-✧-𝐒𝐄𝐋𝐀𝐌𝐀𝐓 𝐃𝐀𝐓𝐀𝐍𝐆-✧-Mohon bijak dalam membaca.
Cerita ini hanya berdasarkan imajinasi penulis.
𝙷𝙰𝙿𝙿𝚈 𝚁𝙴𝙰𝙳𝙸𝙽𝙶•・•✧✧•・•
MIKKO berjalan di koridor rumah sakit. Setelah mendapat telfon dari ibundanya yang mengabarkan bahwa Davin masuk ruang UGD.Pemuda itu menghampiri sang ibu serta beberapa orang lainnya yang sedang berdiri didepan ruang UGD.
Mikko hanya diam saat Caca memeluknya dengan tubuh bergetar, "bang Mikko.. Hiks.. Kak Davin bang" Mikko mengangangkat tangannya untuk menepuk punggung gadis itu.
Matanya bergulir menatap semua orang yang ada disana. Ibu Davin yang menangis di pelukan bundanya. Ayahnya yang hanya duduk diam, ayah Davin tak terlihat disana. Lalu ada Mahen, Jenan, Rehan yang sedang menundukkan kepalanya dan terakhir ada gadis yang seharusnya tak sadarkan diri dalam ruangan UGD.
Netra mereka bertabrakan sejenak sebelum segera Bielsa alihkan. Diam-diam gadis itu memberi pesan pada Kimberly bahwa Mikko sedang berada disini.
Saku celananya bergetar. Caca yang faham pun segera melepas pelukan tersebut. Mikko merogoh saku celananya, pemuda itu terdiam sejenak saat membaca nama orang yang menelfonnya.
Mikko melirik Bielsa sejenak, sebelum berjalan agak jauh untuk menerima telfon tersebut.
"Hallo ngapa Kim?" Nada suaranya seperti biasanya.
"Gua tau Mikk..." Pemuda itu terdiam bisu.
"Semua perbuatan pasti ada konsekuensinya. Dan lo tau itu."
"Lo berani berbuat ini pasti udah siap ama konsekuensinya," Suara helaan nafas terdengar. "Gua tau lo bukan tipikal orang pengecut. Jadi jangan ngehindar dari konsekuensi yang udah lo perbuat"
"Kim... " Kimberly hanya diam seraya menunggu kelanjutan ucapan Mikko.
"Gua sadar perbuatan gue salah. Tapi Kim... Gua salah sasaran. Sasaran gua bukan Geo apalagi Davin! Apa adil? Kalo gua udah nerima konsekuensinya tapi orang yang gua incer masih sadar? Itu nggak adil. " Matanya menajam.
"Gua bakal nerima dengan senang hati, kalo Bielsa udah masuk rumah sakit. Tunggu bentar aja. Abis gua nyela--"
"MIKKO!! " Bentak Kimberly dari seberang sana. "SADAR ANJING! Nyawa orang bukan buat mainan!! Elo bukan Tuhan yang bisa seenaknya matiin orang!"
"Tapi Kim--"
"Gua ngga akan pernah mau inget kita pernah temenan Mikko. Gua ngga mau punya temen kriminal kek lo, gue ngga--"
"FINE! FINE! Gua ngga bakal nyelakain Bielsa dan nerima konsekuensi yang lu bilang tadi" Setelah berucap seperti itu, dengan kasar Mikko mematikan sambungan telfon tersebut.
Mikko menonjok tembok yang disebelahnya. "ANJING!"
Setelah menetralkan deru nafasnya, ia kembali ketempat semula. Mikko tahu bahwa Kimberly akan mendatanginya serta dengan membawa Polisi. Entah bagaimana nanti ekspresi mereka semua yang ada disana, Mikko tak dapat membayangkannya.
Yang Mikko yakin adalah ibundanya akan kecewa berat atas sikapnya.
Pemuda itu duduk dipinggir Mahen. "Ngapa muka lo? Kusut amat" Mikko hanya menggeleng sebagai jawaban.
![](https://img.wattpad.com/cover/337215703-288-k131983.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐢𝐚𝐧𝐚𝐜𝐚𝐥𝐚 [𝐬𝐚𝐧𝐠 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐝𝐞𝐬𝐚]
Teen Fiction❗MURNI HASIL PEMIKIRAN OTAK SENDIRI. MOHON DIMAAFKAN APABILA ADA UNSUR YANG SAMA, SAYA PASTIKAN KARNA TIDAK KESENGAJAAN, TERIMAKASIH🙏. ] Kisah ini menceritakan tentang seorang gadis desa dari keluarga sederhana, namun memiliki paras yang ayu. d...