CHAP XXXVII.

46 3 0
                                    


-✧-𝐒𝐄𝐋𝐀𝐌𝐀𝐓 𝐃𝐀𝐓𝐀𝐍𝐆-✧-

Mohon bijak dalam membaca.
Cerita ini hanya berdasarkan imajinasi penulis.


𝙷𝙰𝙿𝙿𝚈 𝚁𝙴𝙰𝙳𝙸𝙽𝙶

•・•✧✧•・•

  
      TERLIHAT kantung mata Bielsa yang menghitam dari beberapa hari belakangan semenjak mendengar kabarnya bahwa Davin dinyatakan koma dalam jangka yang panjang dan hanya sedikit harapan untuk bisa bangun.

Sementara Geo, pemuda itu juga dinyatakan koma. Hanya saja, masih ada harapan untuk pemuda ini bangun.

Dan Mikko dinyatakan bersalah. Sebelumnya, Orang tua Davin ingin mencabut tuntutan tersebut. Hanya saja orang tua Geo menolak keras. Naomi pun setuju atas keputusan dari orang tua Geo, dan keputusan akhirnya ialah Mikko dijatuhkan hukuman penjara selama beberapa tahun.

Beberapa bulan sudah berlalu. Mereka semua melanjutkan ke perguruan tinggi. Tanpa Davin, tanpa Geo, dan juga tanpa Kiran.

Pertemanan mereka hampir selesai saat itu. Tetapi Mahen menyadarkan mereka semua.

Kini mereka semua berada diruang Geo. Mereka tiba beberapa jam lalu setelah dikabarkan bahwa pemuda itu telah siuman dari kemarin malam.

Bielsa menyerahkan satu buah apel yang sudah dipotong pada Geo, "Elu kan udah siuman, sepupu lu gak ada niatan jenguk lo gitu?"

Lantas Geo menerimanya, "si Kiran? Ngga katanya. Orang tuanya doang yang kesini, dia nya gak ikut"

Mereka yang mendengar hanya bisa menghela nafas kecewa. Geo melirik Jenan, "gapapa lu?" Jenan hanya mengangguk.

"Kakak lu gimana, Ca? Ternyata korbannya bukan gua doang ya? Kaget gua pas diceritain"

"Ya gitu... Ampe sekarang belom ada tanda-tanda mau bangun" Jawabnya dengan nada lelah.

Keadaan hening beberapa saat. Geo segera membuka topik baru, "oh iya! Btw yang tau duluan gua ketabrak siapa?" Tanyanya. "Elu, Sa? Apa Ares? Kan biasanya dia jajan disono"

"Bukan gua" Sahut Ares.

"Bukan gua juga"

"Terus?"

"Kimberly. Kimberly yang ngasih tau gua"

Alis Geo menyatu, "Kimberly? Kimberly bocah mana"

"Mantan lu" Celetuk Ares.

~>>||<<~

Satu tahun telah berlalu...

Bielsa turun dari mobil dengan kacamata hitam dan buket bunga ditangan kanannya.

Berjalan lurus menyusuri beberapa gundukan tanah.

Gadis itu berhenti dan berjongkok disamping salah satu gundukan tanah tersebut. Matanya melirik batu nisan.

Davin Renaga Angkasa

Ya, pemuda itu dikabarkan meninggal tepat pada tiga bulan lalu. Dan hari ini adalah hari ulang tahun Davin.

"Selamat ulang tahun. Semoga lu bahagia disana. Sorry ini semua gara-gara gua, gua yang salah." Netranya memandang lurus gundukan tanah itu.

"Makasih buat waktu yang pernah elu kasih, makasih karena udah buat gua senyum, makasih udah jadi guru motor gua. Davin... Lo tetep jadi nomor satu dihati gua. Lo tetep pemenangnya" Ditaruhnya buket bunga yang gadis itu bawa pada batu nisan Davin.

"Gua kangen. Semua orang kangen ama lu. Gua sakit liat Lo begini, tapi gua lebih sakit liat adek lo yang tiap malem nangisin elo. Gua tambah ngerasa bersalah, Dav!" Segera Bielsa hapus air mata yang jatuh dipipinya.

"Gua pamit. Jangan lupa temuin gua di mimpi. Malam ini aja." Bielsa tersenyum tulus. Gadis itu berdiri dan berjalan pergi dari tempat tersebut.

END

.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.

YAYY!!! AKHIRNYA ENDING JUGA!!
Sumpah ges, bikin konflik ama
ending tuh kek ngerjain ujian semester
tau gak. Pusing bat asli cuman
mikirin ini doang.

Kalo kalian kurang puas sama
end nya saya minta maap. Soalnya
emang end yang aku pikir dari hari-hari
terakhir ini tuh gini. Aku sengaja
bikin chap nya cuman ampe 30 an
biar ngga kepikiran mulu ama cerita ini
aku juga mau ujian semester, jadi
aku ngebut banget nyelesainnya.

Btw ngga ada extra chp nya ya.
Soalnya bingung entar isinya apa,
ngga mungkin 'kan sih Davin nya
aku idupin lagi, ngga mungkin
juga Bielsa ama Rehan orang
dia berdua sepupuan.
Emang dari pertama tuh aku bikin
pemain utama cewe ngga ada pasangannya.

Oke segitu aja ya! Sampai ketemu lagi dicerita aku selanjutnya!!!
Tapi ngga janji ><

BABAYYYY!!!

Jangan lupa vomen, makasih.

{14092023}

🎉 Kamu telah selesai membaca 𝐁𝐢𝐚𝐧𝐚𝐜𝐚𝐥𝐚 [𝐬𝐚𝐧𝐠 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐝𝐞𝐬𝐚] 🎉
𝐁𝐢𝐚𝐧𝐚𝐜𝐚𝐥𝐚 [𝐬𝐚𝐧𝐠 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐝𝐞𝐬𝐚]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang