25 - Ex-Girlfriend

10K 1.3K 276
                                    

AUTHOR POV

Lisa meletakan gelas kosongnya kemudian bangkit berdiri. Dia baru menyesap sisa kopinya sampai habis untuk kemudian pamit dari kediaman keluarga Kim.

"Eomma, sekali lagi terimakasih sudah mau mendengarkan penuturanku. Aku harap Eomma percaya dengan semua yang sudah aku jelaskan."

Eomma Kim berdecak, "Lisa, harus berapa kali aku katakan aku sangat percaya padamu. Dan jika kau pun berbohong mana mungkin aku membiarkan anak kucing di sebelahmu ini bersedih?" Eomma dan Lisa serempak menatap Jennie yang sejak tadi tidak melepaskan tautan dan sandarannya pada lengan kanan Lisa.

Lisa berada di rumah keluarga Kim, tanpa kepala keluarga di rumah ini. Alasan Lisa hanya satu, dia ingin menjelaskan hal yang terjadi beberapa hari yang lalu agar kesalahpahaman tidak berlarut. Tetapi Eomma Kim meminta agar Lisa lebih dulu menjelaskan padanya sebelum dia berhadapan dengan Appa Kim. Suaminya itu sampai saat ini masih belum tahu jika Jennie sudah berbaikan dengan Lisa.

Lisa terkekeh, "Eomma bisa pegang kata-kataku. Aku tidak akan mengecewakan kalian semua." ucap Lisa dengan tegas. Sorot matanya penuh keyakinan bahwa dia tidak akan pernah menyakiti satu-satunya putri keluarga Kim.

Eomma Kim mengangguk, "Terimakasih, Lisa. Kau bukan hanya datang sebagai seorang terapis untuk mental Jennie, tapi melebihi itu, kau datang mengisi kekosongan hatinya." Eomma Kim berbicara sambil menatap anaknya yang sejak tadi hanya memperhatikannya dan Lisa.

Lisa mengusap pucuk kepala Jennie, "Kalau begitu aku pamit."

Jennie mengangkat kepalanya yang bersandar di lengan Lisa, "Lisa mau kemana?"

Eomma Kim terkekeh, "Lisa hanya mampir sebentar kemari. Dia harus bekerja."

Wajah Jennie yang semula bahagia ketika pagi cerahnya ditambah dengan kehadiran Lisa, kini harus kembali suram karena Lisa tidak tinggal lama disini.

Dia lupa bahwa Lisa harus bekerja.

Mereka bertiga melangkah keluar. Lisa perlahan melepas tautan dari Jennie sehingga si pemilik mata kucing itu menatapnya sedih.

"Apa kita akan bertemu lagi?" ucap Jennie dengan lirih. Lisa mengangguk, "Tentu saja."

Jennie sebenarnya masih sangat merindukan Lisa. Terakhir mereka bertemu tiga hari yang lalu saat dia mengunjungi Lisa di rumah sakit. Beruntung saat itu dia bertemu dengan Lisa sebelum dia menaiki liftnya. Dan setelah itu Lisa mengatakan akan mengunjungi Jennie ke rumah, namun setelah tiga hari barulah Lisa datang. Jennie tidak suka karena selama tiga hari ini mereka hanya berkomunikasi via telfon.

Dia sebal karena dia tidak bisa setiap hari bertemu dengan Lisa. Dia ingin seperti Eomma dan Appa. Meskipun Appa bekerja tapi dia masih bisa bertemu dengan Eomma setiap hari.

"Lisa, pergilah. Kau akan terlambat." ucap Eomma Kim karena Lisa dan Jennie hanya saling berpandangan satu sama lain. Lisa dengan wajahnya yang tersenyum begitu manis, sementara Jennie yang menampilkan raut tidak senangnya.

"Baiklah, terimakasih Eomma." Lisa pamit pada Eomma Kim dan Jennie. Sebenarnya dia ingin mencium pipi Jennie setidaknya satu kecupan saja. Tapi hal mustahil seperti itu tidak mungkin dia lakukan. Dia langsung akan di coret dari daftar calon menantu Eomma Kim.

Lisa masuk ke mobilnya dan menjalankannya menuju rumah sakit. Pagi ini dia akan melakukan hal yang sedikit berbeda. Dia tidak akan langsung pergi ke lantai tiga melainkan naik ke lantai paling atas dimana ruangan dokter Nam berada.

Untuk apalagi? Tentu saja untuk melaporkan Diana. Jennie adalah pasiennya. Lisa harus melindungi semua hak pasiennya termasuk keamanannya di rumah sakit ini.

HONEY FOR BABY - JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang