52 - The Day

7.4K 1.2K 439
                                    

AUTHOR POV

"Bagaimana? Apa pengantin yang satunya sudah bisa masuk sekarang?" bisik seorang petugas pada salah satu kerabat yang mempersiapkan pernikahan. Lisa yang sudah berdiri di depan altar bersama seorang Pastor di sampingnya mulai resah karena Jennie tidak kunjung masuk.

Ketegangannya menjadi dua kali lipat, seharusnya Jennie sudah masuk sekitar 5 menit yang lalu, namun entah mengapa pengantin yang Lisa harapkan sedari tadi tidak juga muncul. Sahabat dan keluarga dari pihak Jennie dan Lisa juga sudah mulai berbisik karena acara tidak juga dimulai.

Appa Kim masuk membuat beberapa perhatian orang tertuju padanya. Seharusnya Appa Kim masuk mendampingi Jennie namun dia hanya masuk sendirian degan wajah yang cemas. Dia menghampiri Lisa dan berbicara sangat pelan ke samping telinganya sehingga hanya Lisa yang bisa mendengarkan.

"Jennie menangis, dia tidak mau keluar dari ruang make up." ucapan Appa Kim sontak membuat Lisa terkejut.

"Bagaimana bisa?" tanya Lisa sambil berbisik. Dia tidak mau membuat yang lainnya panik meski dia sendiri tidak tahu akan seperti apa jadinya acara ini.

Appa Kim menghela nafas lalu berbisik lagi, "Dia mengatakan merindukanmu. Sudah kami jelaskan bahwa kau menunggu disini tapi dia tetap bersikeras ingin kau yang menjemputnya di ruangan make up." Appa Kim sudah frustasi karena semakin dia membujuk Jennie, semakin gadis itu menangis. Eomma Kim sampai turun tangan namun tetap tidak berhasil.

Lisa dan Jennie memang terakhir kali bertemu 3 hari yang lalu. Lisa sibuk menyiapkan ini dan itu sementara Jennie dilarang untuk bertemu dengan Lisa. Menurut kepercayaan keluarga Kim, pasangan pengantin memang harus memisahkan diri dulu beberapa hari sebelum bertemu di hari pernikahan mereka.

Jennie yang memang sudah sangat menempel pada Lisa tentu saja marah. Selama tiga hari ini mood nya tidak stabil, karena dia memang dilarang berkomunikasi juga dengan Lisa. Meskipun Chaeyoung dan Jisoo selalu menemani Jennie, tapi itu tidak membantu sama sekali.

Dan hari ini Jennie tidak menunjukan sisi kedewasaannya. Dia malah merajuk dan tidak mau keluar dari ruang make up padahal semua orang sudah menunggu kedatangannya termasuk calon pasangannya, Lisa.

"Apa aku harus menemuinya, Appa?" tanya Lisa dengan ragu. Sebelum Appa Kim menjawab, Mommy Manoban mendekat ke altar dan ikut berbicara dengan mereka. "Ada apa?"

"Jennie tidak mau masuk. Dia marah pada kita semua karena seolah kita tidak mengizinkannya bertemu dengan Lisa." jawab Appa Kim. Kemudian Mommy Manoban langsung berinisiatif untuk menghampiri Jennie.

"Ayo antar aku menemui Jennie." ucap Mommy Manoban. Kemudian tanpa menunggu lebih lama lagi Appa Kim disusul Mommy Manoban berjalan dan keluar dari tempat dimana Lisa dan Jennie akan mengucapkan sumpah janji pernikahan mereka.

Lisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dia ingin sekali menjemput Jennie. Persetan dengan aturannya. Jika dia diperbolehkan masuk dan mendampingi Jennie maka dia yang akan menyusulnya.

Dia juga tidak bisa marah pada Jennie. Dia tahu bagaimana perasaan yang Jennie rasakan saat ini, karena dia juga sangat merindukan calon istrinya itu. Hanya saja Lisa lebih mampu mengontrol semua rasa rindunya, sementara Jennie meluapkannya dengan marah dan kekesalan. Lisa ragu semua orang bisa membujuknya karena selama ini hanya Lisa lah yang mampu meluluhkan suasana hati Jennie.

Lisa memutuskan jika 5 menit lagi Jennie tidak muncul juga, dia yang akan menghampirinya ke ruang make up. Jika perlu, dia akan menarik Pastornya dan menikah di ruang make up saja.

HONEY FOR BABY - JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang