16 - Jennie's Parents

10.3K 1.3K 176
                                    

AUTHOR POV

Pagi ini Lisa kembali mengambil cutinya satu hari. Untuk apalagi jika bukan untuk mengunjungi rumah kekasihnya.

Kekasih, sekarang dia sudah bisa mengatakan bahwa Jennie adalah kekasihnya. Mereka sudah resmi 24 jam menjadi sepasang kekasih, namun Lisa belum puas karena kemarin dia hanya bertemu dengan Jennie beberapa jam. Dia ingin menikmati waktunya dengan kekasih barunya itu.

Lisa sendiri tidak menyangka akan membuka hatinya secepat itu. Padahal baru kemarin dia masih memikirkan Diana, namun setelah Jennie datang hatinya malah diisi penuh oleh gadis itu. Bukan pelampiasan, tapi memang sejak kehadiran Jennie di hari-hari Lisa, dia tidak melalui sedih yang berkepanjangan.

Lisa rencananya hari ini hanya akan menemani Jennie di rumah. Dia juga ingin tahu tentang kekasihnya lebih dalam lagi. Juga dia rasa ini waktu yang tepat untuk mengatakan yang sejujurnya pada orangtua Jennie. Dia tidak tahu apakah kedua orangtua Jennie akan menerima hubungan seperti ini atau tidak seperti kedua orangtuanya. Namun Lisa tidak akan menundanya untuk mengatakan itu. Menurutnya, jujur lebih baik daripada menjalani hubungan secara sembunyi-sembunyi.

Setelah beberapa kali bel dibunyikan seorang maid membukakan pintunya. Lisa tersenyum lebar setelah menyapa maid tersebut. Para maid juga sudah hafal wajah dokternya Jennie jadi mereka tidak perlu khawatir setiap Lisa datang.

"Hanya ada nona Jennie di kamarnya. Setelah sarapan dia kembali ke kamar karena nyonya Kim pergi bersama tuan Kim." ucap maid yang membukakan pintunya tadi.

"Tuan dan nyonya juga tidak mengatakan jika dokter akan datang." Lisa hanya terkekeh kecil. Sebenarnya Lisa menyuruh Jennie untuk tidak mengatakan pada siapapun jadi wajar jika tuan dan nyonya Kim tidak tahu dokter dari anaknya akan mengunjungi rumah mereka pagi ini.

"Tidak apa-apa. Aku hanya ingin menemui Jennie. Apa aku boleh naik ke kamarnya?" tanya Lisa. Maid tersebut tidak melarang dan membawa Lisa menuju lantai dua dimana kamar Jennie berada. Meskipun Lisa sudah tahu dimana kamar kekasihnya itu tapi dia tidak menghalangi maid yang berusaha dengan baik mengantarnya.

"Terimakasih." ucap Lisa ketika mereka sudah sampai di depan pintu kamar Jennie.

"Jika kau membutuhkan seuatu kau bisa langsung memanggilku, dokter." ucap maid itu diangguki Lisa.

Setelah maid pergi Lisa mengetuk pintu dengan pelan. Dia ingin memberi kejutan pada kekasihnya. Oh ini baru satu hari tapi Lisa sudah merindukannya.

Pintu kamar Jennie terbuka dan betapa terkejutnya Jennie melihat Lisa berada di tepat di depan kamarnya.

"Lisa!!!" Jennie menubrukan tubuhnya pada Lisa sehingga Lisa kewalahan dan hampir saja terjatuh. Mereka saling berpelukan dengan erat diiringi tawa Lisa.

"Hey, selamat pagi." Lisa mengusap kepala Jennie di dalam pelukannya.

"Jennie tidak tahu Lisa akan datang secepat ini." ucap gadis berpipi mandu itu dengan manja.

"Maafkan aku, ini kejutan." Jennie melepaskan pelukan mereka kemudian menarik Lisa untuk masuk ke dalam kamarnya.

Lisa adalah satu-satunya orang yang benar-benar bisa diterima oleh Jennie dengan sepenuh hatinya. Disaat bertahun-tahun dia menutup diri pada banyak orang, hanya Lisa yang mampu mengambil hati Jennie. Jennie juga sebenarnya merasakan debaran yang sama saat dia berdekatan dengan Lisa. Hanya saja gadis polos itu sepertinya tidak tahu apa artinya debaran yang dia miliki.

"Jennie ingin menonton film. Apa Lisa mau menemani Jennie?" pinta Jennie pada Lisa. Lisa yang sudah duduk di tempat tidur Jennie kini merentangkan satu tangannya agar kekasihnya itu mau menghampirinya.

HONEY FOR BABY - JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang