa Geo dan Davin kecelakaan, buru-buru ia kesini dengan naik ojek.

Melihat ramai-ramai dari jauh, ia segera menelpon Caca dan Rehan untuk datang kesini.

Kimberly menepuk pundak gadis itu. Bielsa tersadar, ia menoleh ke Kimberly. "Itu motor lo?" Tunjuknya pada motor yang sudah hancur dekat pohon.